Share This Article
Sebagian dari kalian pasti sering kali mendengar penyakit yang satu ini. Penyakit hepatitis merupakan penyakit yang menyerang organ hati kamu. Agar lebih memahaminya, yuk kita simak ulasannya secara lengkap di bawah ini!
Apa itu penyakit hepatitis?
Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang umumnya terjadi karena infeksi virus dan menyerang fungsi organ hati.
Beberapa jenis dari penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada juga jenis hepatitis yang harus segera ditangani agar tidak memperburuk kondisi.
Dalam kondisi yang parah, penyakit ini harus ditangani segera karena dapat mengarah pada penyakit sirosis, kanker hati atau penyakit hati lainnya.
Baca juga: Daftar Jenis Penyakit Hati yang Jarang Disadari, Jangan Sampai Lengah!
Jenis-jenis penyakit hepatitis
Penyakit ini mungkin adalah salah satu penyakit yang ditakuti bagi beberapa orang karena hepatitis menular. Berikut adalah jenis-jenis hepatitis.
1. Hepatitis A
Jenis ini merupakan yang paling ringan dibandingkan dengan jenis yang lainnya dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Biasanya penyakit jenis ini tidak menimbulkan efek jangka panjang bahkan tanpa meninggalkan bekas atau jejak.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A yang menyebabkan peradangan akut pada liver dan menyebabkan pembengkakan pada hati.
Penyakit ini perkembangannya terbatas dengan gejala yang bertahan hingga beberapa minggu sebelum penderita pulih seutuhnya.
2. Hepatitis B
Jenis yang satu ini adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus (HBV) yang dapat menyebabkan peradangan hati akut menahun. Biasanya orang yang terkena penyakit ini tidak menampakkan gejala sama sekali.
Apabila penyakit ini tidak ditangani segera dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker hati dan sirosis yang dapat berujung kematian. Ada juga beberapa orang yang dapat pulih dan menjadi kebal terhadap virus ini.
3. Hepatitis C
Jenis ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C. Biasanya orang yang terkena penyakit ini tidak menyadari dirinya terinfeksi virus. Penyakit ini mengakibatkan pengembangan penyakit liver yang bersifat kronis di seluruh dunia.
Bagi sebagian orang yang terinfeksi tidak dapat menghilangkan virus ini dan dapat menyebabkan kerusakan yang terus berlangsung pada liver selama bertahun-tahun. Sama halnya dengan hepatitis B, penyakit ini dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.
– Jenis hepatitis baru
4. Hepatitis D
Mungkin beberapa dari kamu belum mengetahui kalau penyakit ini juga ada jenis D dan E. Penyakit jenis merupakan virus cacat yang membutuhkan virus hepatitis B untuk berkembang biak, sehingga hanya dapat ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B.
Biasanya pada jenis ini jarang terjadi karena hanya bisa berkembang biak secara cepat di tubuh penderita hepatitis B. Penyakit jenis ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B.
5. Hepatitis E
Pada jenis ini biasanya disebabkan oleh virus hepatitis E. Biasanya penyebaran pada virus jenis ini dapat melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus ini. Selain itu, biasanya ditemukan di wilayah yang kurang bersih.
Penyakit jenis ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurung waktu 4 hingga 6 minggu. Namun, terkadang penyakit jenis ini dapat berkembang menjadi lebih parah dan bisa menyebabkan gagal hati akut yang berakibat kematian.
Apa penyebab penyakit hepatitis?
Dikarenakan penyakit ini memiliki bermacam-macam jenis mulai dari hepatitis A,B,C,D, dan E, maka setiap jenisnya disebabkan oleh virus dan penyebab yang berbeda. Berikut penjelasannya:
Hepatitis A
Penyakit jenis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Infeksi virus ini biasanya menyebar melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi oleh feses dari orang yang menderita penyakit ini.
Hal lain yang bisa menjadi penyebab penyakit ini adalah kontak darah misalnya melakukan hubungan kontak seksual seperti berciuman dengan penderita penyakit ini.
Hepatitis B
Penyakit pada jenis ini hepatitis menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, cairan di vagina, jarum suntik yang sudah terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, dan transfusi darah.
Tidak hanya itu saja, ibu hamil yang positif penyakit ini juga dapat menularkan infeksi virus ini kepada bayinya. Selain itu, virus ini dapat ditularkan melalui jarum tato, tindik, pisau cukur, dan sikat gigi jika terkontaminasi dengan penderita.
Hepatitis C
Penyakit pada jenis yang satu ini umumnya disebabkan oleh virus hepatitis C. Selain itu, hepatitis menular lewat darah, biasanya melalui suntikan transfusi darah dan kontak seksual.
Para pengguna narkoba juga sangat rentan terhadap virus yang satu ini. Penyebabnya, mereka menggunakan jarum suntik secara bersamaan yang sudah terkontaminasi dengan penderita penyakit ini.
Hepatitis D
Penyakit jenis ini disebabkan oleh virus hepatitis D dan dapat menular melalui darah yang terinfeksi. Biasanya jarang orang yang terkena jenis yang satu ini, karena biasanya hanya dapat muncul secara bersamaan dengan orang yang terinfeksi hepatitis B.
Namun, virus jenis ini paling umum ditularkan dari ibu ke anak selama proses kelahiran dan persalinan.
Selain itu, risiko lebih tinggi juga juga pada orang yang kebal virus HBV, penggunaan suntikan narkoba dan orang yang melakukan kontak seksual yang tidak aman.
Hepatitis E
Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus hepatitis E. Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus ini. Jenis ini biasanya banyak ditemukan di daerah dengan sanitasi yang buruk akibat dari konsumsi air yang terkontaminasi dengan feses.
Siapa saja yang lebih berisiko terkena penyakit hepatitis?
Siapapun yang belum divaksinasi atau sebelumnya terinfeksi dapat terinfeksi virus. Namun, risiko lebih tinggi pada orang yang memiliki kondisi seperti berikut:
- Sanitasi yang buruk
- Kekurangan air bersih
- Tinggal di rumah dengan orang yang terinfeksi
- Menjadi pasangan seksual seseorang yang terinfeksi hepatitis
- Pengguna narkoba
- Seks antar pria
- Bepergian ke daerah penyebaran hepatitis yang tinggi tanpa diimunisasi
- Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B, C, atau E.
- Terkena paparan barang yang tidak disterilkan dengan benar seperti peralatan medis, atau alat tato atau tindik badan
Apa gejala dan ciri-ciri penyakit hepatitis?
Biasanya orang yang terkena infeksi hepatitis akut seperti jenis B dan C tidak menimbulkan gejala awal dan biasanya baru disadari saat terjadinya kerusakkan pada organ hati. Berikut gejala yang dapat kamu alami:
- Gejala awal mirip dengan flu
- Sakit perut
- Urine berwarna gelap
- Tubuh terasa lelah
- Kulit dan mata berwarna kuning
- Penurunan berat badan yang secara mendadak dan tidak diketahui penyebabnya
- Kehilangan selera makan
- Kotoran/feses yang berwarna pucat
- Nyeri persendian
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi akibat hepatitis?
Ketika kondisi hepatitis akut, kamu berisiko mengalami berbagai penyakit lain, seperti:
- Fibrosis. Salah satu komplikasi hepatitis akut yang paling umum adalah fibrosis. Ketika hati rusak karena peradangan terus-menerus, ia akan membuat jaringan parut untuk memperbaiki dirinya sendiri. Sayangnya, jaringan parut ini membuat hati tidak berfungsi seperti dulu.
- Sirosis hati. Hepatitis B, hepatitis C, dan menyebabkan sirosis, serta penyakit hati berlemak. Jaringan parut yang berhubungan dengan sirosis seringkali tidak dapat disembuhkan dan kemungkinan memerlukan transplantasi hati.
- Kanker Hati. Kanker hati adalah komplikasi sirosis.
- Gagal hati. Gagal hati adalah komplikasi hepatitis yang serius hingga dapat menyebabkan kematian, tetapi gagal hati tidak umum terjadi.
- Glomerulonefritis. Kondisi ini merupakan kelainan ginjal yang disebabkan oleh peradangan dan sering ditemukan pada penderita hepatitis akut tipe B dan C.
- Cryoglobulinemia. Cryoglobulinemia disebabkan oleh sekelompok protein abnormal yang menyumbat pembuluh darah kecil. Kondisi ini sering ditemukan pada penderita hepatitis akut tipe B dan C.
- Ensefalopati hepatik. Kondisi ini terjadi ketika otak meradang akibat kegagalan fungsi hati. Penderitanya akan mengalami gangguan mental, kebingungan, hingga koma.
- Hipertensi portal. Jenis hipertensi ini terjadi ketika darah tidak dapat kembali ke hati dari sistem pencernaan sehingga tekanan darah meningkat.
- Porphyria. Porphyria merupakan komplikasi langka dari infeksi hepatitis C kronis yang menyebabkan lepuh pada tangan dan wajah.
- Infeksi virus. Hepatitis membuat sistem kekebalan tubuh menurun sehingga tubuh rentan terinfeksi dua virus secara bersamaaan. HIV adalah virus yang paling umum menyerang penderita hepatitis akut.
Bagaimana cara mengatasi dan mengobati hepatitis?
Perawatan di dokter
Dokter akan memeriksa dan mencari tanda-tanda penyakit hati, seperti kulit yang menguning atau sakit perut. Di samping itu, dokter juga mungkin meminta kamu menjalankan tes seperti:
- Tes darah. Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa keberadaan antibodi.
- Biopsi hati. Dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam hati dan mengeluarkan sebagian jaringan, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
- USG hati. Ultrasonografi khusus yang disebut elastografi dapat menunjukkan kondisi kerusakan hati.
- Obat antivirus. Setelah dideteksi jenis hepatitis apa yang menginfeksi tubuhmu, dokter akan memberikan obat yang cocok.
- Suntikan interferon. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk menghindari pengobatan jangka panjang
- Transplantasi hati. Tindakan ini dilakukan untuk mengganti hati yang rusak dengan hati yang sehat.
Cara mengatasi hepatitis secara alami di rumah
Beberapa jenis hepatitis seperti jenis A dan E dapat sembuh dengan sendirinya. Namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai perawatan di rumah, seperti:
- Perbanyak istirahat
- Minum yang cukup
- Mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi
- Hindari minum alkohol
- Menerapkan kehidupan yang bersih agar tidak menularkan virus
Apa saja obat penyakit hepatitis yang biasa digunakan?
Obat hepatitis di apotik
- Hepatitis A: Tidak ada obat yang dapat menyingkirkan virus hepatitis A.
- Hepatitis B: Tenofovir disoproxil (Viread), Tenofovir alafenamide (Vemlidy), Entecavir (Baraclude), Telbivudine (Tyzeka or Sebivo), Adefovir Dipivoxil (Hepsera), Lamivudine (Epivir-HBV, Zeffix, or Heptodin)Â
- Pada Hepatitis C: Ribavirin, Simeprevir, Sofosbuvir
- Hepatitis D: Entecavir, Tenofovir, dan Lamivudine
- Hepatitis E: Tidak ada obat yang dapat menyingkirkan virus hepatitis E secara khusus
Obat hepatitis alami
Beberapa obat alami bisa menjadi obat dari jenis hepatitis tertentu, misalnya:
- Tanaman milk thistle
- Ekstrak teh hijau
- Ginseng
- Kunyit
Namun, pengobatan alami ini masih dalam penelitian lebih lanjut, sehingga konsultasi dengan dokter sangat penting dilakukan sebelum mengonsumsinya.
Apa saja makanan dan pantangan untuk penderita hepatitis?
Penderita hepatitis sangat dianjurkan memantau asupan gizi serta kebersihan makanannya. Setiap jenis penyakit ini memiliki perbedaan dalam diet yang harus dijalani. Namun secara umum, makanan yang perlu dikonsumsi adalah:
- Sumber protein
- Sayuran
- Buah segar
Sedangkan, makanan yang harus dihindari meliputi:
- Makanan berlemak
- Makanan berminyak
- Tap water
- Makanan yang diproses
- Makanan beku
- Alkohol
- Makanan kalengan
- Makanan cepat saji
- Jangan mengkonsumsi makanan dengan pemanis buatanÂ
Bagaimana cara mencegah hepatitis?
Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit hepatitis:
1. Vaksin hepatitis
Salah satu langkah yang paling tepat untuk mencegah penyakit ini adalah melakukan vaksin hepatitis A dan B. Kamu bisa berkonsultasi ke dokter mengenai vaksin hepatitis.
2. Rajin mencuci tangan
Sebagaimana kita ketahui, tangan adalah sumber kuman dan penyakit jika kita tidak menerapkan hidup bersih. Usahakan kamu mencuci tangan sebelum makan, ataupun beraktivitas dan memegang area muka.
Kamu bisa mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir. Jika dalam keadaan mendesak, kamu bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol agar virus mati.
3. Pastikan bahan makanan dicuci bersih
Usahakan sebelum memasak, bahan-bahan makanan sudah dicuci bersih. Sebaiknya kamu juga hindari makanan yang mentah jika tidak terjamin kebersihannya.
4. Jangan menggunakan jarum sembarangan
Inilah risiko yang paling besar terhadap penularan penyakit ini. Kamu sebaiknya pastikan kembali jarum yang ingin kamu gunakan sebelum transfusi maupun donor darah.
Ingat juga, jauhkanlah narkoba karena hal ini dapat menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya.
5. Usahakan jangan menggunakan barang pribadi secara bersamaan
Meski berbagi adalah sesuatu hal yang baik, tetapi ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari beberapa barang pribadi ke orang lain. Misalnya seperti sikat gigi, alat pencukur, pemotong kuku. Hal ini menjadi risiko tinggi tertularnya penyakit ini.
6. Jangan makan dan minum sembarangan
Sebaiknya kamu harus hati-hati dan memperhatikan lebih lagi jika kamu ingin membeli makan dan minuman di luar rumah. Usahakan makanan dan minuman yang kamu beli berada di lingkungan yang terjamin kebersihannya.
7. Jangan sentuh toilet umum
Sebagaimana kita ketahui jika hepatitis menular dengan mudah lewat feses ataupun oral. Sebaiknya jika kamu ingin menggunakan toilet umum pastikan selalu membersihkan dudukan kloset terlebih dahulu ya.
8. Melakukan hubungan seks yang aman
Penyakit ini dapat menular secara cepat lewat hubungan seksual. Jadi pastikan kamu melakukan hubungan seks secara aman bersama pasangan kamu ya.
Sekarang sudah tahu kan apa saja jenis-jenis hepatitis serta pengobatan dan pencegahannya. Meski bisa disembuhkan, kamu juga harus selalu menjaga diri agar tidak tertular ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!