Share This Article
Penyakit impetigo adalah infeksi pada lapisan terluar kulit yang disebabkan bakteri. Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak terutama yang berusia 2 hingga 5 tahun. Tetapi orang dewasa juga bisa penyakit yang satu ini.
Dalam keadaan normal, kulit memang ditutupi oleh jutaan bakteri. Namun ketika bakteri jahat dapat tumbuh di kulit dan menembus lapisan luar kulit (epidermis), bakteri dapat berkembang sehingga menyebabkan impetigo. Nah, berikut ulasan lengkap mengenai penyakit impetigo.
Penyebab penyakit impetigo
Seperti yang sudah disebutkan, penyakit impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri. Biasanya jenis bakteri yang paling umum menyebabkan impetigo bernama Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.
Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka di kulit dari luka, goresan, gigitan serangga, atau ruam. Kemudian bakteri akan tumbuh dan berkembang di dalam tubuh.
Impetigo merupakan penyakit yang sangat mudah menular. Penularannya dapat terjadi ketika menyentuh luka seseorang dengan impetigo atau menyentuh barang-barang seperti handuk, pakaian, seprai atau bahkan mainan yang digunakan orang tersebut.
Baik orang dewasa maupun anak-anak berisiko tinggi mengalami impetigo bila ada dalam kondisi seperti berikut:
- Hidup di iklim yang hangat dan lembap
- Menderita diabetes
- Sedang menjalani terapi dialisis
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti dari HIV
- Memiliki kondisi kulit seperti eksim, dermatitis, atau psoriasis
- Mengalami infeksi gatal-gatal seperti kutu, kudis, herpes simpleks, atau cacar air
- Sering melakukan olahraga yang perlu kontak fisik
- Memiliki luka bakar
Baca juga: Kulit Gatal seperti Terbakar Bisa Jadi Kena Penyakit Eksim, Kenali Penyebabnya
Gejala penyakit impetigo
Pada awal kemunculannya, penyakit impetigo akan menimbulkan luka kemerahan pada kulit yang terasa gatal dan menyakitkan. Luka merah tersebut umumnya muncul di area hidung, bibir, lengan atau kaki.
Luka kemudian tumbuh menjadi lepuh yang dapat pecah dan membentuk koreng pada kulit. Koreng biasanya terbentuk dan berwarna kuning kecokelatan. Luka ini dapat meluas dan membentuk bintik-bintik.
Pada bayi, impetigo seringkali muncul pada area popok atau lipatan kulit. Terkadang penyakit impetigo dapat disertai kelenjar bengkak atau suhu tubuh yang tinggi (demam).
Risiko penularan impetigo
Seperti disebutkan sebelumnya, impetigo merupakan penyakit yang menular. Menggaruk luka impetigo dapat menyebarkan infeksi dari satu tempat ke tempat lain pada kulit penderitanya. Infeksi juga dapat menyebar dari apa pun yang disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Tahapan penyakit impetigo
Berdasarkan bakteri yang menyebabkannya, ada tiga jenis impetigo. Hal ini juga memengaruhi luka yang terbentuk pada penderita penyakit impetigo.
Impetigo non-bulosa
Impetigo jenis ini adalah yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Impetigo non-bulosa disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Tahapan penyakit impetigo jenis yang satu ini adalah sebagai berikut:
- Diawali dengan luka kemerahan dan gatal di sekitar mulut dan hidung
- Luka kemudian terbuka dan meninggalkan kulit merah yang teriritasi dan lepuh di sekitarnya
- Kulit akan membentuk koreng berwarna kuning kecoklatan.
- Ketika kulit sembuh, bintik-bintik kemerahan memudar dan tidak meninggalkan bekas.
Impetigo bulosa
Impetigo bulosa disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan merupakan jenis yang lebih serius. Tahapan penyakit impetigo jenis yang satu ini adalah sebagai berikut
- Impetigo jenis ini membentuk luka lepuh yang lebih besar serta berisi cairan bening
- Kemudian lepuh dapat pecah dan menyebar sehingga menimbulkan koreng berwarna kuning.
- Setelah pulih, lepuh dapat hilang tanpa meninggalkan bekas
Ektima
Ektima adalah bentuk impetigo yang lebih serius. Biasanya ektima terjadi ketika impetigo tidak diobati sehingga menyebabkan luka di lapisan kulit yang lebih dalam. Berikut adalah tahapan terjadinya ektima
- Infeksi akan membentuk lepuh menyakitkan pada area sekitar kulit bokong, paha, kaki, pergelangan kaki, dan kaki
- Lepuh kemudian berubah menjadi luka bernanah dengan lapisan kulit yang lebih tebal
- Kulit di sekitar luka biasanya berubah menjadi merah
- Luka ektima sembuh perlahan dan mungkin meninggalkan bekas luka setelah sembuh
Pemeriksaan dan diagnosis impetigo
Bila kamu atau kerabat dekatmu mengalami gejala impetigo segeralah konsultasi ke dokter. Dokter dapat mendiagnosis impetigo berdasarkan luka yang muncul pada kulit pasien.
Bila setelah diobati impetigo tidak kunjung sembuh, dokter mungkin akan mengambil sampel nanah dari salah satu lepuh untuk memeriksa jenis bakteri yang ada di dalamnya. Hal ini penting untuk menentukan antibiotik mana yang bekerja paling baik melawan bakteri.
Pengobatan impetigo
Obat antibiotik adalah pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan impetigo. Jenis antibiotik ditentukan berdasarkan tingkat keparahan luka serta jenis bakteri yang menginfeksi kulit.
Bila kamu mengalami impetigo hanya di area kulit yang kecil, biasanya dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk salep atau krim (topikal) yang dioleskan pada luka.
Sedangkan bila impetigo ada dalam kondisi yang lebih parah dan sudah menyebar, dokter biasanya akan memberi antibiotik dalam bentuk tablet untuk dikonsumsi.
Obat-obatan tersebut dapat bekerja lebih cepat daripada antibiotik topikal, tetapi tidak selalu lebih baik dalam membersihkan infeksi. Antibiotik oral juga dapat menyebabkan lebih banyak efek samping daripada antibiotik topikal, misalnya mual.
Bila kamu menerima resep antibiotik, penting untuk kamu selalu meminumnya sesuai arahan dokter. Juga, habiskanlah antibiotik bahkan ketika infeksi sudah tampak hilang. Jika tidak, infeksi bisa menyerangmu kembali.
Perawatan impetigo di rumah
Selain menggunakan antibiotik dari resep dokter, kamu bisa mempercepat penyembuhan infeksi dengan perawatan di rumah.
Bersihkan dan rendam luka tiga sampai empat kali sehari sampai luka sembuh. Kamu dapat membersihkan luka dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun.
Lalu angkat bagian yang menjadi koreng pada kulit. Setiap selesai mengobati luka, cucilah tangan secara menyeluruh untuk menghindari penyebaran infeksi.Setelah dibersihkan, keringkan area tersebut lalu oleskan salep antibiotik. Kemudian tutup area luka dengan kasa ringan.
Untuk mengatasi luka impetigo yang kecil, kamu dapat menggunakan salep antibiotik yang dijual bebas di toko obat. Oleskan salep tiga kali sehari setelah dibersihkan. Jangan lupa untuk menutup luka dengan kasa.
Bila setelah beberapa hari tidak membaik segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Kapan harus menemui dokter?
Saat melihat gejala-gejala impetigo muncul, segeralah hubungi dokter. Pada anak-anak, penyakit ini seringkali muncul setelah mereka berinteraksi atau berada di dekat teman sekelas yang sudah terinfeksi.
Bila sudah menjalani pengobatan tetapi kemudian menjadi demam dan disertai nyeri pada area di sekitar luka, segeralah hubungi dokter.
Impetigo pada anak-anak
Balita adalah kelompok usia yang paling mungkin mengalami penyakit impetigo. Pada anak kecil, luka akan muncul disekitar hidung, mulut, batang, tangan, kaki, dan di area popok.
Seringkali penyebab impetigo pada anak adalah akibat menggaruk gigitan serangga atau mengelupaskan kulit. Menggaruk memungkinkan bakteri masuk ke dalam kulit dengan lebih mudah.
Bila sudah terkena impetigo, menggaruk terus-menerus dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius atau menyebabkan jaringan parut. Orang tua dapat mencegahnya dengan menutupi luka dan memotong kuku anak.
Impetigo pada orang dewasa
Meskipun impetigo lebih sering terjadi pada anak kecil, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak dekat apa pun.
Kebanyakan, orang dewasa mendapatkan penyakit impetigo dari kegiatan olahraga yang banyak melibatkan sentuhan kulit. Seperti gulat, karate, tinju dan sebagainya.
Gejala impetigo pada orang dewasa adalah luka di sekitar hidung dan mulut atau area tubuh lain yang terbuka. Luka kemudian pecah, mengeluarkan cairan, dan mengeras.
Perlu diingat, impetigo bukan satu-satunya masalah kulit pada orang dewasa yang menular.
Risiko komplikasi
Penyakit impetigo biasanya tidak berbahaya. Di samping itu luka dalam bentuk infeksi ringan umumnya sembuh tanpa bekas pada kulit.
Namun impetigo yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi yang lebih dalam sehingga terjadi komplikasi. Meski jarang terjadi, kemungkinan komplikasi meliputi:
- Infeksi kulit yang lebih dalam (selulitis)
- Infeksi pada sistem limfatik (lymphangitis)
- Bakteri dalam aliran darah (bacteremia)
- Infeksi tulang (osteomielitis)
- Infeksi sendi (artritis septik)
- Septicemia (respons seluruh tubuh terhadap infeksi)
- Glomerulonefritis. (gangguan ginjal)
- Demam rematik
Baca juga: 7 Penyakit Kulit yang Sering Diidap Orang Indonesia, Kamu Pernah Alami yang Mana?
Cara mencegah impetigo
Cara paling efektif untuk mencegah penyakit impetigo adalah dengan menjaga kebersihan kulit dan tubuh. Untuk mencegah penyebarannya terjadi, kamu dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Mandilah dan cuci tangan sesering mungkin untuk mengurangi bakteri kulit
- Bila memiliki luka kulit atau gigitan serangga segera tutupi atau lindungi area tersebut
- Jangan bagikan barang pribadi apa pun dengan seseorang yang mengalami impetigo
- Penderita impetigo harus menjaga agar kuku agar selalu pendek dan bersih
- Penderita impetigo juga perlu mengganti seprai, handuk, dan pakaian yang sering bersentuhan dengan luka hingga sembuh dan tidak menular lagi.
- Jangan menyentuh atau menggores luka terbuka. Hal ini akan memudahkan infeksi menyebar
- Saat mengoleskan salep antibiotik, sebaiknya kenakan sarung tangan
- Bila ada barang yang bersentuhan dengan orang yang memiliki luka impetigo, cuci menggunakan air panas dan pemutih cucian
Selain itu, anak yang terkena impetigo harus tinggal di rumah sampai sembuh dan tidak dapat menulari orang lain. Begitu juga dengan orang dewasa. Hindari kontak fisik atau berbagi barang dengan orang lain karena dapat menimbulkan penyebaran bakteri.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!