Share This Article
Hati adalah salah satu organ penting bagi tubuh. Hati memiliki fungsi untuk menyaring racun dan berperan dalam metabolisme tubuh. Namun apa yang terjadi jika seseorang mengalami penyakit kanker hati?
Sudah pasti kanker akan mengganggu fungsi hati dan juga menimbulkan berbagai gejala yang menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini, yuk simak penjelasan berikut, mulai dari pengertian kanker hati hingga pengobatannya.
Baca Juga: Waspada 7 Penyebab Libido Rendah pada Pria: Stres hingga Krisis Percaya Diri!
Apa itu penyakit kanker hati?
Kanker hati adalah munculnya sel-sel tidak sehat di hati yang kemudian menyebar. Kanker hati membuat fungsi organ yang terletak di bawah tulang rusuk ini terganggu. Padahal hati adalah organ penting, salah satunya untuk menjaga tubuh dari racun dan zat berbahaya.
Kanker hati biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu kanker hati primer dan sekunder. Kanker hati primer adalah kanker yang awal mula kemunculannya di sel-sel hati. Sementara kanker hati sekunder adalah penyebaran kanker dari organ lain atau disebut dengan metastasis.
Penyakit kanker hati primer
Sementara itu, jenis penyakit kanker hati primer masih terbagi lagi menjadi empat jenis. Berikut penjelasan dari keempat jenis tersebut:
Jenis hepatocellular carcinoma
Hepatocellular carcinoma atau karsinoma hepatoseluler adalah jenis kanker hati yang paling umum terjadi. Jenis kanker ini juga biasa disebut hepatoma. Terhitung 75 persen penderita kanker hati mengalami jenis hepatoma dan umumnya sel kanker ditemukan pada hepatosit.
Hepatosit adalah sel yang berperan penting dalam melakukan sebagian besar fungsi hati. Kanker hati hepatoma dapat menyebar ke bagian lainnya, seperti ke pankreas, usus dan perut. Pecandu alkohol dengan kondisi hati yang sudah rusak, memiliki risiko tinggi terhadap kanker jenis ini.
Kanker hati primer jenis cholangiocarcinoma
Kanker hati jenis ini lebih dikenal dengan sebutan kanker saluran empedu. Karena sel kanker ditemukan tumbuh dan berkembang di saluran empedu. Saluran ini adalah jalan empedu menuju ke kantung empedu, sebelum digunakan dalam proses pencernaan.
Kanker jenis ini pun masih dibagi lagi menjadi dua, yaitu kanker saluran empedu intrahepatik, yaitu sel kanker muncul di bagian dalam hati. Yang lainnya disebut kanker saluran empedu intrahepatik, yaitu saat sel kanker tumbuh di bagian luar hati. Kanker ini dialami 10 hingga 20 persen pasien.
Jenis liver angiosarcoma
Penderita kanker jenis ini tidak sebanyak dua jenis sebelumnya. Umumnya kanker dimulai dari pembuluh darah hati. Kanker jenis ini memiliki perkembangan yang sangat cepat. Umumnya didiagnosis saat sudah di tahap stadium lanjut.
Kanker hati primer jenis hepatoblastoma
Kanker hati jenis ini sangat langka terjadi. Namun hampir selalu ditemukan pada pasien yang masih anak-anak. Terutama anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun.
Jika diagnosis dilakukan pada tahap awal, operasi dan kemoterapi dapat berjalan dengan baik pada jenis ini. Jika terdeteksi di tahap awal, tingkat kelangsungan hidup penderitanya lebih dari 90 persen.
Kanker hati sekunder
Sementara itu pada kanker hati sekunder, ada beberapa kanker primer yang biasanya menyebar ke hati. Jenis kanker tersebut antara lain:
- Payudara
- Usus Besar
- Rektum
- Ginjal
- Kerongkongan
- Paru-paru
- Kulit
- Ovarium
- Rahim
- Pankreas
- Perut
Apa saja gejala dari penyakit kanker hati?
Di tahap awal, biasanya penderita kanker hati primer tidak menunjukkan gejala tertentu. Namun ketika sudah muncul, maka pasien akan menunjukkan gejala seperti:
- Nyeri pada perut
- Menguningnya kulit dan mata atau disebut juga penyakit kuning
- Mual
- Muntah
- Mudah memar atau berdarah
- Lemah
- Mudah lelah
- Nyeri dekat bahu kanan
- Bengkak di bagian perut
- Sakit punggung
- Merasa perut sesak setelah makan meski sedikit
- Penurunan berat badan.
Selain gejala tersebut, kanker hati juga dapat menyebabkan pembuluh darah bengkak dan terlihat di bawah kulit perut. Kanker hati juga dapat menyebabkan tingginya kadar kalsium dan kolesterol. Juga dapat berpengaruh pada rendahnya kadar gula darah.
Apa yang menyebabkan seseorang mengidap penyakit kanker hati?
Umumnya kanker terjadi saat sel-sel dalam tubuh mengalami perubahan atau mutasi yang tidak normal. Kemudian sel-sel ini tumbuh di luar kendali dan menjadi kanker.
Namun pada kanker hati, tidak diketahui pasti penyebab utama seseorang mengidap penyakit ini. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang dianggap sebagai faktor risiko terjadinya kanker hati.
Berikut faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker hati primer:
- Infeksi virus. Umumnya infeksi kronis dari virus hepatitis B dan hepatitis C meningkatkan risiko kanker hati
- Sirosis. Ini adalah kondisi terjadinya kerusakan pada hati. Umumnya terjadi karena paparan jangka panjang zat beracun atau bisa juga karena kecanduan minuman beralkohol
- Paparan aflatoksin. Aflatoksin adalah racun yang diproduksi oleh jamur yang tumbuh pada tanaman seperti biji-bijian dan kacang-kacangan dengan kondisi penyimpanan yang buruk
- Diabetes. Orang dengan diabetes, apalagi jika menderita hepatitis, ditambah suka mengonsumsi minuman beralkohol, memiliki risiko terkena kanker hati
- Obesitas. Orang dengan berat badan berlebih dapat berisiko terkena kanker hati jenis karsinoma hepatoseluler
- Jenis kelamin pria. Pria diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan wanita
- Penyakit metabolisme bawaan. Penyakit yang berhubungan dengan metabolisme tubuh akan berkaitan dengan terjadinya kanker hati
- Riwayat penyakit hati turunan. Penyakit hati turunan seperti hemochromatosis dan penyakit Wilson meningkatkan kemungkinan kanker hati
- Merokok. Perokok jangka panjang memiliki risiko kanker hati yang lebih tinggi. Begitu juga orang yang telah berhenti, akan tetap lebih berisiko dibanding yang tidak pernah merokok
- Terakhir adalah faktor usia. Kanker hati lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
Bagaimana mendiagnosis penyakit kanker hati?
Umumnya pemeriksaan tahap awal akan dimulai dengan mengetahui riwayat medis pasien. Dokter melakukan ini untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya. Kemudian dilanjutkan pada pemeriksaan fisik awal yang difokuskan pada pembengkakan perut.
Baru dilanjutkan mengevaluasi jika terjadinya kulit dan mata yang menguning. Jika dokter mencurigai terjadinya kanker hati, maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan beberapa tahapan seperti:
Tes darah
Ini dilakukan untuk memeriksa kadar zat dalam darah dan mengetahui proporsi sel darah putih dan trombosit. Pada tes ini juga akan dilakukan tes pembekuan darah.
Tes hepatitis
Dokter akan memeriksa apakah pasien memiliki virus hepatitis B dan C. Kedua virus ini adalah faktor risiko paling umum yang menyebabkan munculnya sel kanker pada hati.
CT Scan atau MRI
Computerized tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi hati. Jika terjadi kanker, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk melihat ukuran dan penyebarannya.
Biopsi
Di tahap ini dokter akan mengambil sampel atau contoh jaringan untuk dianalisis. Pemeriksaan ini yang memastikan apakah pasien benar-benar mengidap kanker atau tidak.
Laparoskopi
Sebelum melakukan tindakan pengobatan, umumnya dokter akan melakukan laparoskopi. Yaitu memasukan alat seperti tabung dengan kamera ke dalam tubuh, untuk melihat seberapa parah kondisi hati pasien.
Umumnya laparoskopi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil di perut untuk memasukan alat tersebut. Namun jika diperlukan contoh jaringan dari organ lainnya, dokter mungkin akan membuat sayatan yang lebih besar, dikenal dengan istilah medis laparotomi.
Seperti apa pengobatan penyakit kanker hati?
Terdapat beberapa pengobatan yang dapat dilakukan pasien. Sebelum menjalani perawatan, dokter akan terlebih dahulu menentukan stadium kanker hati yang dialami pasien.
Dilansir dari medicalnewstoday, diketahui terdapat empat tingkatan stadium kanker hati, yaitu:
- Stadium 1: belum terjadi penyebaran ke kelenjar getah bening dan belum menyebar ke organ lain
- Stadium 2: Telah berkembang mencapai pembuluh darah
- Stadium 3: Telah tumbuh membesar dan mencapai pembuluh darah utama
- Stadium 4: Sudah terjadi penyebaran sel kanker pada organ tubuh lainnya.
Dari tingkatan stadium tersebut, dokter baru akan menentukan pengobatan. Jenis pengobatan yang biasanya dilakukan untuk kanker hati antara lain:
Hepatektomi
Hepatektomi adalah pengangkatan sebagian atau seluruh hati. Ini dilakukan saat kanker masih belum menyebar. Dan jika dilakukan pengangkatan sebagian dari hati maka seiring waktu, jaringan sehat yang tersisa akan kembali membentuk bagian yang hilang.
Transplantasi hati
Jika dokter memutuskan mengangkat seluruh hati maka diperlukan transplantasi hati atau penggantian seluruh hati dengan hati yang sehat, berasal dari donor. Donor hati tidak bisa sembarangan karena itu perlu dilakukan tes kecocokan sebelum dilakukan transplantasi hati.
Setelah dilakukan transplantasi hati, pasien juga harus melakukan perawatan untuk mencegah penolakan organ. Pasien akan diminta meminum sejumlah obat dalam tahap ini. Transplantasi dapat dilakukan jika kanker belum menyebar ke organ lain.
Ablasi
Ablasi adalah tindakan penyuntikan etanol atau obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini dilakukan dengan anestesi lokal. Tindakan ini dapat dilakukan jika pasien belum membutuhkan hepatektomi atau transplantasi.
Kemoterapi
Perawatan ini juga umum dilakukan pada jenis kanker lainnya, selain kanker hati. Prosesnya menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Obat disuntikkan melalui vena.
Perawatan dengan kemoterapi bisa berhasil dengan baik, namun perawatan ini memberikan berbagai efek. Beberapa efeknya antara lain muntah, berkurang nafsu makan, dan kedinginan. Kemoterapi juga meningkatkan risiko infeksi pada pasien.
Terapi radiasi
Penggunaan sinar radiasi diharapkan membunuh sel kanker. Pada kanker hati prosesnya dengan cara menyinari bagian dada dan perut.
Terapi obat
Pasien akan diberikan obat-obatan yang telah dibuat untuk menyerang sel kanker. Obat ini juga dibuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Imunoterapi
Pengobatan ini biasanya diperuntukkan bagi pasien dengan kanker hati stadium lanjut. Di mana dalam pengobatan ini imun dibuat melawan kanker. Karena sebelumnya sistem kekebalan tubuh dibuat tidak bisa mendeteksi bahaya kanker dan tidak menyerang keberadaan sel kanker.
Kemoembolisasi
Adalah prosedur bedah untuk kanker hati. Prosedurnya berupa penyuntikan obat kemoterapi dan dilanjutkan dengan penyumbatan aliran darah ke sel kanker. Penyumbatan yang dilakukan menjaga obat kemoterapi bisa bertahan lebih lama.
Baca Juga: Yuk, Kenali Perbedaan Usus Buntu dan Batu Ginjal Berikut Ini
Apakah penyakit kanker hati dapat dicegah?
Tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan, namun kamu bisa mengurangi risiko terkena penyakit hati. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan antara lain:
- Melakukan vaksin hepatitis B. Vaksin ini biasanya diberikan dalam tiga suntikan selama enam bulan
- Menghindari diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan infeksi hepatitis C. Seperti jauhi penyalahgunaan obat-obatan terlarang, berhubungan seksual dengan aman karena dapat menular lewat hubungan seksual dan hati-hati dengan tato atau tindikan
- Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengurangi minuman beralkohol. Minum secukupnya dan jangan jadi pecandu karena dapat mengakibatkan sirosis
- Jaga berat badan jangan sampai obesitas. Rajin berolahraga dan diet sehat dapat membantu kamu mempertahankan berat badan yang ideal.
Jika kamu merasa memiliki faktor risiko terhadap kanker hati, kamu bisa konsultasikan kepada dokter. Kamu bisa mempertimbangkan dilakukannya skrining kanker hati. Karena deteksi yang dilakukan lebih awal akan membuat perawatan lebih efektif.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!