Share This Article
Tinggal di sekitar khatulistiwa dan banyak terkena paparan matahari ternyata menjadi salah satu faktor risiko seseorang terkena penyakit melanoma. Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang penyakit ini sebelumnya?
Dilansir dari Mayoclinic.org, melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit paling serius dibandingkan dengan jenis lainnya. Untuk itu, yuk mari mengenal penyakit melanoma, agar bisa melindungi dari dari faktor risikonya. Berikut penjelasan selengkapnya.
Apa itu penyakit melanoma?
Penyakit melanoma adalah jenis kanker kulit yang berkembang di dalam sel melanosit. Sel melanosit adalah sel penghasil melanin atau pigmen pemberi warna pada kulit, rambut dan bola mata manusia pada manusia.
Sama seperti jenis kanker kulit lainnya, penyakit melanoma biasanya muncul karena pertumbuhan sel abnormal dan biasanya tumbuh di bagian tubuh yang seringkali terpapar sinar matahari seperti punggung, kaki, lengan dan wajah.
Selain itu, mungkin juga tumbuh di bagian tubuh lainnya seperti telapak kaki, telapak tangan, dan juga di bawah kuku.
Apa saja gejala yang timbul dari penyakit melanoma?
Gejala penyakit ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu gejala yang terlihat dan juga gejala melanoma tersembunyi.
1. Gejala yang terlihat
Di bagian tubuh seperti punggung, kaki, lengan dan wajah, umumnya akan muncul tahi lalat. Namun, tidak perlu panik, karena tidak semua tahi lalat yang tumbuh adalah gejala dari penyakit ini.
Untuk bisa membedakannya, berikut perbedaan antara tahi lalat normal dengan tahi lalat yang mengindikasikan munculnya penyakit melanoma.
Tahi lalat normal
- Tahi lalat normal umumnya berwarna serupa dengan kulit, seperti coklat. Atau bisa juga berwarna hitam.
- Tahi lalat ini juga memiliki bentuk yang jelas, seperti bulat atau oval. Ada batas yang terlihat antara tahi lalat dan kulit.
- Selanjutnya, kamu tidak perlu khawatir jika tahi lalat memiliki ukuran dengan diameter tidak lebih dari 0,6 cm.
Selain ciri-ciri tersebut, tahi lalat normal umumnya muncul saat masih kanak-kanak. Kalaupun ada tahi lalat tumbuh setelah dewasa, biasanya terbentuk hingga usia 40 tahun.
Tahi lalat normal bisa berubah seiring waktu, bahkan ada yang bisa menghilang sejalan dengan bertambahnya usia seseorang. Dan umumnya jumlah tahi lalat normal pada seseorang yang telah dewasa umumnya sekitar 10 hingga 40 tahi lalat.
Tahi lalat yang mungkin mengindikasikan melanoma
Untuk membantu mengenali karakteristik tahi lalat jenis ini, para ahli menggunakan rumus ABCDE. Bukan cuma untuk melanoma, namun juga untuk jenis kanker kulit lainnya. Berikut penjelasannya.
- A untuk asimetris
Untuk memastikan ciri-ciri kanker kulit, jika memiliki tahi lalat atau bercak yang muncul baru-baru ini, perhatikan bentuknya. Apakah bentuknya asimetris alias tak beraturan.
- B untuk border
Border di sini adalah tepian dari tahi lalat atau bercak yang muncul pada kulit. Perhatikanlah tepiannya, apakah terlihat tak beraturan dan juga kasar.
- C untuk color
Perhatikan tahi lalat atau bercak yang muncul. Apakah memiliki warna yang tak wajar, seperti terlalu putih pucat, merah muda, hitam, kebiruan atau merah.
- D untuk diameter
Perhatikan juga besar tahi lalat atau bercak yang muncul. Apakah ukurannya lebih besar dari ukuran kacang polong? Kamu perlu mengingat ukuran tahi lalat normal tidak lebih dari 0,6 cm atau seperempat inci.
Jika kamu memiliki tahi lalat baru dengan ukuran lebih besar dari 0,6 cm, maka kamu perlu mewaspadainya. Apalagi jika tahi lalat tersebut mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu.
- E untuk evolving
Evolving atau berkembang. Tahi lalat atau bercak pada kulit yang menjadi ciri-ciri kanker kulit biasanya mengalami perubahan, berkembang ukurannya, berubah warnanya dan juga bentuknya.
Jika dalam kondisi yang cukup parah, mungkin saja muncul rasa gatal atau perdarahan pada area tahi lalat.
Setiap orang memiliki gejala berbeda-beda. Tidak semua dari rumus ABCDE ini terjadi. Bisa saja hanya dua atau tiga karakteristik. Meskipun begitu, segera konsultasikan pada dokter jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut.
2. Gejala penyakit melanoma tersembunyi
Melanoma dapat berkembang di area tubuh yang tidak terpapar matahari, seperti di sela-sela jari kaki, telapak tangan, kulit kepala dan juga alat kelamin. Melanoma bahkan bisa juga tumbuh di dalam organ tubuh yang tak terlihat.
Kondisi ini yang kemudian disebut penyakit melanoma tersembunyi. Disebut seperti itu karena penyakit ini muncul di area-area yang luput dari perhatian seseorang.
Umumnya melanoma tersembunyi ini dialami oleh orang dengan pigmen kulit lebih gelap. Dan sayangnya, hingga kini, gejalanya lebih sulit dikenali dibandingkan dengan melanoma yang muncul di bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari.
Berikut beberapa jenis kemunculan melanoma tersembunyi:
- Melanoma di bawah kuku. Dalam bahasa medis disebut acral-lentiginous, yang muncul di bawah kuku atau di jaringan kuku. Umumnya dialami oleh orang keturunan Asia, orang kulit hitam dan mereka yang memiliki pigmen kulit gelap.
- Melanoma di selaput lendir atau mukosa. Meski jarang terjadi namun melanoma dapat muncul di selaput lendir yang melapisi hidung, mulut, kerongkongan, anus, saluran kemih dan vagina. Jenis ini sulit dideteksi dan seringkali disalah artikan sebagai penyakit lain.
- Melanoma di mata. Disebut juga sebagai melanoma okular. Umumnya muncul di bagian uvea yaitu lapisan yang terletak di antara bagian putih mata dan retina. Melanoma jenis ini dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan mata menyeluruh.
Apa yang menyebabkan penyakit melanoma?
Seperti kanker lainnya, melanoma adalah kanker kulit yang tumbuh karena adanya pertumbuhan sel abnormal. Khusus untuk kanker kulit melanoma, pertumbuhan sel abnormal terjadi di melanosit. Sementara itu penyebab tumbuhnya sel abnormal tersebut tidak diketahui.
Namun ada beberapa faktor seperti lingkungan dan genetik, yang diyakini menjadi pemicu terbentuknya kerusakan pada sel melanosit tersebut. Selain itu para ahli juga meyakini jika paparan radiasi ultraviolet ikut berperan dalam munculnya penyakit ini.
Lebih lengkapnya berikut penjelasan faktor risiko lainnya yang dipercaya ikut menjadi pemicu munculnya penyakit melanoma:
Berkulit putih
Orang dengan kulit putih memiliki lebih sedikit melanin. Padahal melanin juga berperan sebagai pelindung kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar matahari.
Karenanya orang dengan kulit putih dianggap memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma dibanding mereka yang memiliki kulit gelap. Namun bukan berarti orang dengan kulit gelap terbebas dari ancaman penyakit ini.
Paparan sinar ultraviolet berlebihan
Paparan sinar ultraviolet bisa berasal dari matahari dan juga dari lampu khusus yang digunakan untuk proses tanning atau menggelapkan kulit. Kamu juga perlu waspada jika pernah mengalami paparan sinar matahari berlebih hingga mengalami kulit terbakar.
Hidup di dekat garis khatulistiwa
Tinggal di dekat garis khatulistiwa berarti mendapat lebih banyak paparan sinar matahari. Ini lebih berisiko dibanding dengan mereka yang tinggal di dekat kutub utara atau selatan. Menggunakan produk perlindungan sinar ultraviolet bisa menjadi salah satu tips pencegahan terhadap penyakit ini.
Riwayat keluarga
Ternyata jika salah satu keluarga, seperti orang tua, anak atau saudara kandung pernah mengalami penyakit ini, maka kamu berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Ada sejumlah kondisi yang membuat sistem kekebalan tubuh lemah, seperti orang yang baru melakukan transplantasi organ atau orang yang memiliki penyakit terkait sistem kekebalan tubuh seperti AIDS. Maka orang-orang ini lebih berisiko terkena penyakit melanoma.
Bagaimana mendiagnosis penyakit melanoma?
Dokter akan melakukan pemeriksaan awal dengan menanyakan seputar kondisi kulit, gejala yang muncul dan juga riwayat kesehatan pasien. Jika ada gejala berupa tahi lalat, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk melihat kondisinya dan dilanjutan dengan pemeriksaan berupa:
Biopsi
Untuk penyakit ini uji biopsi yang dilakukan berupa pengambilan sampel kulit dan diperiksa di laboratorium. Bisa juga dengan teknik punch biopsy, yaitu dokter akan menggunakan alat yang ditekan di sekitar tahi lalat yang mencurigakan. Dokter akan melihat reaksi kulit untuk mendiagnosisnya.
Jika dokter telah menetapkan diagnosis melanoma, tahapan selanjutnya adalah menentukan tingkat keparahan melanoma. Berikut beberapa hal yang mengindikasikan parah atau tidaknya melanoma yang diidap oleh pasien.
Menentukan ketebalan
Secara umum, semakin tebal tumor, semakin serius penyakitnya. Melanoma yang lebih tipis mungkin hanya memerlukan pembedahan untuk mengangkat kanker dan beberapa jaringan normal di sekitarnya.
Jika melanoma lebih tebal, dokter dapat merekomendasikan tes tambahan untuk melihat apakah kanker telah menyebar sebelum menentukan pilihan perawatan.
Sudah menyebar atau belum
Hal yang paling mungkin dilakukan adalah melakukan pengecekan apakah kanker sudah menyebar ke kelenjar terdekat, umumnya kelenjar getah bening. Jika hasil pengecekan pada kelenjar getah bening menyatakan negatif dari melanoma, maka belum ada penyebaran ke organ lain.
Mencari tahu penyebaran
Jika ternyata sudah terjadi penyebaran, maka dokter akan kembali mencari tahu sudah sejauh mana penyebaran yang terjadi. Pasien akan diminta melakukan tes pencitraan.
Umumnya pengecekan dilakukan dengan positron emission tomography (PET), untuk melihat penyebaran kanker ke organ bagian mana. Jika sudah tersebar ke organ lain seperti paru-paru atau hati, maka ini adalah tahapan atau stadium terberat atau stadium IV.
Bagaimana cara mengobati penyakit melanoma?
Ada dua pembagian dalam pengobatan melanoma. Yaitu untuk melanoma ringan dan juga untuk melanoma yang sudah menyebar ke luar jaringan kulit.
Perawatan untuk penyakit melanoma ringan
Perawatan untuk melanoma ringan umumnya dilakukan pembedahan untuk mengangkat melanoma. Melanoma yang sangat tipis dapat diangkat seluruhnya saat biopsi dan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut. Ini satu-satunya prosedur untuk mengatasi melanoma tahap awal atau ringan.
Mengobati melanoma yang telah menyebar
Jika telah menyebar, maka pasien memerlukan serangkaian perawatan yang meliputi:
Pembedahan
Pembedahan untuk mengangkat kelenjar getah bening yang terkena. Jika melanoma telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, dokter dapat menghilangkan kelenjar yang terkena. Perawatan tambahan sebelum atau setelah operasi juga bisa direkomendasikan.
Imunoterapi
Imunoterapi adalah perawatan obat yang membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh mungkin tidak menyerang kanker karena sel-sel kanker menghasilkan protein yang membantu mereka bersembunyi dari serangan sistem kekebalan tubuh.
Terapi obat-obatan
Perawatan ini dilakukan untuk melemahkan sel kanker dan ditargetkan selesai saat sel kanker telah mati. Terapi ini dilakukan untuk kondisi melanoma yang telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lainnya.
Terapi radiasi
Perawatan ini menggunakan sinar berdaya tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi dapat diarahkan ke kelenjar getah bening jika melanoma telah menyebar. Terapi ini juga digunakan untuk mengobati melanoma yang tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi.
Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan secara intravena, dalam bentuk pil atau keduanya sehingga masuk ke seluruh tubuh dan dapat bekerja dengan efektif.
Apakah penyakit melanoma bisa dicegah?
Meskipun tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan dengan pasti, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengurangi risiko terkena melanoma:
Hindari sinar matahari di siang hari
Usahakan untuk tidak berkegiatan di luar ruangan saat matahari sedang terik-teriknya. Walaupun hanya sebentar, namun paparan sinar matahari dapat terakumulasi dari waktu ke waktu. Ini dapat memicu terjadinya kanker kulit.
Kenakan tabir surya
Gunakan tabir surya dengan SPF setidaknya 30, bahkan saat matahari tidak terlalu terik. Oleskan tabir surya dengan cukup setiap dua jam atau lebih sering jika kamu melakukan kegiatan seperti berenang atau kegiatan berkeringat lainnya.
Pakai pakaian tertutup
Menutup sebagian besar kulit merupakan salah satu bentuk melindungi kulit dari munculnya melanoma. Selain pakaian tertutup, kamu juga bisa menggunakan topi saat bepergian saat matahari sedang bersinar terik.
Hindari melakukan tanning
Lampu tanning seperti sinar matahari yang memberikan paparan sinar ultraviolet. Semakin sering melakukan tanning maka semakin besar risiko terkena melanoma.
Rutin memeriksa kesehatan kulit
Kamu tidak perlu ke dokter. Kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Cobalah rutin memeriksa bagian yang lebih sering terpapar matahari terlebih dahulu, seperti wajah, leher dan telinga. Jika muncul tahi lalat dengan karakteristik ABCDE segera konsultasikan kepada dokter.
Jangan lupa juga periksa bagian kulit kepala, sela-sela kaki dan juga area bokong. Kamu bisa gunakan cermin untuk membantu melihat kondisinya. Cara ini adalah bentuk pencegahan sederhana untuk memastikan tidak ada gejala melanoma yang muncul di kulit tubuh.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!