Share This Article
Penyakit PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis sampai saat ini mungkin belum terlalu populer. Namun sebenarnya penyakit ini memiliki gejala cukup khas, lho.
Termasuk di antaranya sesak napas, batuk dan mudah lelah. Agar tak keliru, yuk kenali lagi tentang penyakit PPOK!
Apa itu penyakit PPOK?
Penyakit PPOK atau penyakit paru obstuktif kronis merupakan sekelompok penyakit paru-paru yang menghalangi aliran udara dan membuat kamu sulit untuk bernapas.Â
Penyakit ini merupakan kondisi umum yang menyerang orang dewasa, terutama para perokok. Masalah pernapasan ini cenderung semakin memburuk dari waktu ke waktu dan dapat memengaruhi produktivitas.
Sebagian besar kasus pada penyakit ini dapat melukai paru-paru dan menyebabkan peningkatan resistensi saluran pernapasan. Bentuk lainnya dapat membangkitkan sekresi dahak secara berlebihan sehingga paru-paru tidak mampu membersihkannya.
Penyebab penyakit PPOK
Penyebab utama penyakit PPOK adalah rokok. Tidak hanya itu saja, seseorang yang terpapar asap rokok juga memiliki risiko tinggi mengalaminya.
Berikut beberapa penyebab penyakit PPOK, antara lain:
- Polusi udara, termasuk bahan bakar biomassa yang digunakan untuk memasak, atau polutan di tempat kerja, seperti debu dan bahan kimia
- Orang yang kurang protein tertentu (alpha-1 antitrypsin), yang berperan untuk melindungi paru-paru
- Orang yang menderita infeksi respiratori reguler selama masa kanak-kanak
- Menderita penyakit pernapasan lainnya seperti asma
Gejala penyakit PPOK
Pada umumnya gejala penyakit PPOK seringkali tidak muncul sampai terjadinya kerusakan paru-paru yang menjadi lebih parah. Apalagi jika pada perokok, gejala akan memburuk semakin lama. Berikut beberapa gejala yang dapat timbul:
- Nafas pendek apalagi saat olah raga
- Batuk ringan yang berulang
- Rasa ingin membersihkan dahak di tenggorokan (berdehem) seringnya di pagi hari
Gejala diatas merupakan gejala awal yang mana jika tidak diperhatikan gejala dapat memburuk karena kerusakan paru semakin luas.
Gejala yang mungkin dapat timbul seperti :
- Nafas pendek bahkan saat olah raga ringan, berjalan atau naik tangga
- Wheezing
- Dada terasa sesak
- Batuk kroning dengan atau tanpa dahak
- Merasa ingin membersihkan dahak di tenggorokan setiap hari
- Sering demam dan flu
- Merasa lelah
- Pembengkakan di kaki
- Penurunan berat badan
Pemeriksaan dan diagnosis penyakit PPOK
Secara umum, kebanyakan penyakit ini tidak terdiagnosis sampai penyakitnya berkembang. Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis pasien. Berikut beberapa tes yang biasanya dilakukan, antara lain:
Tes darah
Tes darah dilakukan untuk memeriksa antitrisin alfa-1 yang ada di dalam tubuh penderita.
Tes fungsi paru-paru
Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara objektif kapasitas atau fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis. Alat yang digunakan disebut spirometer.
Foto rontgen dada
Biasanya akan dilakukan foto toraks untuk melihat apakah terdapat emfisema yang merupakan salah satu penyebab penyakit ini.
CT scan
Hal ini dilakukan untuk membantu mendeteksi emfisema dan membantu menentukan apakah pasien membutuhkan prosedur operasi.
Elektrokardiogram dan ekokardiogram
Hal ini dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung pada penderita penyakit PPOK.
Pengobatan penyakit PPOK
Pengobatan yang bertujuan untuk meringankan gejala dan menghambat perkembangannya. Misalnya seperti:
Pemberian obat-obatan medis
Dokter biasanya memberikan beberapa obat ini pada penderita penyakit PPOK, antara lain:
- Teofilin berfungsi untuk meningkatkan pernafasan dan mencegah perburukan penyakit
- Mukolitik berfungsi untuk mengencerkan dahak atau lendir
- Kortikosteroid berfungsi untuk mengurangi peradangan saluran pernapasan
- Antibiotik jika terjadi tanda-tanda infeksi paru-paru
Operasi
Biasanya operasi ini dilakukan pada penderita PPOK dengan emfisema berat yang gejalanya tidak dapat diredakan dengan pemberian obat atau terapi.
Misalnya seperti transplantasi paru-paru, yaitu operasi pengangkatan paru-paru yang rusak untuk diganti dengan paru-paru sehat dari donor.
Rehabilitasi pulmonari
Hal ini merupakan suatu program yang meliputi pelatihan olahraga, pendidikan pasien, panduan pola makan dan konseling. Tujuan dari terapi ini adalah meningkatkan kualitas hidup penderita PPOK
Komplikasi penyakit PPOK
Penyakit yang satu ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi lainnya, seperti:
- Infeksi pernapasan, biasanya para penderita penyakit ini akan rentan terserang flu dan pneumonia
- Masalah jantung, penyakit ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, salah satunya serangan jantung
- Tekanan darah tinggi, pada dasarnya penyakit ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di arteri yang membawa darah ke paru-paru (hipertensi pulmonal)
- Depresi, para penderita biasanya mengalami kesulitan bernapas membuat kamu tidak bisa melakukan banyak hal. Kondisi ini bisa membuat kamu lama-kelamaan mengalami depresi
- Oang dengan PPOK mempunyai resiko tinggi terkena kanker paru – paru
Pencegahan penyakit PPOK
Meski penyakit ini tidak dapat disembuhkan, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan, antara lain:
Berhenti merokok
Tindakan paling penting yang diperlukan untuk memperlambat keparahan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup adalah berhenti merokok. Baik merokok secara aktif ataupun pasif.
Olahraga teratur
Bagi para penderita penyakit ini diharuskan untuk olahraga secara teratur. Hal ini dapat memperbaiki gejala dan kualitas hidup kamu. Untuk itu tanyalah kepada dokter olah raga apa yang cocok untuk kamu lakukan.
Jaga pola makan
Dapatkan semua nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh, kunjungi dokter atau ahli gizi untuk membuat perencanaan menu sehat untuk di konsumsi sehari-hari.
Lakukan vaksin
Lakukan vaksin flu dan pneumococcal untuk mencegah dan menurunkan resiko terkena infeksi.
Demikian informasi penting tentang penyakit PPOK yang penting kamu ketahui. Tetap jaga kesehatan kamu, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!