Share This Article
Penyebab anemia tak hanya diakibatkan karena turunnya produksi sel darah merah, namun juga karena peningkatan kerusakan pada sel darah merah lho! Ya, anemia memang merupakan kelainan darah paling umum dan dapat terjadi pada siapa saja dari berbagai kalangan usia.
Biasanya, anemia berkembang sebagai akibat dari masalah kesehatan lain yang mengganggu produksi sel darah merah. Nah, untuk mengetahui penyebab kurang darah lainnya yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Daftar Jenis Penyakit Hati yang Jarang Disadari, Jangan Sampai Lengah!
Apa saja penyebab anemia yang perlu diketahui?
Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat di tubuh terlalu rendah. Dilansir dari Healthline, sel darah merah bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Anemia diukur berdasarkan jumlah hemoglobin, yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Orang dengan anemia akan tampak pucat dan mungkin sering mengeluh kedinginan.
Tak hanya itu, penderitanya juga bisa mengalami pusing jika terlalu aktif, sulit berkonsentrasi, kelelahan, dan sakit kepala. Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kadar sel darah merah.
Ada banyak jenis anemia dan tidak ada penyebab tunggal. Pada beberapa orang, cukup sulit untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya jumlah sel darah merah. Namun, ada tiga penyebab kurang darah yang paling utama, yaitu sebagai berikut.
Kehilangan darah
Iron-deficiency anemia atau anemia defisiensi besi adalah jenis yang paling dan sering kali disebabkan karena kehilangan darah. Kekurangan zat besi dalam darah mengakibatkan kondisi ini dapat terjadi.
Saat tubuh kehilangan darah, tubuh menarik air dari jaringan di luar aliran darah untuk membantu menjaga pembuluh darah tetap penuh. Air tambahan ini akan mengencerkan darah dan mengurangi jumlah sel darah merah.
Kehilangan darah bisa akut dan cepat atau kronis, dimana biasanya terjadi karena menjalani operasi, persalinan, dan trauma. Kehilangan darah kronis bisa juga dikarenakan sakit maag, kanker, atau jenis tumor lainnya.
Sel darah merah menurun atau terganggu
Sumsum tulang adalah jaringan lunak, seperti spons di tengah tulang dan berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Sumsum ini menghasilkan sel induk yang berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Sejumlah penyakit dapat memengaruhi sumsum tulang, termasuk leukimia yakni sejenis kanker yang memicu produksi sel darah putih berlebih dan juga mengganggu produksi sel darah merah.
Masalah sumsum tulang bisa menyebabkan anemia aplastik dimana terjadi ketika sedikit atau tidak ada sel punca di sumsum.
Dalam beberapa kasus, anemia terjadi ketika sel darah merah tidak tumbuh dan matang seperti biasanya atau disebut juga thalassemia. Jenis anemia lain yang terjadi karena penurunan atau gangguan sel darah, meliputi:
Anemia sel sabit
Jenis anemia satu ini menyebabkan sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit. Kondisi ini mungkin lebih cepat merusak sel darah merah yang sehat atau tersangkut di pembuluh darah kecil.
Penyumbatan juga dapat mengurangi kadar oksigen dan menyebabkan rasa sakit di bagian bawah aliran darah.
Anemia defisiensi besi
Anemia jenis ini dapat terjadi sebagai akibat dari diet rendah zat besi, haid, sering mendonor darah, serta penyakit Crohn. Kondisi ini melibatkan tubuh memproduksi terlalu sedikit sel darah merah karena kekurangan zat besi.
Anemia defisiensi vitamin
Vitamin B12 dan folat sangat penting untuk produksi sel darah merah sehingga jika tidak mengonsumsi keduanya dengan cukup maka bisa menyebabkan anemia. Beberapa contoh anemia defisiensi vitamin, termasuk anemia megaloblastik dan anemia pernisiosa.
Penghancuran sel darah merah
Penyebab anemia lainnya yang perlu diketahui adalah akibat adanya penghancur sel darah merah. Sel-sel ini biasanya memiliki masa hidup 120 hari dalam aliran darah, namun tubuh mungkin menghancurkan atau mengeluarkannya sebelum sel tersebut menyelesaikan siklus hidupnya.
Salah satu jenis anemia yang diakibatkan oleh kerusakan sel darah merah adalah anemia hemolitik autoimun. Umumnya, kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan salah mengira sel darah merah sebagai zat asing dan menyerangnya.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah berlebih, termasuk infeksi, obat-obatan tertentu, hipertensi berat, cangkok vaskular, dan serangan autoimun.
Untuk mengetahui penyebab anemia, maka ada baiknya untuk memeriksakan diri dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Kenali Lebih Awal, Ini Dia Ciri-ciri Keracunan Ikan Tongkol yang Umum Dirasakan!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!