Share This Article
Mengalami diare mungkin hal yang umum, tapi jika kamu mengalami diare berdarah, itu tidak bisa dianggap sepele. Penyebab diare berdarah menjadi tanda adanya masalah pada sistem pencernaan kamu.
Kondisi seperti ini akan menjadi semakin parah jika dibiarkan dalam waktu lama. Maka, penyebab diare berdarah harus diketahui sedini mungkin untuk dilakukan penanganan yang tepat.
Apa itu diare berdarah
Diare berdarah adalah kondisi di mana feses bercampur darah ketika Buang Air Besar (BAB). Ini sering merupakan tanda perdarahan gastrointestinal karena cedera atau penyakit. Diare yang mengandung darah merah terang atau merah marun dapat disebut sebagai hematochezia.
Masalah ini bisa dialami oleh semua kelompok umur. Tergantung dari penyebabnya, diare berdarah bisa berlangsung singkat atau juga lama. Diare berdarah juga bisa kambuh sewaktu-waktu dalam periode waktu yang lebih lama, seperti disebabkan oleh penyakit radang usus.
Apa saja penyebab diare berdarah?
Diare berdarah dapat diderita siapa saja, baik perempuan, laki-laki, orang tua hingga anak-anak pun berisiko terkena. Penyebab diare berdarah juga bisa berbeda-beda tergantung pola hidup yang dijalani setiap orang.
Namun, setidaknya ada beberapa faktor penyebab yang sering memicu terjadinya diare berdarah. Antara lain, yaitu:
1. Perdarahan di sistem pencernaan
Adanya gangguan atau masalah di dalam sistem pencernaan menjadi penyebab umum dari diare berdarah.
Darah yang tercampur dalam feses biasanya dibawa dari organ pencernaan. Darah ini pada umumnya berwarna lebih gelap atau hampir hitam. Sedangkan darah yang keluar dari anus berwarna merah cerah.
Adapun perdarahan dalam sistem pencernaan disebabkan oleh beberapa hal yaitu, sembelit, wasir, penyakit radang usus, infeksi usus, dan radang perut.
2. Terinfeksi bakteri E. coli
Bakteri E. coli memang sering menjadi penyebab diare. Jika diare disertai perdarahan, artinya bakteri ini sudah mengganggu organ yang ada dalam saluran pencernaan.
Bakteri E. coli dibawa dari makanan yang tidak bersih dan dimakan dalam keadaan kurang matang. Daging sapi yang dimasak setengah matang dan susu murni yang tidak steril akan membawa E. coli ke dalam tubuh.
Jika tidak segera ditangani, diare berdarah yang disebabkan bakteri E. coli akan berlangsung selama 2 minggu.
3. Munculnya polip di usus
Polip adalah jaringan yang tumbuh secara tiba-tiba dan menempel di organ tubuh. Polip yang menempel di usus akan mengganggu pertumbuhan dan kinerja usus. Ketika kerja usus sudah terganggu, maka sangat rentan terjadi luka dan perdarahan.
Perdarahan akibat polip pada umumnya hanya terjadi di dalam tubuh. Namun, terlalu sering BAB bisa membuat perdarahan semakin parah dan keluar bersama feses.
4. Luka di bagian anus
Luka yang terdapat di bagian anus seringkali menjadi penyebab diare berdarah yang banyak dialami pasien. Hal ini pada umumnya muncul akibat peradangan dan gesekan dengan feses yang terlalu keras.
Darah yang muncul akibat luka di bagian anus kemudian keluar bersama feses. Namun, penyebab diare berdarah yang satu ini hanya mengeluarkan sedikit darah dengan warna merah cerah.
5. Efek samping obat
Obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka panjang pada umumnya akan menimbulkan efek samping. Efek yang disebabkan obat bisa bermacam – macam, salah satunya adalah gangguan pada lambung. Beberapa jenis obat bisa mengiritasi lambung sehingga menimbulkan luka parah.
6. Rotavirus
Rotavirus adalah salah satu jenis virus yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Peradangan yang tak segera ditangani akan menimbulkan perdarahan.
Namun, diare berdarah yang disebabkan rotavirus pada umumnya dialami bayi dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Kapan harus ke dokter?
Diare berdarah seringkali menunjukkan masalah kesehatan serius. Apalagi, jika darah keluar bercampur dengan feses yang cair.
Diare berdarah memang tak selalu berisiko menimbulkan penyakit berbahaya. Namun, pemeriksaan medis yang dilakukan dengan segera dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Pergilah ke dokter ketika diare berdarah disertai dengan beberapa gejala lainnya, yaitu kelelahan, pusing, kesulitan bernapas, muntah darah, dan demam di atas 38 derajat celcius.
Pengobatan diare berdarah
Pengobatan yang dilakukan setiap pasien biasanya berbeda-beda tergantung apa yang menjadi penyebab diare berdarah. Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat sebetulnya tak memerlukan pengobatan khusus.
Meskipun begitu, ada cara alami yang bisa kamu lakukan untuk membantu proses penyembuhan. Minumlah banyak air putih untuk mencegah tubuh dehidrasi. Sebab, bakteri E.coli yang menyebabkan diare berdarah membuat tubuh kehilangan banyak cairan.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.