Share This Article
Leukemia merupakan kanker darah yang muncul dari sumsum tulang belakang, yaitu lokasi di mana sel darah merah diproduksi. Penyebab leukemia ini bisa datang dari hal-hal yang sederhana lho tanpa disadari.
Berikut adalah penyebab leukemia yang perlu kamu tahu.
Penyebab Leukemia
1. Pernah menjalani kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara untuk mengobati penyakit menggunakan zat kimia. Pengobatan secara kemoterapi memiliki beberapa efek samping seperti rambut rontok, mual, diare, dan infeksi.
Namun, kemoterapi juga memiliki efek samping yang lebih serius dan berbahaya, salah satunya adalah meningkatkan risiko leukemia.
Menurut Indonesian Journal of Cancer, sumsum tulang adalah bagian tubuh yang paling rentan terhadap efek samping dari kemoterapi. Sifat dari kemoterapi dapat berpengaruh secara langsung terhadap sumsum tulang, dan dapat menyebabkan penekanan produksi sel darah.
Akibatnya, terjadi penurunan jumlah sel darah seperti anemia, leukopenia, dan neutropenia. Rendahnya jumlah sel darah merupakan salah satu gejala awal dari leukemia.
2. Faktor genetik
Salah satu penyebab leukemia pada anak adalah faktor genetik.
Menurut penelitian anak yang mempunyai saudara kembar penderita leukemia sebelum umur 7 tahun, berisiko 2 kali lebih tinggi menderita leukimia dibandingkan dengan anak kembar yang tidak menderita leukemia.
Orang dewasa yang memiliki keluarga penderita leukemia juga berisiko terkena penyakit tersebut 2-4 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki keluarga penderita leukimia.
3. Radiasi ion
Radiasi ion adalah salah satu faktor penyebab terjadinya leukemia. Besarnya risiko tergantung dari waktu paparan, tingkat radiasi, serta usia orang tersebut.
Menurut penelitian tingkat leukemia pada masyarakat yang tinggal 1 km dari lokasi ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki, lebih tinggi 20 kali dibandingkan dengan kejadian leukemia di lokasi lain.
Selain itu, leukemia juga banyak diderita oleh para ahli radiologi dan orang-orang yang melakukan terapi menggunakan radiasi untuk pengobatan.
4. Radiasi non-ion
Contoh radiasi yang bersifat non-ion adalah radiasi medan elektromagnetik. Radiasi tersebut terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang dapat meningkatkan resiko leukemia.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa paparan medan elektromagnetik memiliki hubungan dengan leukemia pada anak dan orang dewasa.
5. Menderita down’s syndrome
Hubungan antara down’s syndrome dan leukemia sudah diketahui lebih dari 50 tahun. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pasien down syndrome memiliki risiko 10-20 kali lebih tinggi daripada populasi umum.
6. Alkohol
Wanita yang mengonsumsi alkohol selama masa kehamilannya dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia.
https://www.shutterstock.com
Menurut penelitian, konsumsi alkohol mulai dari 1 bulan sebelum kehamilan hingga selama masa kehamilan akan meningkatkan risiko leukemia pada anak hingga 2 kali lipat.
7. Riwayat reproduksi orang tua
Faktor reproduksi orang tua dapat berpengaruh terhadap risiko leukemia pada anak. Menurut penelitian, wanita yang pernah mengalami keguguran sebanyak 2 kali atau lebih, memiliki risiko lebih tinggi untuk mempunyai anak yang menderita leukemia.
Faktor usia wanita juga berpengaruh terhadap risiko leukemia pada anak. Wanita yang berusia di atas 35 tahun saat mengandung, memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan anak yang menderita leukemia.
8. Kurangnya pemberian ASI
Menyusui merupakan salah satu langkah awal untuk menghasilkan imunitas pasif pada anak yang baru lahir. Pemberian ASI dapat melindungi anak dari berbagai jenis infeksi.
Menurut sebuah penelitian yang melibatkan anak usia 0-14 tahun dengan memperhatikan riwayat pemberian ASI, terdapat hubungan antara lamanya menyusui dan kejadian leukemia.
Anak yang diberi ASI hingga lebih dari 6 bulan memiliki risiko leukemia yang lebih rendah daripada anak yang diberi ASI kurang dari 6 bulan.
9. Faktor ekonomi
Salah satu alasan utama rendahnya angka ketahanan hidup penderita leukemia di Indonesia adalah karena penolakan pengobatan. Hal tersebut dapat dihubungkan dengan faktor sosial ekonomi masyarakat.
Sebuah penelitian dilakukan di rumah sakit di Indonesia dengan 164 pasien terdiagnosa leukemia.
Dari semua pasien, 32% menolak sebelum memulai pengobatan, 44% dalam masa induksi, 14% dalam masa konsolidasi, 4% dalam masa reinduksi, dan 7% dalam masa pemeliharaan. Alasan penolakan pengobatan 95% karena kesulitan ekonomi.
10. Penggunaan bahan kimia di rumah tangga
Penggunaan bahan kimia di rumah menjadi salah satu faktor peningkatan leukemia pada anak.
Menurut sebuah penelitian, terdapat hubungan antara leukemia dan anak yang terpapar pestisida tanaman, cat, zat pewarna, dan bensin. Hasilnya paparan bahan kimia rumah tangga berperan dalam peningkatan leukemia.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.