Share This Article
Stroke adalah penyakit yang terjadi saat suplai darah ke otak mengalami penurunan atau penyumbatan. Orang yang mengalami stroke memerlukan perawatan medis sesegera mungkin, karena bisa berakibat fatal.
Pasalnya orang yang terkena stroke dapat mengalami kerusakan pada otak secara permanen dan bisa menyebabkan kelumpuhan. Sementara dalam kasus berat, stroke dapat mengakibatkan hilangnya nyawa.
Apa penyebab stroke?
Umumnya ada dua macam penyebab stroke. Penyebab pertama adalah penyumbatan arteri atau disebut stroke iskemik, sedangkan penyebab yang kedua adalah pecahnya pembuluh darah atau disebut stroke hemoragik.
Di luar dua penyebab yang telah disebutkan, penyebab stroke lainnya bisa berupa gangguan sementara aliran darah ke otak atau yang biasa disebut dengan istilah ischemic attack (TIA). Namun biasanya gejala stroke TIA tidak berlangsung lama.
Ketiga kondisi tersebut memiliki serangkaian faktor potensial yang memicu terjadinya stroke. Apa saja faktor potensial pemicu tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya.
10 faktor penyebab stroke
Penyakit jantung
Fibrilasi atrium atau gangguan irama jantung dapat menyebabkan pembekuan darah yang menyebabkan stroke. Penderita penyakit jantung lainnya seperti jantung koroner atau gagal jantung juga berisiko lebih tinggi terkena stroke daripada orang yang memiliki jantung sehat.
Kolesterol tinggi
Perlu kamu ketahui bahwa ketika kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa mengakibatkan terjadinya dislipidemia. Dislipidemia dapat menyebabkan plak lemak dapat menumpuk di pembuluh arteri. Kemudian akan terjadi penyempitan pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya stroke.
Faktor usia dan jenis kelamin
Orang yang berusia 55 tahun atau lebih tua memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang berusia lebih muda. Selain itu semakin bertambahnya usia juga menambah risiko terkena penyakit ini.
Selain usia, jenis kelamin juga berpengaruh pada risiko stroke. Pria disebut memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita. Wanita yang terserang stroke umumnya sudah berusia lanjut dan ini membuat mereka lebih berisiko meninggal dunia.
Darah tinggi
Jika kamu memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya perlu berhati-hati dan lebih menjaga pola makan sehat. Ketika kamu menurunkan tekanan darah berarti juga menurunkan risiko terserang penyakit ini.
Kamu bisa menurunkan risiko hingga 48 persen dengan menurunkan tekanan darah dan tetap di batas normal. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah bisa dilakukan dengan cara mengurangi asupan garam.
Ras dan etnis
Menurut sebuah penelitian, orang Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Mereka juga memiliki kemungkinan 60 persen untuk mengalami stroke kembali dalam dua tahun. Selain itu, anak-anak Afrika-Amerika seringkali mengalami kelainan genetik.
Kelainan ini berupa tidak optimalnya fungsi sel darah merah saat membawa oksigen ke jaringan dan organ tubuh. Sel darah merah ini juga cenderung menempel pada dinding pembuluh darah, yang dapat menyumbat arteri dan menyebabkan stroke.
Kurang berolahraga
Kurang olahraga dapat membuat seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, diabetes dan juga tekanan darah tinggi. Dengan begitu, risiko terkena stroke akan semakin tinggi. Karena itu usahakan setidaknya aktif berolahraga 150 menit dalam seminggu.
Jika tidak ingin susah payah berolahraga, lakukan gerakan fisik lainnya dan setidaknya kurangi waktu dudukmu. Karena selain menyegarkan tubuh, olahraga juga bisa menurunkan risiko terserang stroke hingga 36 persen.
Konsumsi makanan tak sehat
Kamu bisa menurunkan terserang risiko penyakit ini dengan mengurangi makanan berlemak atau manis. Sebaiknya mulai menerapkan pola makan yang sehat, agar terhindar obesitas. Obesitas memicu penyakit jantung, tekanan tinggi dan diabetes, yang membuat peluang stroke lebih tinggi.
Faktor keturunan
Jika orang tua, kakek, nenek serta saudara kandung kamu pernah mengalami stroke, terutama jika terjadi sebelum usia 65 tahun, maka kamu berisiko mengalaminya juga.
Penyakit pembuluh darah lainnya yang diturunkan dan dapat menghambat aliran darah di otak seperti Cerebral Autosomal Dominant Arteriopathy with Sub-cortical Infarcts and Leukoencephalopathy (CADASIL), juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya stroke.
Kebiasaan merokok
Ketika kamu merokok, nikotin dan karbon monoksida dalam asap rokok merusak sistem kardiovaskular dan membuka peluang terjadinya stroke. Karena itu, berhenti merokok dapat menurunkan terserang risiko stroke hingga 12 persen.
Satu informasi tambahan yang perlu kamu ketahui, menurut stroke.org, merokok dan menggunakan pil KB di waktu bersamaan juga dapat meningkatkan risiko stroke, lho.
Penderita diabetes
Ketika seseorang menderita diabetes risiko terserang stroke akan jauh lebih tinggi. Risiko itu timbul karena jika kamu menderita diabetes akan lebih mudah mengalami penggumpalan darah.
Selain itu, orang dengan diabetes juga akan mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kondisi ini semakin menambah tinggi risiko terserang stroke.
Faktor risiko lainnya
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, ada juga faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terserang stroke. Faktor risiko tersebut berasal dari gaya hidup yang tidak sehat, seperti:
- Pecandu minuman beralkohol
- Pengguna obat-obatan terlarang atau narkoba
- Diet tidak sehat
Dari beberapa penyebab stroke diketahui bahwa sebenarnya sebagian besar pemicunya adalah gaya hidup yang tidak sehat. Yuk, mulai pola hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit stroke.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.