Share This Article
Penyebab ulu hati sakit biasanya beragam dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kondisi serius, lho! Ya, ulu hati sendiri akan ditandai dengan sensasi terbakar di dada yang sering disertai rasa pahit di tenggorokan atau mulut.
Sakit pada ulu hati bisa dialami siapa saja dari berbagai golongan usia dan harus segera diobati. Nah untuk mengetahui cara pengobatannya lebih lanjut, yuk simak dulu beberapa penyebab ulu hati sakit.
Baca juga: 4 Kondisi Psikologis Berikut Bisa Kamu Pelajari dari Drama Korea It’s Ok Not To Be Okay
Apa saja penyebab ulu hati sakit yang perlu diketahui?
Ulu hati yang sakit bisa semakin parah setelah makan, di malam hari, atau ketika berbaring sera membungkuk. Namun, tidak perlu khawatir karena rasa sakit bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas.
Dilansir dari Healthline, penyebab ulu hati sakit merupakan pertanda umum penyakit maag. Akan tetapi, jika rasa sakit membuat kamu sulit makan atau menelan maka bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius sehingga harus segera diobati.
Nah, sebelum mengobatinya berikut beberapa penyebab ulu hati sakit yang perlu diketahui.
Gastroesophageal reflux atau GERD
Salah satu penyebab ulu hati sakit adalah gastroesophageal reflux atau GERD yang diakibatkan oleh refluks asam kembali ke kerongkongan.
Faktor risiko yang bisa meningkatkan produksi asam dalam lambung, di mana memungkinkan asam lambung untuk masuk ke kerongkongan.
Beberapa makanan dan minuman umumnya bisa merangsang peningkatan sekresi asam lambung yang menyebabkan mulas atau sakit pada ulu hati. Beberapa makanan atau minuman yang dimaksud, antara lain alkohol, kafein, minuman berkarbonasi, makanan asam, serta coklat.
Gangguan pencernaan
Penyebab ulu hati sakit lainnya, yakni gangguan pencernaan dan mulas akibat refluks asam. Gangguan pencernaan atau dispepsia merupakan sebutan untuk kondisi yang terjadi akibat mengonsumsi jenis makanan tidak sesuai dengan keinginan.
Sensasi terbakar akan memburuk ketika berbaring atau membungkuk karena asam bergerak lebih jauh ke atas kerongkongan. Beberapa gejala umum gangguan pencernaan, antara lain merasa kembung, mual meski baru makan sedikit, dan terasa adanya tekanan pada perut.
Hernia hiatal
Hernia hiatal merupakan suatu kondisi di mana sebagian perut terletak di dalam dada dan bukan di perut. Kondisi satu ini terjadi ketika bagian perut mendorong melalui diafragma dan masuk ke dada.
Biasanya, hernia hiatal sendiri tidak menimbulkan gejala sehingga sulit untuk mendeteksi keberadaan penyakitnya. Karena itu, jika mulas terjadi segera periksakan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Penyebab ulu hati sakit yakni kehamilan
Gangguan pencernaan atau disebut juga refluks asam bisa terjadi lebih sering ketika sedang dalam masa kehamilan. Biasanya, penyebab ulu hati sakit pada wanita adalah karena terjadinya perubahan hormonal dan bayi yang sedang tumbuh menekan perut.
Rasa sakit ini bisa datang dengan segera setelah makan atau minum. Seorang wanita dapat merasakan sakit pada ulu hati kapan saja selama kehamilan, namun lebih umum terjadi mulai dari 27 minggu dan seterusnya.
Karena itu, jika rasa sakit tidak kunjung menghilang dan bertambah parah maka segera periksakan dengan dokter untuk penanganan lanjutan.
Obesitas
Penyebab ulu hati sakit yang perlu diketahui lainnya adalah akibat kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas sendiri dapat menyebabkan peningkatan tekanan di perut dan dengan demikian terjadilah refluks.
Untuk itu, agar terhindar dari refluks asam maka segera ubah pola hidup menjadi lebih sehat guna mencegah obesitas. Tak hanya obesitas, penyakit primer esofagus juga bisa muncul dengan gejala sakit pada ulu hati.
Baca juga: Simak Begini Cara Menggemukan Badan dengan Makanan Sehat!
Pengobatan terhadap sakit pada ulu hati
Jika kamu mengalami sakit ulu hati sesekali, maka ada beberapa pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu meringankan gejala. Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan, seperti menjaga berat badan tetap ideal dan menghindari kebiasaan buruk.
Beberapa kebiasaan buruk yang dimaksud, yakni berbaring setelah makan, mengonsumsi alkohol, dan makanan yang asam. Nah, jika perawatan rumahan ini tidak berhasil menyembuhkan gejala maka segera lakukan pemeriksaan bersama dokter.
Dokter akan meninjau riwayat kesehatan dan menanyakan gejala lebih lanjut untuk mengetahui metode perawatan yang cocok dilakukan.
Biasanya, dokter juga akan melakukan beberapa tes, seperti rontgen perut dan endoskopi.
Cek kesehatan lambungmu di Klinik Maag bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini ya!