Share This Article
Apakah kamu sering mengalami pusing dan lemah? Waspada karena ini bisa jadi tanda kurang darah maupun darah rendah. Meski gejalanya sekilas mirip, nyatanya kedua penyakit ini berbeda.
Nah, supaya tidak keliru, simak perbedaan kurang darah dan darah rendah berikut ini yuk!
Perbedaan definisi kurang darah dan darah rendah
Kurang darah (anemia)
Kurang darah atau anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh terlalu rendah. Padahal sel darah merah bertugas untuk membawa oksigen ke semua jaringan tubuh.
Ketika seseorang mengalami anemia, kadar oksigen dalam darahnya juga lebih rendah dari yang seharusnya. Sehingga orang dengan anemia sering mengeluhkan pusing ataupun lemah.
Untuk memeriksa seseorang anemia atau tidak, biasanya akan dilakukan pengukuran pada jumlah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh atau biasa disebut dengan hemoglobin.
Baca juga: Penderita Darah Rendah, Ini Tips untuk Menjaga Tekanan Darah Kamu
Darah rendah (hipotensi)
Berbeda dengan kurang darah, darah rendah atau hipotensi terjadi ketika seseorang memiliki tekanan darah 90/60 atau lebih rendah.
Orang yang memiliki kondisi darah rendah seringkali mengeluhkan pusing serta merasa lelah. Kondisi hipotensi ini terkadang dapat menjadi tanda dari kondisi mendasar yang harus diobati.
Penyebab kurang darah dan darah rendah
Penyebab anemia umumnya adalah kekurangan zat besi dalam tubuh. Namun penyebab anemia secara lebih lanjut dapat dilihat dalam dua kategori yakni karena adanya penurunan produksi sel darah merah atau adanya peningkatan kerusakan sel darah merah.
Berikut ini adalah faktor yang memengaruhi penurunan produksi sel darah merah:
- Hipotiroidisme
- Kekurangan asupan asupan zat besi, vitamin B12, atau folat
- Stimulasi produksi sel darah merah yang tidak memadai dalam tubuh
Kemudian, berikut adalah faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kerusakan sel darah merah :
- Perdarahan dalam saluran pencernaan
- Endometriosis (gangguan dalam rahim)
- Kecelakaan
- Haid
- Persalinan
- Perdarahan uterus yang berlebihan
- Operasi
- Sirosis hati
- Fibrosis (jaringan parut di dalam sumsum tulang)
- Hemolisis (pecahnya sel darah merah)
- Gangguan hati dan limpa
- Kelainan genetik (seperti Defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase, thalasemia, dan anemia sel sabit)
Sementara itu pada kondisi darah rendah, penyebabnya adalah sebagai berikut:
- Kehamilan
- Kehilangan darah dalam jumlah besar karena cedera
- Gangguan sirkulasi yang disebabkan oleh serangan jantung atau katup jantung yang rusak
- Lemah dan syok yang disertai dehidrasi
- Syok anafilaksis (reaksi alergi yang parah)
- Infeksi aliran darah
- Gangguan seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid
- Obat-obatan tertentu seperti beta-blocker, nitrogliserin, diuretik, antidepresan trisiklik, dan obat disfungsi ereksi
Perlu dicatat bahwa beberapa orang memiliki tekanan darah rendah tanpa alasan yang jelas. Bentuk hipotensi ini disebut hipotensi asimptomatik kronis yang biasanya tidak berbahaya.
Perbedaan gejala kurang darah dan darah rendah
Tanda dari orang yang memiliki gangguan kurang darah maupun darah rendah mungkin terlihat mirip. Terutama gejala seperti pusing ketika berdiri atau rasa lemas.
Namun gejala tidak hanya itu saja, berikut adalah gejala kurang darah yang lebih lengkap:
- Pusing terutama saat berdiri
- Kesulitan berkonsentrasi atau kelelahan
- Sembelit
Pada kondisi anemia yang lebih parah, gejala mungkin bertambah parah juga seperti:
- Kuku rapuh
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Pingsan
Orang dengan tanda atau gejala anemia harus melakukan konsultasi dengan dokter terutama jika mengalami gejala seperti pingsan atau nyeri dada.
Sedangkan pada kondisi darah rendah, gejalanya dapat meliputi:
- Kelelahan
- Pusing
- Mual
- Kulit lembap
- Depresi
- Hilang kesadaran atau pingsan
- Penglihatan kabur
Gejala di atas bergantung pada tingkat keparahan yang dialami. Beberapa orang mungkin merasakan gejala yang tidak terlalu parah.
Baca juga: 12 Manfaat Buah Bit, Salah Satunya Bisa Turunkan Risiko Anemia!
Pengobatan kurang darah dan darah rendah
Untuk mengobati anemia, dokter akan terlebih dahulu mencari tahu penyebabnya. Namun pengobatan umumnya dapat berupa diet, suntikan B-12, suntukan hormon untuk meningkatkan produksi sel darah merah, hingga transfusi darah.
Pada kasus tekanan darah rendah, pengobatan juga akan disesuaikan dengan penyebabnya. Dokter mungkin dapat memberikan obat untuk penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Di samping itu, pemilik darah rendah harus minum banyak air serta mengurangi stres.
Kedua penyakit ini dapat diatasi dengan perawatan yang tepat sesuai saran dokter. Perlu diingat bahwa kondisi kekurangan darah sangat bisa diobati, tapi bisa berbahaya jika dibiarkan. Begitu juga dengan darah rendah, dokter mungkin memberikan obat serta cara mengelola dan mencegah hipotensi.
Bila kamu sering mengalami gejala anemia atau kurang darah ada baiknya kamu segera konsultasikan kondisi kesehatanmu.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!