Share This Article
Infeksi yang terjadi pada manusia bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Meski sama-sama mengakibatkan infeksi yang berbahaya bagi tubuh, kamu perlu tahu bahwa ada perbedaan virus dan bakteri.
Apa saja perbedaan virus dan bakteri yang perlu diketahui? Berikut penjelasannya, dimulai dari pemahaman tentang virus dan bakteri, sampai cara pengobatan atau cara mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Baca Juga: Tersiksa saat Menstruasi? Coba Cara Mengatasi Nyeri Haid Berikut Ini!
Perbedaan virus dan bakteri
Virus dan bakteri sama-sama mikroba yang dapat merugikan bagi tubuh, namun keduanya berbeda. Hal yang paling dasar dapat terlihat dari bentuk, di mana virus lebih kecil dari bakteri. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai perbedaan virus dan bakteri.
Perbedaan virus dan bakteri: mengenal bakteri
- Bakteri adalah mikroorganisme kecil yang terdiri dari sel tunggal. Bakteri beragam dan memiliki berbagai bentuk serta fitur struktural.
- Bakteri dapat tumbuh dan berkembang di berbagai macam lingkungan, termasuk di tubuh manusia.
- Bakteri yang tercatat telah ada sekitar 3.5 miliar tahun lalu ini juga dapat bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem, seperti lingkungan yang sangat panas atau sangat dingin.
- Bakteri yang berbahaya dan menyebabkan infeksi pada manusia disebut sebagai bakteri patogen.
- Namun ada juga yang tidak berbahaya dan terdapat di dalam tubuh manusia. Seperti bakteri yang ada di dalam usus dan berperan dalam membantu proses pencernaan.
- Beberapa kondisi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, antara lain radang tenggorokan, tuberculosis (TBC) dan juga infeksi saluran kemih.
Perbedaan virus dan bakteri: mengenal virus
- Sementara itu, meski juga dapat memiliki berbagai bentuk, namun virus diketahui sebagai mikroorganisme yang lebih kecil dari bakteri.
- Selain ukuran, yang membedakan virus dari bakteri adalah, virus membutuhkan inang. Mereka akan berkembang biak dengan menempel pada inang berupa sel atau jaringan hidup.
- Virus bergantung hidup pada inangnya dan karena itu virus disebut bersifat parasit. Di mana ia akan menyerang sel milik inangnya, dan berkembang biak di dalam sel tersebut.
- Beberapa jenis virus bahkan membunuh sel inang sebagai caranya untuk berkembang biak.
- Virus juga lebih tegas saat menyerang bagian sel. Misalnya virus tertentu menyerang sel hati, virus lainnya menyerang sistem pernapasan. Atau ada juga virus yang menyerang sel darah.
- Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, antara lain COVID-19, AIDS dan juga flu pada umumnya.
Efek adanya virus dan bakteri pada tubuh
Adanya virus dan bakteri yang berbahaya di dalam tubuh dapat menyebabkan infeksi dengan gejala yang sama. Seperti bersin, batuk, demam, peradangan dan gejala lainnya. Gejala ini muncul sebagai cara sistem kekebalan tubuh merespons adanya virus atau bakteri.
Selain itu baik virus atau bakteri juga dapat menular. Beberapa dapat menular melalui kontak langsung dengan si penderita infeksi atau bisa juga menular lewat hubungan seksual. Selain itu, penularan melalui makanan dan air yang terkontaminasi juga mungkin terjadi.
Orang yang tertular akan merasakan efek yang sama, berupa terjadinya infeksi. Jenis infeksinya pun bermacam-macam, ada yang ringan ada yang kronis, dapat berlangsung dalam waktu lama, bahkan bisa seumur hidup. Yang pasti, virus atau bakteri dapat menyebabkan terjadinya penyakit.
Lalu bagaimana menentukan infeksi virus atau bakteri?
Karena gejalanya yang mirip, maka seseorang baru bisa mengetahui penyebab infeksi yang dialaminya setelah bertemu dokter. Sulit untuk menentukan penyebab suatu infeksi tanpa diagnosis dari dokter.
Bahkan dokter pun bisa kesulitan menentukan penyebabnya suatu penyakit. Misalkan saja pneumonia, meningitis dan diare. Pasalnya penyakit-penyakit tersebut memungkinkan disebabkan oleh virus dan bakteri.
Jika sulit menentukan perbedaan virus atau bakteri, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti menanyakan riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan diagnosisnya.
Jika diperlukan, dokter juga akan meminta pasien melakukan tes darah atau tes urine. Dalam beberapa kasus juga diperlukan adanya tindakan biopsi, yaitu pengambilan contoh jaringan tubuh untuk diperiksa di laboratorium.
Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Rubella, Infeksi Virus yang Berisiko bagi Janin
Hasil diagnosis memengaruhi pengobatan
Perbedaan virus dan bakteri lainnya juga dapat dilihat dari cara mengatasinya. Jika infeksi atau penyakit disebabkan oleh bakteri, maka biasanya akan diberikan antibiotik untuk pengobatan.
Antibiotik digunakan agar bakteri berhenti berkembang dan membelah secara aktif. Meski seharusnya hanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, antibiotik seringkali diminta untuk mengobati penyakit karena virus.
Padahal antibiotik tidak efektif melawan virus. Justru penggunaan antibiotik berlebih dapat membuat tubuh kebal pada pengobatan antibiotik. Dampaknya jika nantinya tubuh mengalami infeksi bakteri, akan lebih sulit diobati.
Lalu bagaimana mengobati infeksi virus? Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi virus. Sistem kekebalan tubuh akan berusaha mengalahkan virus yang ada di dalam tubuh. Jika dokter memberikan obat-obatan, bukan untuk mengatasi virusnya, tapi untuk meringankan gejala.
Seperti pemberian ibuprofen untuk meredakan nyeri dan demam. Meski begitu, ada beberapa penyakit akibat virus yang memiliki obat-obatan tertentu yang digunakan untuk menghambat siklus hidup virus. Seperti obat valacyclovir yang digunakan untuk mengatasi infeksi virus herpes.
Jika kamu masih punya pertanyaan lebih lanjut seputar perbedaan virus dan bakteri, silakan konsultasikan melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!