Share This Article
Diabetes menjadi salah satu penyakit yang memiliki beragam komplikasi. Salah satu efek jika gula darah pada pengidap diabetes tidak dikontrol dengan baik yakni retinopati diabetik.
Penyakit ini menyerang mata dan menjadi penyebab kebutaan yang paling sering ditemukan pada pengidap diabetes. Pembiaran penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi penglihatan.
Kenali lebih lanjut tentang retinopati diabetik di ulasan berikut ini:
Apa itu retinopati diabetik?
Pengidap diabetes dapat berisiko mengalami penyakit mata yang disebut retinopati diabetik atau juga diabetic retinopathy, terutama jika gula darahnya tidak terkendali dengan baik.
Retinopati ini terjadi ketika peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan perubahan pembuluh darah retina. Dalam beberapa kasus, pembuluh ini akan membengkak (edema makula) dan mengeluarkan cairan ke bagian belakang mata.
Kondisi ini dapat berkembang pada siapa saja yang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. Bagi penderita diabetes yang tidak bisa mengontrol gula darahnya, ini membuat kamu lebih berisiko untuk mengalami komplikasi mata ini.
Jika tidak diobati, penyakit ini lambat laun dapat menjadi lebih serius dan dapat menyebabkan kebutaan.
Jenis-jenis retinopati diabetik
Retinopati diabetik dibedakan tiga tipe, yang masing-masing menandakan tingkat keparahannya tersendiri, yaitu:
1. Retinopati diabetik dini
Ketika kamu menderita retinopati diabetik dini, dinding pembuluh darah di retina jadi melemah. Terdapat Mikroaneurisma pada dinding pembuluh darah kecil, kadang-kadang cairan dan darah dapat bocor ke retina.
Pembuluh retina yang lebih besar juga bisa mulai melebar dan bentuknya menjadi tidak teratur. Retinopati diabetik dini dapat berkembang dari ringan ke parah, karena lebih banyak pembuluh darah tersumbat.
2. Edema makula diabetik
Sekitar setengah dari orang dengan diabetic retinopathy dapat mengalami edema makula diabetik. Edema makula diabetik terjadi ketika pembuluh darah di retina mengeluarkan cairan, menyebabkan pembengkakan di makula (bagian dari retina).
Jika kamu mengalami penyakit ini, penglihatan kamu akan menjadi buram karena adanya cairan ekstra di makula.
3. Retinopati diabetik proliferatif
Ini merupakan tahap lanjutan dari penyakit mata karena diabetes. Itu terjadi ketika retina mulai menumbuhkan pembuluh darah baru, yang disebut neovaskularisasi. Pembuluh baru yang rapuh ini sering berdarah ke dalam cairan vitreus.
Jika darah hanya sedikit, kamu mungkin akan melihat beberapa bintik-bintik gelap. Tapi, jika perdarahan terjadi banyak, hal tersebut dapat menghalangi penglihatan.
Pembuluh darah baru ini dapat membentuk jaringan parut. Jaringan parut dapat menyebabkan masalah dengan makula atau menyebabkan retina terpisah.
Penyebab retinopati diabetik
Penyakit satu ini disebabkan oleh kadar glukosa darah tinggi yang berkepanjangan. Seiring waktu, kadar glukosa gula yang tinggi ini dapat melemahkan dan merusak pembuluh darah kecil di dalam retina.
Ini dapat menyebabkan perdarahan, eksudat, dan bahkan pembengkakan retina.
Menurut data dari The Diabetes Community, retinopati lebih tinggi pada orang dengan diabetes tipe 1 lebih lama daripada orang dengan diabetes tipe 2.
Tanda dan gejala yang umum terjadi
Retinopati diabetik biasanya tidak menunjukkan gejala selama tahap awal. Kadang-kadang, satu-satunya gejala yang terdeteksi adalah hilangnya penglihatan secara tiba-tiba.
Dalam tahap lanjut, gejala penyakit ini meliputi:
- Penglihatan kabur
- Gangguan penglihatan warna
- Floaters, atau bintik-bintik transparan dan tidak berwarna yang mengganggu penglihatan
- Penglihatan malam yang buruk
- Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba dan total
Cara pengobatan diabetic retinopathy
Mengontrol kadar gula darah memiliki peran utama dalam mengobati Retinopati Diabetes berdampingan dengan menggunakan modalitas yang lebih advance seperti laser.
Operasi laser sering digunakan dalam pengobatan penyakit mata satu ini, tetapi setiap tahap diabetic retinopathy dapat diobati dengan cara yang berbeda.
Untuk retinopati diabetik dini, tidak ada pengobatan serius, tetapi kamu perlu melakukan pemeriksaan mata secara teratur. Sedangkan untuk edema makula diabetik biasanya diobati dengan perawatan laser.
Jenis perawatan laser untuk diabetic retinopathy tidak secara signifikan memperbaiki penglihatan, tetapi dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Kasus retinopati diabetes serius mungkin memerlukan pembedahan mata.
Ini biasanya didiagnosis karena perdarahan pada mata, retinopati proliferatif stadium akhir atau perawatan laser yang tidak efektif. Jenis operasi mata ini disebut vitrektomi.
Cara mencegah retinopati diabetik
Menjaga kadar gula darah bagi penderita diabetes adalah cara terbaik untuk menurunkan risiko diabetic retinopathy. Kamu dapat melakukan ini dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, makan sehat, dan dengan hati-hati mengikuti instruksi dokter untuk obat diabetes lainnya.
Untuk membantu mengontrol gula darah, kamu akan memerlukan tes khusus yang disebut tes A1c. Tes ini menunjukkan tingkat gula darah rata-rata selama periode 3 bulan. Tidak ketinggalan pula untuk secara berkala memeriksakan mata ke dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.