Share This Article
Ketika mendengar kata ‘stroke’ pasti yang terbayangkan adalah kondisi di mana nantinya tubuh secara perlahan mengalami kelumpuhan. Kata sembuh pun seakan mustahil. Faktanya, penderita stroke hemoragik apakah bisa sembuh?
Peluang sembuh stroke hemoragik selalu ada, tapi harus ditangani dengan penanganan yang cepat dan pengobatan yang tepat.
Apa itu stroke hemoragik?
Stroke hemoragik adalah perdarahan (hemorrhage) yang tiba-tiba mengganggu fungsi otak. Perdarahan ini dapat terjadi baik di dalam otak atau antara otak dan tengkorak. Storke ini adalah jenis yang paling umum dialami dari jenis stroke lainnya.
Stroke hemoragik juga dibagi ke dalam beberapa kategori tergantung pada situs dan penyebab perdarahan.
1. Perdarahan intraserebral
Perdarahan terjadi dari pembuluh darah yang rusak di dalam otak. Beberapa hal yang meningkatkan risiko pendarahan semacam ini adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), penggunaan alkohol berat, usia lanjut dan penggunaan kokain atau amfetamin.
Dalam kasus yang jarang, perdarahan intraserebral dapat terjadi karena malformasi arteriovenous bocor (AVM), yang merupakan pembuluh darah berdinding abnormal dan lemah yang menghubungkan arteri dan vena.
AVM bersifat bawaan yang muncul sejak seseorang lahir. Namun, AVM tidak bersifat genetik sehingga tidak bisa diturunkan pada keturunan pasien.
2. Subarachnoid hemorrhage
Perdarahan dari pembuluh darah yang rusak menyebabkan darah menumpuk di permukaan otak. Darah mengisi sebagian dari ruang antara otak dan tengkorak dan bercampur dengan cairan serebrospinal yang menyangga otak dan sumsum tulang belakang.
Ketika darah mengalir ke cairan tulang belakang otak, itu meningkatkan tekanan pada otak, yang menyebabkan sakit kepala mendadak. Setelah perdarahan, iritasi kimiawi dari darah yang membeku di sekitar otak dapat menyebabkan arteri otak yang dekat dengan daerah ini mengalami kejang.
Kejang arteri dapat merusak jaringan otak. Paling sering, perdarahan subaraknoid terjadi karena bocornya aneurisma sakular (tonjolan seperti kantung di dinding arteri), tetapi juga dapat terjadi karena kebocoran dari malformasi arteri-vena.
Gejala stroke hemoragik
Gejala stroke hemoragik berbeda-beda, bergantung dari lokasi dan seberapa parah pendarahan yang terjadi. Pada umumnya, penderita akan mengalami gejala seperti ada rasa mual, sakit kepala, penurunan kesadaran, kejang hingga kelumpuhan.
Apakah stroke hemoragik bisa disembuhkan?
Jika ditangani dengan cepat dan diberikan perawatan yang tepat, peluang untuk sembuh dari stroke hemoragik tetap ada. Untuk itu, jangan lupa rutin konsultasi dan selalu ikuti anjuran medis dari dokter.
Lamanya waktu penyembuhan tergantung pada tingkat keparahan stroke dan jumlah kerusakan jaringan yang terjadi. Berbagai jenis terapi bisa menjadi solusi penyembuhan, tetapi tergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien.
Tujuan utama terapi adalah untuk mengembalikan fungsi jaringan dan saraf sebanyak mungkin. Beberapa terapi yang dapat dilakukan yaitu, terapi fisik, terapi okupasi, atau terapi wicara. Selain terapi, berikut dua cara penyembuhan stroke hemoragik.
1. Metode penyembuhan darurat
Perawatan darurat yang dilakukan dengan segera sangat penting untuk stroke hemoragik. Ini berfokus untuk mengendalikan pendarahan di otak. Tak hanya itu, penanganan ini juga dapat mengurangi tekanan yang disebabkan oleh pendarahan.
Obat-obatan dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah atau memperlambat pendarahan. Namun, pasien yang mengalami stroke hemoragik saat menggunakan pengencer darah berisiko tinggi mengalami pendarahan berlebihan.
Jika kamu mengalami stroke hemoragik penting untuk segera mendapat pertolongan medis. Hal ini dapat meningkatkan potensi sembuh dan tentunya menyelamatkan hidupmu.
2. Perawatan bedah
Perawatan bedah adalah salah satu cara yang bisa menjelaskan stroke hemoragik apakah bisa sembuh. Setelah stroke ditangani dengan perawatan darurat, langkah-langkah perawatan lebih lanjut harus dilakukan.
Pembedahan atau operasi bisa dilakukan untuk menghilangkan tekanan yang disebabkan oleh pendarahan dan pembengkakan otak. Terutama, untuk stroke yang disebabkan oleh AVM.
Tingkat keberhasilan bergantung pada kondisi pasien dan kemampuan tubuhnya untuk melakukan pemulihan.
Untuk kondisi stroke yang lebih parah, operasi diperlukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang pecah dan menghentikan pendarahan. Jika pendarahan yang terjadi hanya sedikit, perawatan pendukung seperti beristirahat dan terapi juga bisa diandalkan.
Proses pemulihan stroke hemoragik
Setelah melakukan perawatan, pasien akan berfokus untuk memulihkan sebanyak mungkin fungsi saraf dan kembali ke kehidupan mandiri. Namun, dampak stroke tergantung pada area otak yang terlibat dan jumlah jaringan yang rusak.
Pemulihan dimulai sebelum pasien meninggalkan rumah sakit. Setelah pulang, pasien dapat melanjutkan program pemulihan sebagai pasien rawat jalan.
Periode waktu pemulihan hingga sembuh bisa berbeda-beda setiap orang. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi dan seberapa parah stroke yang dialami pasien.
Kesembuhan penderita stroke hemoragik sepenuhnya harus juga didukung oleh pengobatan dan dukungan keluarga selama proses pemulihan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!