Share This Article
Apakah kamu pernah mengikuti tes buta warna? Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai macam tes buta warna beserta fungsinya. Yuk, simak ulasannya secara lengkap!
Apa itu buta warna?
Buta warna merupakan kondisi di mana penderitanya tidak mampu untuk melihat perbedaan antara warna-warna tertentu. Hal ini dikarenakan kualitas penglihatan terhadap warna berkurang.Â
Permasalahan ini biasanya diwariskan dari keluarga. Seseorang yang menderita penyakit ini akan sulit membedakan wana tertentu (buta warna sebagian) dan bahkan seluruh warna (buta warna total).
Penyakit ini merupakan penyakit seumur hidup. Meski begitu, penderita penyakit ini dapat melatih diri beradaptasi dengan kondisi ini, sehingga aktivitas sehari-hari harus tetap berjalan normal.
Para penderita penyakit ini biasanya akan kesulitan membedakan beberapa warna, contohnya merah-hijau, merah-kuning-hijau, atau biru-kuning yang dikenal dengan buta warna parsial atau sebagian.
Penyebab buta warna
Secara umum penyakit ini merupakan faktor genetik dari orang tua. Namun, kondisi juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:
Riwayat penyakit
Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi. Seperti halnya penyakit Alzheimer, glaukoma, neuritis optik, leukemia, diabetes, pecandu alkohol kronis, degenerasi makula, dan anemia sel sabit.
Faktor genetik
Sebagian besar penderita penyakit ini akan mengalaminya sejak lahir dan merupakan faktor genetika yang diwariskan oleh orang tuanya. Penderita penyakit ini yang disebabkan oleh faktor genetika biasanya lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Usia
Seiring bertambahnya usia, biasanya kemampuan seseorang untuk membedakan warna perlahan akan berkurang. Hal ini termasuk wajar dan biasanya terjadi karena proses penuaan dan tidak perlu dicemaskan terlalu berlebihan.
Efek samping obat-obatan
Ada beberapa obat-obatan yang dapat berpotensi seseorang mengidap penyakit ini. Jika gangguan ini disebabkan oleh obat-obatan biasanya pandangan akan kembali normal setelah berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Terpapar bahan kimia
Faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini karena terpapar bahan kimia, seperti di tempat kerja. Beberapa bahan kimia yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi adalah karbon disulfide dan pupuk.
Baca juga: Glaukoma: Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Jenis-jenis buta warna
Secara umum, penyakit ini terbagi menjadi dua jenis yaitu parsial dan total. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit ini:
1. Buta warna total
Jenis penyakit ini menyebabkan penderitanya sama sekali tidak dapat mengidentifikasi warna yang dilihat oleh indera penglihatannya. Hal ini membuat penglihatannya menjadi hitam putih (monokrom).
2. Buta warna parsial
Jenis penyakit ini merupakan kondisi di mana mata penderitanya tidak dapat mengidentifikasi sejumlah warna tertentu dengan akurat. Jenis ini biasanya disebut dengan buta warna parsial atau sebagian.
Penyakit ini juga terbagi ke dalam beberapa kategori, antara lain:
Tritanomali
Para penderitanya biasanya melihat warna biru menjadi agak hijau, atau pink menjadi terlihat merah dan kuning. Jika kamu mengalami hal tersebut, dipastikan kamu mengidap buta warna jenis ini. Namun, kondisi ini jarang terjadi.
Triranopia
Kondisi ini merupakan ketidakmampuan penderitanya untuk membedakan antara warna biru dan kuning. Biasanya penderita akan melihat warna biru sebagai warna hijau, sementara warna kuning akan terlihat seperti abu-abu terang.
Deuteranopia
Jenis yang satu ini merupakan di mana penderitanya mengidentifikasi warna merah sebagai kuning kecokelatan dan hijau sebagai krem.
Deuteranomali
Biasanya para penderita jenis ini kerap kesulitan membedakan antara warna ungu dan biru. Selain itu, para penderitanya akan salah mengidentifikasi warna kuning dan hijau menjadi merah.
Protanopia
Jenis yang satu ini biasanya para penderitanya akan melihat warna hijau dan jingga sebagai warna kuning. Sementara itu, akan melihat warna merah menjadi hitam.
Protanomali
Para penderitanya akan melihat warna merah, kuning, dan jingga sebagai warna hijau dan tidak secerah aslinya.
Berbagai jenis tes buta warna
Pada dasarnya, tes buta warna dilakukan sebagai syarat untuk masuk kuliah atau pun kerja. Beberapa bidang pekerjaan mengharuskan kandidat untuk tidak buta warna. Seperti profesi penegak hukum, militer, teknik, elektronik, hingga kedokteran.
Tes buta warna parsial adalah yang paling umum, karena dari jenisnya, kasus buta warna sebagian cenderung lebih beragam. Berbeda dengan buta warna total yang hanya menampilkan monokrom, tes buta warna parsial menguji kemampuan mata dalam melihat warna yang lebih banyak.
Berikut beberapa jenis tes buta warna yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis kelainan penglihatan, antara lain:
Tes Ishihara
Tes ini merupakan tes yang paling umum yang digunakan untuk memeriksa apakah kamu menderita buta warna atau tidak. Sayangnya, tes ini hanya dapat mendeteksi buta warna merah dan hijau saja.
Tes Ishihara ini menggunakan lingkaran yang terdiri dari banyak titik dengan warna dan ukuran yang berbeda. Penderita akan diminta untuk mengenali angka samar-samar yang tertera di dalam sebuah gambar.
Tes warna Cambridge
Tes yang satu ini hampir sama seperti tes Ishihara. Hanya saja, tes ini dilakukan dengan melihat gambar di layar komputer. Kamu akan diinstruksikan untuk melihat huruf C yang berbeda warna dengan latarnya.
Gambar yang ditampilkan biasanya akan muncul secara acak, kemudian kamu akan diminta untuk menekan salah satu tombol untuk melihatnya.
Anomalascope
Tes ini merupakan metode tes buta warna yang dilakukan dengan menggunakan alat serupa dengan mikroskop.
Saat menjalani tes anomalascope, biasanya penderita akan diminta untuk melihat ke arah lingkaran yang dibagi ke dalam dua warna, yakni merah-hijau pada satu sisi dan kuning pada sisi lainnya.
Setelah itu, penderita diharuskan untuk menekan tombol yang ada pada alat tersebut di saat seluruh warna pada lingkaran berubah menjadi satu warna yang sama.
Tes ini termasuk ke dalam jenis tes buta warna parsial. Namun, sama seperti halnya tes Ishihara yang hanya mampu mendeteksi buta warna merah-hijau saja.
Tes penyusunan
Sama seperti namanya, metode ini merupakan penyusunan yang dilakukan dengan cara meminta pasien untuk menyusun objek tertentu yang mana objek tersebut terdiri dari susunan gradasi warna.
Salah satu contohnya penderita harus menyusun beberapa buah balok yang terdiri dari warna hijau muda-hijau-hijau tua.
Tes Farnsworth-munsel
Tes yang satu ini menggunakan banyak lingkaran dengan berbagai gradasi dari warna yang sama, sama seperti tes penyusunan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah pasien dapat membedakan perubahan warna yang sangat tipis.
Baca juga: Ini Manfaat Retinol untuk Kesehatan Kulit yang Perlu Kamu Tahu
Tes buta warna online, efektifkah?
Saat ini, beberapa jenis tes buta warna bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara online atau manual menggunakan buku. Tes buta warna online banyak dipilih karena dinilai lebih praktis dan efisien, ketimbang harus mendatangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Namun, bagaimana dengan efektivitas tes buta warna online jika dibandingkan dengan yang manual? Menurut sebuah studi yang terbit pada Journal of African Vision and Eye Health, tes secara online mungkin bisa mengidentifikasi gangguan penglihatan warna dengan cukup baik.
Tapi, keakuratannya dalam mendeteksi tingkat keparahan buta warna dikhawatirkan tidak sebaik jika menggunakan cara manual (buku). Salah satunya adalah dalam untuk menentukan tingkatan buta warna seperti ringan, sedang, atau parah.
Cara pengobatan buta warna
Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan dan mengembalikan kemampuan penderita sepenuhnya. Namun, penderita dapat melatih diri sendiri agar terbiasa dengan kondisi seperti ini.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, antara lain:
- Penderita dapat meminta bantuan kerabat atau keluarga saat mengalami situasi sulit yang berhubungan dengan warna, seperti contohnya ketika mencocokkan warna pakaian yang digunakan atau melihat apakah daging yang dimasak telah matang.
- Menggunakan lampu yang terang di rumah agar dapat membantu penderita memperjelas warna yang ada.
- Menggunakan lensa mata khusus yang dapat membantu penderita mendeteksi warna tertentu. Namun, sayangnya lensa ini tidak selalu cocok dan efektif bagi setiap orang.
- Menggunakan teknologi pendukung, seperti aplikasi khusus yang dapat mendeteksi dan memberi tahu warna pada suatu objek.
Pentingnya tes buta warna sejak dini
Secara umum, sesorang anak yang mengidap gangguan pada penglihatan ini mungkin dalam kisaran yang ringan hingga berat. Maka dari itu, tes penglihatan ini wajib dilakukan agar dapat mendeteksi gangguan mata sejak dini.
Jika sudah mengetahui adanya kelainan pada mata ini, maka dokter mampu menentukan langkah selanjutnya. Sangatlah penting untuk mengetahui cara antisipasi dan solusi yang baik pada anak yang mengidap gangguan mata seperti ini.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah anak tersebut mengidap penyakit ini atau tidak dengan memilihkan warna yang dapat dilihatnya untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan cara ini dapat membuat dirinya membedakan suatu benda dengan benda lainnya.
Para orang tua juga dapat memberikan peringatan kepada guru di sekolah terkait gangguan pada penglihatan anak tersebut. Orang tua juga dapat memberikan pengertian secara perlahan kepada anak jika beberapa profesi yang akan dicita-citakan anak nanti membutuhkan mata yang sehat.
Fungsi melakukan tes buta warna
Pengecekan gangguan mata ini sangat penting dilakukan sedini mungkin. Biasanya anak-anak yang mengalami penyakit ini akan merasa kesulitan menjalani kegiatan sehari-hari termasuk di sekolah.
Beberapa contoh aktivitas yang dapat terganggu, antara lain:
- Kesulitan membedakan rambu lalu lintas
- Membedakan daging matang dan mentah
- Membedakan obat yang tidak dilabeli dengan benar
- Memengaruhi pilihan pekerjaan yang memerlukan pengenalan secara akurat, seperti masinis, pemandu lalu lintas udara, pilot, dan ahli listrik
Manfaat tes buta warna
Berikut beberapa manfaat yang dari tes buta warna yang kamu lakukan, yaitu:
Mengetahui jenis buta warna
Penyakit ini memiliki berbagai jenis tergantung pada warna apa yang tidak mampu kamu lihat secara normal. Salah satu contohnya, ada seseorang yang tidak dapat membedakan antara beberapa nuansa merah dan hijau.
Dengan melakukan tes ini, dokter akan mengetahui penyakit yang kamu derita ini ringan, sedang, atau berat.
Merencakan masa depan
Manfaat lain yang bisa dapatkan dari melakukan tes ini adalah merencanakan masa depan anak-anak. Jadi para orang tua sudah mengetahui masa depan anak, jika sudah mengetahui penyakit ini sedari kecil.
Jadi para orang tua akan mengetahui rencana ke depan untuk anak seperti mengarahkan minat dan karier anak yang berkaitan dengan warna.
Kapan kamu harus menjalani tes ini?
Kamu harus menjalani tes ini ketika kamu merasakan dan melihat anak mengalami kesulitan untuk membedakan warna. Sebaiknya periksakan anak ke dokter spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut.
Meski hal ini tidak berbahaya untuk kesehatan, tetapi gangguan ini dapat memengaruhi kualitas hidup, terutama pada anak-anak.
Kondisi seperti ini dapat berdampak pada kemampuannya dalam mengerjakan beberapa tugas sekolah yang berhubungan dengan warna.
Sementara pada orang dewasa, kondisi ini dapat memengaruhi karier dan masa depan yang ingin dipilih. Sebab, ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya bebas dari kondisi seperti ini.
Sebaiknya kamu melakukan tes ini sedini mungkin agar kamu mengetahuinya dari awal. Jadi kamu tidak terlambat untuk menangani kondisi ini.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!