Share This Article
Ketika seorang pria mengalami impotensi, aktivitas seksual bisa menjadi terhambat. Bagi yang ingin memiliki momongan, hal ini tentu menjadi kondisi yang perlu diatasi. Tapi jangan panik dulu, bisa jadi yang sedang kamu alami hanyalah impotensi sementara.
Impotensi jenis ini adalah kondisi yang berbeda dengan disfungsi ereksi pada umumnya. Apa saja tanda-tandanya? Serta, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: Mengenal Gangguan Disfungsi Ereksi, Mimpi Buruk Bagi Pria
Apa itu impotensi?
Impotensi adalah kondisi ketika pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Oleh karena itu, keadaan ini juga disebut dengan istilah disfungsi ereksi.
Ereksi sendiri terjadi ketika penis mendapat lebih banyak aliran darah melalui arteri. Saat seorang pria terangsang secara seksual, otot-otot di sekitar penis akan mengendur, sehingga memudahkan darah untuk memenuhi rongga di dalamnya.
Pada kasus impotensi, darah tidak bisa memasuki penis secara optimal. Sehingga, ereksi akan sulit terjadi. Ada banyak faktor yang bisa memicu kondisi ini, di antaranya:
- Gangguan organ kardiovaskular
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Obesitas
- Kadar kolesterol tinggi
- Menurunnya kadar testosteron
- Penyakit ginjal
- Faktor usia
- Tekanan pikiran
- Gangguan suasana hati
- Efek samping obat
- Gangguan tidur
- Penggunaan alkohol
- Cedera pada panggul
- Parkinson
- Penyakit peyronie, yaitu munculnya jaringan parut di dalam penis.
Kondisi impotensi sementara
Pada umumnya, impotensi sementara adalah kondisi yang dipengaruhi oleh aspek psikologis, bukan penyakit serius. Sehingga, ketika kondisi psikologisnya membaik, seorang pria bisa kembali mendapatkan ereksi.
Penyebab impotensi sementara
Seperti yang telah disebutkan, impotensi sementara pada umumnya tidak disebabkan oleh penyakit fisik, melainkan aspek psikologis, seperti:
- Stres: Pelepasan bahan kimia atau hormon di otak dapat memengaruhi kadar testosteron, yaitu hormon seks yang bisa meningkatkan libido.
- Kelelahan: Rasa lelah dan letih bisa menurunkan gairah seks. Akibatnya, ereksi akan sulit terjadi. Bahkan jika dipaksakan untuk berhubungan seks, hal tersebut biasanya akan berakhir sia-sia.
- Konsumsi alkohol: Kandungan pada alkohol bisa memengaruhi kinerja banyak organ di dalam tubuh, termasuk menurunkan gairah seksual. Konsumsi alkohol berlebihan tidak hanya menurunkan testosteron, bahkan bisa mengganggu tingkat kesuburan pria.
- Efek samping obat: Beberapa obat bekerja dengan menekan pelepasan sejumlah hormon (termasuk testosteron) untuk memudahkan perlawanan terhadap penyakit.
- Masalah kondom: Ketidaktahuan cara memakai kondom bisa mengalihkan perhatian terhadap aktivitas seks itu sendiri. Akibatnya, pasokan darah menuju penis akan berkurang. Kondom juga bisa menurunkan gairah karena dapat mengurangi rangsangan pada penis.
- Hubungan yang tidak baik dengan pasangan: Kondisi ini bisa memengaruhi sisi psikologis pria sehingga menyulitkan ereksi.
- Merokok: Zat pada rokok seperti nikotin bisa bertahan berjam-jam di dalam tubuh dan dapat terbawa oleh darah. Jika menempel ke dinding arteri, zat tersebut bisa menyebabkan penyempitan rongga. Hal ini akan mengganggu sirkulasi darah menuju penis dan memicu impotensi.
Impotensi sementara vs impotensi jangka panjang
Hal yang membedakan impotensi sementara dengan disfungsi ereksi jangka panjang adalah periode dari kondisi itu sendiri.
Impotensi sementara hanya berlangsung sebentar atau situasional, sedangkan disfungsi ereksi jangka panjang terjadi dalam periode yang cukup lama, bahkan memerlukan terapi khusus.
Pada kasus short-term impotence, ereksi tetap bisa terjadi ketika pemicunya (seperti stres) mereda. Tapi pada impotensi jangka panjang, kondisinya berbeda. Sebab, penyebab umumnya adalah penyakit serius, seperti diabetes, cedera otot, hingga gangguan jantung.
Baca juga: 8 Makanan yang Bisa Membuat Ereksi Tahan Lama, Apa Saja?
Bagaimana mengatasinya?
Obat-obatan mungkin bisa mengatasi impotensi sementara. Tapi, kondisi tersebut biasanya dapat berangsur normal hanya dengan mengubah kebiasaan yang menjadi pemicu, yaitu:
- Berhenti merokok
- Kurangi konsumsi alkohol
- Perbaiki pola makan
- Rajin olahraga, bisa melancarkan peredaran darah dan mengoptimalkan ereksi
- Konsumsi makanan penguat ereksi, seperti ginseng
- Kelola stres dengan baik
- Hindari obat-obatan yang memiliki efek samping impotensi. Mintalah dokter untuk meresepkan obat yang tidak mempunyai efek tersebut.
Nah, itulah ulasan tentang impotensi sementara beserta penyebab dan cara mengatasinya. Tetap jaga kesehatan, ya!
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!