Share This Article
Saat mendengar penyakit kanker payudara, kamu akan menganggap bahwa penyakit ini hanya bisa dialami wanita. Kenyataannya, meski jarang terjadi tapi tetap ada kemungkinan munculnya kanker payudara pada pria.
Kanker payudara yang dialami pria agak berbeda dibanding pada wanita. Karena kelenjar payudara lebih sedikit, kanker jadi lebih mudah menyebar. Biasanya saat didiagnosis sudah menyebar ke jaringan lain.
Apa itu kanker payudara pada pria?
Kanker payudara pada pria adalah kanker langka yang terbentuk di jaringan payudara pria. Di Amerika Serikat, kanker payudara pada pria hanya ditemukan 1 dari 100 kasus kanker payudara.
Kanker ini bisa menyerang semua usia, namun lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua. Jika kondisi kanker payudara dideteksi sejak awal, maka peluang kesembuhan semakin bagus.
Sama seperti kanker lainnya, membutuhkan pengobatan berupa kemoterapi ataupun operasi. Pengobatan tergantung jenis serta keparahan kanker pada masing-masing orang.
Jenis kanker payudara pria
Sama seperti pada wanita, kanker payudara pada pria terbagi tiga, yaitu:
- Duktal invasif. Yaitu sel kanker tumbuh di luar ke bagian lain jaringan payudara. Kondisi ini dapat menyebar ke organ atau bagian tubuh lain.
- Lobular invasif. Sel kanker yang menyebar dari kelenjar payudara ke jaringan yang berada di dekatnya. Jenis ini juga dapat menyebar ke organ lain.
- Duktal in situ (DCIS). Penyakit payudara lainnya yang bisa menyebabkan kanker payudara. Sel kanker ini hanya ada di lapisan payudara dan tidak menyebar.
Apa penyebab kanker payudara pada pria?
Kanker payudara dapat terjadi ketika beberapa sel payudara membelah lebih cepat dari sel normal. Kemudian sel tersebut membentuk tumor yang dapat menyebar ke jaringan dan organ tubuh lain.
Namun, dokter tidak bisa menemukan pasti penyebab terjadinya pembelahan sel yang lebih cepat itu.
Siapa saja yang lebih berisiko terkena kanker payudara pada pria?
Penyebab pasti kanker payudara pada pria belum diketahui, tapi ada beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai. Kamu akan lebih berisiko jika memiliki kondisi berikut ini:
- Usia. Risiko kanker payudara akan meningkat seiring bertambahnya usia. Biasanya ditemukan pada pria setelah berusia 50 tahun.Â
- Mutasi genetik. Mewarisi gen yang disebut BRCA1 dan BRCA2, akan meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
- Riwayat keluarga. Kamu berisiko jika ada keluarga dekat yang pernah mengalaminya.
- Terapi radiasi. Radiasi di dada dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Terapi hormon. Pengobatan yang dilakukan menggunakan obat mengandung hormon estrogen dapat meningkatkan risiko.
- Sindrom klinefelter. Kondisi genetik langka pada pria yang membuat tingkat hormon estrogen pada pria lebih tinggi.Â
- Kondisi tertentu pada testis. Cedera atau operasi testis ternyata bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
- Penyakit hati. Mengalami sirosis atau jaringan parut pada hati dapat meningkatkan kadar hormon estrogen yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Obesitas. Pada pria lanjut usia yang mengalami obesitas, risiko kanker payudara lebih tinggi dibanding dengan mereka yang memiliki berat badan normal.Â
Apa gejala dan ciri-cirinya?
Umumnya kanker payudara yang dialami pria akan menunjukkan gejala:
- Benjolan di payudara, biasanya tidak menimbulkan sakit
- Masalah pada puting
- Kulit mengerut atau lesung pipit pada payudara
- Kulit merah atau bersisik di sekitar payudara
Jika sudah menyebar, mungkin juga akan menunjukkan gejala:
- Bengkak di kelenjar getah bening, biasanya di area ketiak
- Nyeri payudara
- Nyeri tulang
Bagaimana cara mengatasi dan mengobatinya?
Dokter akan melakukan diagnosis dan menentukan stadium kanker. Tadinya stadium kanker diukur berdasar angka 0 hingga 4. Di mana 0 adalah tahap awal, sementara 4 saat kanker sudah menyebar ke organ lain.
Namun penentuan tersebut telah diubah. Pedoman penentuan stadium kanker payudara mengalami perubahan sejak 2018 lalu. Penentuan kanker payudara kini ditentukan berdasar sistem TNM, yaitu:
- T: Menandakan tingkat penyebaran tumor yang menjadi kanker
- N: Menandakan jumlah penyebaran ke kelenjar getah bening
- M: Menandakan penyebaran kanker ke bagian organ tubuh lainnya
Setelah menentukan, dokter akan merekomendasikan pengobatan. Ada 4 jenis yang bisa dilakukan yaitu:
- Operasi. Berupa operasi pengangkatan semua jaringan payudara (mastektomi). Namun ada juga operasi yang disebut biopsi kelenjar getah bening sentinel, yaitu pengangkatan sebagian kelenjar getah bening untuk pengujian keberadaan sel kanker.
- Terapi radiasi. Seperti kanker lainnya, terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.
- Terapi hormon. Jika kanker sensitif terhadap hormon, dokter akan merekomendasikan pengobatan ini. Terapi hormon untuk kanker payudara pria seringkali melibatkan pengobatan dengan tamoxifen.
- Kemoterapi. Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Bisa berupa obat minum ataupun obat yang disuntikan atau intravena.
Bagaimana cara mencegahnya?
Tidak ada pencegahan pasti yang bisa dilakukan. Namun jika kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Selain itu cobalah untuk menjalani gaya hidup sehat, dengan makan sehat dan juga rutin berolahraga. Ini dapat membantu tubuh tetap sehat dan mencegah munculnya kanker payudara pada pria.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!