Share This Article
Kebotakan pada usia dini kemungkinan disebabkan oleh berbagai alasan, seperti stres, diet, dan bahkan perawatan rambut. Pada dasarnya, kehilangan sekitar 100 helai rambut dalam sehari adalah normal.
Namun, jika sudah mengalami kerontokan dan rambut mulai menipis maka segera konsultasikan dengan dokter. Nah, untuk mengetahui penyebab kebotakan dini, yuk simak penjelasan lebih lanjut berikut ini.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kulit Kombinasi: Mudah Berjerawat dan Kering di Waktu Bersamaan
Apa penyebab kebotakan pada usia muda?
Meskipun kebotakan biasanya dikaitkan dengan bertambahnya usia, namun baik wanita maupun pria muda bisa juga mengalami kondisi ini.
Dilansir dari Healthline, perubahan hormonal, penyakit autoimun, gangguan tiroid, dan stres menjadi beberapa penyebab kerontokan rambut pada pria atau wanita muda.
Namun, pola makan juga sangat memengaruhi kesehatan rambut. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh dokter residen di Baylor College of Medicine menunjukkan bahwa kurangnya konsumsi protein, seng, dan vitamin D dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan rambut.
Stres
Stres dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut pada seseorang. Biasanya, rambut akan tumbuh kemudian berhenti tumbuh, dan akhirnya rontok. Langkah-langkah ini disebut sebagai fase anagen, catagen, telogen, dan eksogen.
Doris Day, MD dari Day Dermatology & Aesthetics mengatakan stres adalah faktor penting penyebab kerontokan rambut milenial. Stres dapat mengganggu proses pertumbuhan rambut di mana akan merontokkan rambut dari fase pertumbuhan sebelum waktunya.
Obat-obatan
Tak hanya faktor stres atau depresi, seseorang juga bisa kehilangan banyak rambut akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu. Salah satu obat yang bisa menyebabkan kerontokan dini adalah obat kemoterapi yang digunakan dalam pengobatan kanker pengencer darah.
Selain itu, seseorang yang sering mengonsumsi penghambat beta adrenergik untuk mengontrol tekanan darah dan pil KB juga berisiko mengalami kerontokan rambut sementara.
Cedera
Faktor lain yang bisa mengakibatkan kerontokan rambut usia dini adalah luka bakar, cedera, dan paparan sinar-X.
Dalam kasus seperti itu, pertumbuhan rambut normal biasanya kembali setelah cedera sembuh kecuali bekas luka terbentuk. Jika bekas luka sudah terbentuk, rambut tidak akan pernah tumbuh kembali.
Penyakit autoimun
Bagi penderita penyakit autoimun, kondisi ini dapat menyebabkan alopecia areata. Pada alopecia areata, sistem kekebalan meningkat karena alasan yang tidak diketahui dan memengaruhi folikel rambut.
Pada kebanyakan orang dengan alopecia areata, rambut akan tumbuh kembali dan untuk sementara waktu mungkin tumbuh sangat halus dan warnanya lebih terang. Seiring berjalannya waktu, rambut akan kembali pada ketebalan normal.
Diet
Sering melakukan diet rendah protein atau ketat kalori juga dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara. Karena itu, pastikan untuk mendapatkan informasi tepat mengenai pencegahan untuk kerontokan rambut.
Bagaimana cara mencegah kerontokan dini?
Dalam beberapa kondisi tertentu, seperti rambut rontok hormonal maka perawatan dapat menghentikan perkembangan masalah. Namun, jika rambut rontok disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, rambut akan tumbuh kembali saat kondisi tersebut dirawat.
Sayangnya, ada beberapa jenis rambut rontok di mana folikel menjadi bekas luka dan rambut tidak dapat tumbuh di area tersebut. Dalam kasus ini, tujuan perawatan dilakukan untuk mencegah jaringan parut lebih lanjut dan mempertahankan rambut yang tersisa.
Untuk wanita dan pria muda yang menderita kerontokan rambut akibat diet yang tidak sehat, maka pencegahan bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Pastikan juga untuk mengonsumsi cukup nutrisi protein, seng, dan vitamin D.
Baca juga: Ingin Bulu Mata Panjang dan Sehat? Begini Cara Alami yang Bisa Dilakukan!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!