Share This Article
Kanker penis adalah jenis kanker dengan kasus yang rendah di Indonesia. Menurut World Health Organization, prevalensinya hanya 0,2 persen dari total semua kasus kanker. Meski begitu, penting untuk mengetahui penyebab kanker penis agar lebih mudah meminimalkan risikonya.
Lantas, apa saja hal yang bisa menjadi penyebab kanker penis? Apakah penyakit tersebut dapat dicegah? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Mengenal tentang kondisi kanker penis
Kanker penis terjadi ketika ada sel abnormal yang berkembang di alat kelamin pria. Kanker biasanya menyerang kulit dan jaringan penis, diawali dengan pertumbuhan sel abnormal yang kemudian membentuk tumor. Sel itu bisa menyebar ke area lain, termasuk kelenjar getah bening.
Mengutip dari Healthline, tanda awal dari kanker tersebut adalah benjolan dan luka seperti infeksi di kulit penis. Pada banyak kasus, keduanya berada di bagian kepala atau kulup, bukan di batangnya.
Gejala lain yang bisa terjadi adalah gatal, sensasi terbakar, perubahan warna, penebalan kulit, perdarahan, hingga pembengkakan di kelenjar getah bening (sekitar selangkangan). Tingkat keparahan kanker penis dibedakan menjadi empat, yaitu:
- Stadium 1: Sel abnormal hanya ditemukan di permukaan kulit penis
- Stadium 2: Sel abnormal ada di bawah jaringan permukaan kulit penis
- Stadium 3: Sel telah menyebar ke kelenjar getah bening di selangkangan
- Stadium 4: Kanker telah menyebar ke lebih banyak area, seperti skrotum, prostat, tulang kemaluan, dan panggul
Faktor dan penyebab kanker penis
Kanker penis bisa dipicu oleh banyak hal, mulai dari kebiasaan atau pola hidup tak sehat hingga aktivitas seks berisiko. Berikut beberapa penyebab kanker penis yang perlu kamu tahu:
1. Infeksi HPV
Penyebab kanker penis paling umum adalah infeksi Human papillomavirus atau yang dikenal dengan HPV. Virus tersebut mudah menular lewat sentuhan kulit, terutama saat berhubungan seks. Cancer Research UK menyebutkan, 6 dari 10 kasus kanker penis disebabkan oleh infeksi HPV.
Perilaku seks yang dapat meningkatkan risiko HPV meliputi:
- Aktif berhubungan seks di usia muda
- Memiliki pasangan seks lebih dari satu orang
- Berhubungan seks dengan orang yang telah memiliki pasangan
- Berhubungan seks tanpa kondom
Baca juga: Sering Tak Disadari, Yuk, Ketahui Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit HPV
2. Tidak disunat
Canadian Cancer Society menyatakan, pria yang tidak disunat punya risiko lebih tinggi untuk terkena kanker penis. Proses pengangkatan kulup pun sebaiknya dilakukan saat masih kecil atau setelah lahir. Sebab, sunat saat dewasa tampaknya tidak memberi perlindungan terhadap risiko kanker.
Sunat dapat membantu meningkatkan kebersihan penis, mengurangi iritasi, mencegah peradangan, dan menurunkan risiko infeksi HPV.
Selain itu, pria yang tidak disunat rentan mengalami fimosis, kondisi ketika kulup tak bisa ditarik ke belakang.
Fimosis adalah salah satu faktor risiko kanker penis yang jarang disadari banyak pria. Keadaan tersebut dapat menyebabkan penumpukan sel kulit mati di bawah permukaan, yang lama-kelamaan bisa memicu iritasi dan peradangan.
3. Kebiasaan merokok
Penyebab kanker penis berikutnya adalah kebiasan merokok. Asap rokok mengandung banyak zat karsinogenik pemicu kanker. Saat kamu mengisapnya, ada banyak senyawa yang akan masuk ke dalam tubuh.
Bahan kimia itu masuk ke dalam paru-paru, lalu diserap ke dalam darah, kemudian ikut tersebar ke seluruh bagian tubuh (termasuk penis). Senyawa berbahaya tersebut dapat merusak jaringan sehat dari penis, hingga menumbuhkan sel-sel abnormal di sekitarnya.
Baca juga: Rokok Kretek vs Filter: Mana yang Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?
4. Sistem imun lemah
Sistem kekebalan melawan infeksi dan penyakit seperti kanker di dalam tubuh. Jika sistem imun lemah, maka perlawanan itu juga tidak akan berdampak banyak pada perkembangan sel abnormal.
Rendahnya sistem imun dapat dipicu oleh banyak hal, terutama penyakit serius yang menyerang kekebalan seperti AIDS. Penurunan sistem imun juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat golongan imunosupresan yang bekerja menekan kekebalan.
5. Efek perawatan psoriaris
Penyebab kanker penis yang terakhir adalah efek perawatan psoriaris. Psoriaris sendiri adalah peradangan yang terjadi pada kulit, ditandai dengan adanya penebalan, sisik, dan ruam merah.
Perawatan psoriaris menggunakan sumber cahaya ultraviolet A (UVA) atau yang disebut terapi PUVA bisa meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker penis. Radiasi dari sinar tersebut diyakini dapat memicu perkembangan sel abnormal.
Untuk membantu menurunkan risiko tersebut, terapi PUVA biasanya dilakukan dengan menutup area alat kelamin pria.
Bisakah kanker penis dicegah?
Kanker penis adalah jenis kanker dengan perkembangan yang lambat. Deteksi sedini mungkin biasanya cukup efektif untuk mengobatinya. Meski, langkah pencegahan tetap menjadi solusi terbaik agar terhindar dari penyakit itu.
Dikutip dari laman American Society of Clinical Oncology, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah terkena kanker, salah satunya dengan menjaga kebersihan alat kelamin, terutama bagian kulup.
Pencegahan kanker penis berikutnya adalah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, yaitu dengan membatasi atau menghentikan kebiasaan merokok serta menghindari aktivitas seks berisiko.
Nah, itulah ulasan tentang beberapa penyebab kanker penis yang perlu kamu tahu. Untuk meminimalkan risiko terkena penyakit tersebut, lakukan langkah-langkah pencegahan seperti yang telah disebutkan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!