Share This Article
Turun berok atau hernia menjadi satu masalah yang umum terjadi pada pria. Berbagai penyebab turun berok pada pria pun harus segera diketahui untuk penanganan medis sedini mungkin.
Turun berok sendiri terjadi ketika ada usus atau lemak yang menerobos dinding otot yang mengelilinginya. Pada pria, turun berok umumnya terjadi di pangkal paha atau selangkangan.
Baca Juga: Penis Bengkak Bisa Jadi Tanda Kamu Menderita Penyakit Tertentu Lho!
Kenapa pria rentan turun berok?
Pria rentan mengalami turun berok. Bahkan, menurut situs kesehatan Mayoclinic, risiko penyakit ini mencapai 8 kali lebih besar pada pria.
Sementara Surgical Associates of North Texas menyebutkan kecenderungan ini dipengaruhi oleh anatomi sistem reproduksi pria. Semua dimulai ketika pria masih di dalam kandungan dan organ reproduksi ini masih terbentuk.
Dalam perkembangannya, testis pria akan turun dari abdomen ke kanal inguinalis atau pangkal paha. Dalam kondisi normal, dinding abdominal akan menutup setelah testis turun, memisahkan abdomen dari pangkal paha.
Pada kondisi tertentu, kondisi ini tidak berjalan baik sehingga terdapat titik yang lemah atau bukaan di dinding tersebut yang membuat lemak atau usus halus dapat menerobos. Kondisi inilah yang disebut dengan turun berok.
Penyebab turun berok pada pria
Stephen Ganshirt, MD, vice chief of surgery di Northwestern Lake Forest Hospital, Amerika Serikat, menyebut turun berok atau hernia yang paling umum dialami oleh pria adalah yang terjadi di selangkangan.
Berdasarkan hal itu, maka beberapa penyebab turun berok pada pria ini antara lain:
1. Olahraga berat
Olahraga dan aktivitas fisik yang berat merupakan penyebab inguinal hernia atau turun berok pada pria.
Beberapa olahraga yang dapat memicu kondisi ini antara lain angkat beban, melompat hingga squat. Jenis olahraga dan aktivitas ini dapat memberikan tekanan berlebih pada dinding abdominal.
Untuk itu, jika kamu memang harus mengangkat berat, membungkuklah dengan lutut, bukan dengan pinggang. Dengan demikian, upaya mengangkat ini lebih dititikberatkan pada kaki, bukan batang tubuh.
Sadari juga kemampuan aktivitas dan olahraga yang kamu jalani. Jangan berupaya menjalankan jenis kegiatan yang membuat tidak nyaman.
2. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi salah satu penyebab turun berok pada pria. Pasalnya, ekstra lemak tubuh yang kamu miliki akan memberikan tekanan berlebih pada dinding abdomen secara terus-menerus.
Tekanan ini bisa terjadi pada saat kamu sedang berdiri atau bergerak.
Oleh karena itu, kamu harus menurunkan berat badan dan menjaga bobot tubuh dalam kategori sehat supaya terhindar dari penyakit ini.
3. Konstipasi jadi penyebab turun berok pada pria
Susah buang air besar atau konstipasi terkadang mendorong kamu untuk mengejan atau memberikan tekanan berlebih di abdomen bagian bawah supaya kotoran keluar.
Tindakan ini tidak baik untuk kesehatan dan bisa meningkatkan risiko kamu terkena turun berok atau hernia.
Untuk pencegahan, cobalah lakukan kiat berikut ini:
- Makan makanan tinggi serat
- Minum air putih
- Konsumsi suplemen serat.
4. Pembengkakan prostat
Prostat yang membesar atau bengkak dapat menyebabkan otot tegang ketika kamu buang air kecil. Akibatnya, tekanan ke abdomen pun akan meningkat pun demikian dengan risiko timbulnya turun berok.
Untuk itu, kenali tanda-tanda pembengkakan prostat sebagai berikut:
- Terbangun dua kali atau lebih untuk buang air kecil di malam hari
- Mengejan untuk membuat aliran urine menjadi lebih cepat
- Mengejan untuk memastikan buli-buli kamu kosong di akhir buang air kecil.
Baca Juga: Waspada! Ini 3 Penyakit Prostat yang Rentan Menyerang Pria
5. Faktor usia
Pada pria yang berusia 40 tahun atau lebih, dinding abdominal akan melemah. Akibatnya, usus dan lemak akan mudah menerobos dinding yang lemah ini dan berujung pada turun berok.
Untuk itu, semakin usia bertambah, maka kamu harus mulai memerhatikan jenis kegiatan mana yang aman untuk dijalankan dan tidak berisiko menyebabkan turun berok.
Demikianlah berbagai penyebab turun berok pada pria yang perlu kamu pahami. Selalu hindari kegiatan-kegiatan yang berisiko menimbulkan penyakit ini, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.