Share This Article
Jumlah sperma bisa menjadi faktor penting saat menjalani program memiliki keturunan. Tak hanya itu, berapa banyak sperma yang dihasilkan juga menggambarkan kondisi kesehatan seorang pria.
Dilansir dari Medicalnewstoday, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah sperma yang sehat adalah 15 juta per mililiter (ml), atau setidaknya 39 juta per ejakulasi.
Tidak semua pria mencapai jumlah tersebut. Namun tidak perlu khawatir, karena kamu bisa meningkatkannya dengan cara sebagai berikut:
Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Penting bagi Kesuburan Pria
1. Cukup berolahraga dan tidur
Penurunan berat badan akibat berolahraga dapat meningkatkan jumlah sperma pada pria penderita obesitas.
Satu studi tahun 2017 meneliti manfaat kesehatan pada sejumlah pria yang melakukan program latihan aerobik terhadap jumlah produksi sperma.
Setelah melakukan latihan senam secara rutin, selama 16 minggu dan setidaknya tiga sesi 50 menit per minggu. Hasilnya diketahui bahwa jumlah dan motilitas (kecepatan bergerak) sperma pada 45 pria yang menderita kelebihan berat badan mengalami kenaikan.
2. Berhenti merokok
Sebuah meta-analisis tahun 2016 yang meninjau lebih dari 20 hasil penelitian dengan total hampir 6.000 peserta, menemukan bahwa merokok secara konsisten mengurangi jumlah sperma.
Orang yang merokok tembakau dalam jumlah sedang atau berat, juga memiliki kualitas sperma lebih rendah daripada orang yang tidak terlalu banyak merokok.
3. Hindari obat resep tertentu
Beberapa obat yang diresepkan berpotensi menurunkan produksi sperma. Namun, begitu berhenti meminumnya, jumlah sperma umumnya akan kembali normal atau meningkat.
Obat-obatan yang untuk sementara waktu dapat mengurangi produksi dan perkembangan sperma meliputi:
- Beberapa antibiotik
- Anti-androgen
- Antiradang
- Antipsikotik
- Opiat
- Antidepresan
- Steroid anabolik, yang dapat terus memengaruhi jumlah sperma hingga 1 tahun setelah menghentikan pengobatan
- Testosteron eksogen atau tambahan
- Metadon
Baca juga: Sperma Berbentuk Seperti Jelly, Apakah Normal? Kenali Penyebabnya Di Sini
4. Dapatkan cukup vitamin D
Dalam tinjauan tahun 2019 dari 18 studi, para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara peningkatan kesuburan pada partisipan pria dan tingkat vitamin D yang lebih tinggi dalam darah.
Namun, peneliti menyarankan agar berhati-hati saat menafsirkan hasil ini. Mereka merekomendasikan uji klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan tersebut.
5. Makan makanan kaya antioksidan
Antioksidan adalah molekul yang membantu menonaktifkan senyawa radikal bebas perusak sel.
Beberapa vitamin dan mineral bertindak sebagai antioksidan, dan beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi antioksidan dengan peningkatan jumlah sperma.
Menurut ulasan tahun 2019, antioksidan yang dapat berkontribusi pada jumlah sperma yang sehat meliputi beta karoten, beta-cryptoxanthin, lutein, dan vitamin C.
6. Meningkatkan asupan lemak yang menyehatkan
Lemak tak jenuh ganda sangat penting untuk perkembangan selaput sperma yang sehat. Lemak semacam itu termasuk omega-3 dan omega-6.
Tinjauan tahun 2019 menemukan bahwa pria dengan infertilitas mengalami peningkatan dalam motilitas dan konsentrasi sperma karena mengonsumsi suplemen omega-3.
7. Rileks dan minimalkan stres
Stres dapat mengurangi kepuasan seksual dan merusak kesuburan pria. Dilansir dari Healthline, para peneliti percaya bahwa hormon kortisol bertanggung jawab terhadap efek buruk tersebut.
Stres berkepanjangan meningkatkan kadar kortisol, yang memiliki efek negatif yang kuat pada testosteron. Saat kortisol naik, kadar testosteron cenderung menjadi turun.
Manajemen stres dapat dilakukan dengan berjalan-jalan di alam terbuka, bermeditasi, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama teman.
8. Periksa lingkungan sekitar
Pertimbangkan untuk mengganti pakaian dan mandi sesegera mungkin jika dalam beraktivitas kamu terpapar:
- Logam
- Pelarut
- Pestisida
- Lem atau cat berbahan dasar non-air
- Pengganggu endokrin lainnya
Racun tersebut dapat memengaruhi jumlah sperma. Pekerjaan yang membuat kamu terpapar panas berlebih atau radiasi, atau bahkan pekerjaan yang tidak banyak bergerak juga dapat memengaruhi jumlah sperma.
9. Konsumsi zinc
Zinc atau seng adalah mineral penting yang ditemukan dalam jumlah tinggi pada makanan hewani, seperti daging, ikan, telur, dan kerang. Mendapatkan zinc yang cukup merupakan salah satu pilar utama kesuburan pria.
Studi observasi menunjukkan bahwa status atau kekurangan seng yang rendah dikaitkan dengan kadar testosteron yang rendah, kualitas sperma yang buruk, dan peningkatan risiko infertilitas pria.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.