Share This Article
Proses spermatogenesis merupakan asal mula dan perkembangan sel sperma di dalam organ reproduksi pria. Testis sendiri terdiri dari banyak tubulus melingkar rapat tipis yang dikenal sebagai tubulus seminiferus.
Spermatogenesis berbeda dengan oogenesis pada wanita, yakni proses pembentukan sel telur atau ovum. Nah, untuk mengetahui proses spermatogenesis pada pria lebih lanjut, yuk, simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Obat Kuat Bikin Jantung Berdebar? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Apa itu proses spermatogenesis?
Dilansir dari Medicinenet.com, istilah spermatogenesis diciptakan dari awalan spermato atau sperma yang berarti benih dan genesis atau munculnya sesuatu.
Proses spermatogenesis adalah pembentuk sel sperma di dalam testis. Tahap-tahap proses spermatogenesis yang perlu diketahui, yakni sebagai berikut:
Tahap pertama
Spermatogonia diploid terletak di tubulus seminiferus yang mencakup dua kali jumlah total kromosom. Setelah itu, replikasi secara mitosis akan terjadi sebelum metode meiosis satu untuk membuat 46 pasang kromatid saudara.
Tahap kedua
Pada tahap ini memungkinkan kromatid untuk melakukan pertukaran informasi genetik melalui proses sinapsis. Biasanya, proses ini dilakukan sebelum membelah menjadi spermatosit haploid melalui meiosis.
Tahap ketiga
Dalam pembelahan ini, dua sel anak baru selanjutnya akan membelah menjadi 4 spermatid. Sel tersebut akan memiliki kromosom unik yang jumlahnya kira-kira sekitar setengah dari spermatogonium asli.
Tahap terakhir
Pada tahap ini, sel akan bergerak dari lumen testis ke epididimis. Proses spermatogenesis ini ditandai dengan sel yang sudah dewasa dan berkembang menjadi empat sel sperma dengan pertumbuhan mikrotubulus pada sentriol untuk mengembangkan aksonema.
Sentriol yang tersisa akan memanjang dan berkembang menjadi ekor sperma. Disinilah sel-sel tersebut kemudian diubah menjadi sel sperma melalui proses spermatogenesis, yang merupakan fase terakhir.
Gen yang terkait dengan fase berbeda dari proses ini akan berkaitan dengan infertilitas pria. Proses ini dimulai selama masa pubertas dan berakhir hanya ketika individu sudah meninggal.
Proses lengkap spermatogenesis pada pria dilakukan oleh tindakan sel Leydig, hipotalamus, dan kelenjar pituitari.
Faktor yang memengaruhi proses spermatogenesis
Singkatnya, proses spermatogenesis terjadi untuk membuat gamet jantan dewasa yang kemudian membuahi gamet betina untuk membuat zigot atau organisme bersel tunggal. Hal ini akan menghasilkan pembelahan dan perkalian sel untuk menciptakan janin.
Jumlah sperma secara bertahap dapat berkurang seiring dengan perkembangan usia dan akhirnya akan menyebabkan infertilitas. Untuk keturunan yang sehat, jumlah kromosom harus dipertahankan dengan baik di seluruh tubuh karena kegagalan dapat menyebabkan beberapa kelainan.
Proses spermatogenesis sangat sensitif dan dapat dengan mudah dipengaruhi oleh perubahan kecil pada tingkat hormon.
Selain itu, proses ini sangat sensitif terhadap perubahan suhu, defisiensi diet, alkoholisme, paparan obat-obatan, dan adanya penyakit yang memengaruhi laju pembentukan sperma secara negatif.
Bagaimana sperma diproduksi?
Dalam tubuh pria, terdapat sistem tabung kecil di testis yang disebut dengan tubulus seminiferus. Tabung ini bertugas untuk menampung sel germinal yang disebabkan oleh hormon, termasuk testosteron atau hormon seks pria.
Sel germinal akan membelah dan berubah hingga menyerupai berudu dengan kepala serta ekor pendek. Ekor mendorong sperma ke dalam tabung di belakang testis yang disebut dengan epididimis.
Selama sekitar lima minggu, sperma melakukan perjalanan melalui epididimis untuk menyelesaikan perkembangannya. Begitu keluar dari epididimis, sperma akan bergerak ke vas deferens.
Ketika seorang pria dirangsang untuk aktivitas seksual, sperma dicampur dengan cairan mani atau cairan keputihan yang diproduksi oleh vesikula seminalis dan kelenjar prostat.
Sebagai hasil dari rangsangan, air mani yang mengandung hingga 500 juta sperma akan didorong keluar dari penis melalui uretra.
Baca juga: Kebotakan Dini: Penyebab Umum dan Cara Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!