Share This Article
Kekentalan air mani atau cairan sperma sering menjadi perhatian serius bagi sebagian pria. Tekstur cairan sperma seperti jelly misalnya, terkadang membuat beberapa pria berpikir apakah kondisi itu normal atau tidak.
Lantas, seperti apa sih tekstur air mani yang sehat? Apa saja hal yang bisa membuat cairan sperma mengental? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Perbedaan sperma dan air mani
Masih banyak orang yang menganggap bahwa sperma dan air mani adalah hal yang sama. Padahal, keduanya merupakan hal berbeda. Sperma adalah sel reproduksi pria yang mempunyai fungsi untuk membuahi sel telur pada wanita.
Agar bisa mencapai sel telur, sperma membutuhkan ‘kendaraan’ yaitu air mani, cairan yang keluar dari penis ketika kamu ejakulasi saat orgasme. Air mani juga bisa disebut dengan cairan sperma, karena memang mengandung sel reproduksi.
Sperma sendiri adalah sel yang sangat kecil, ukuran rata-ratanya 4,3 mikrometer. Saking kecilnya, sperma hanya bisa dilihat menggunakan alat seperti mikroskop, bukan mata telanjang.
Baca juga: Apakah Warna Sperma Mempengaruhi Kesehatan? Ini Penjelasannya!
Normalkah cairan sperma mengental seperti jelly?
Dikutip dari Medical News Today, kesehatan sperma tidak bisa dinilai hanya dari penampilan dan kekentalannya saja. Namun, air mani yang terlalu kental seperti jelly dikhawatirkan dapat mengurangi kemampuan gerak atau jumlah dari sperma itu sendiri.
Hanya ada satu cara untuk menentukan apakah air mani normal atau tidak, dan itu adalah melalui pemeriksaan medis. Pemeriksaan akan mengungkapkan informasi tentang volume cairan mani, konsentrasi dan jumlah sperma, morfologi sel sperma, serta motilitasnya.
Penyebab cairan sperma mengental seperti jelly
Ada banyak hal yang bisa membuat cairan sperma bertekstur kental seperti jelly. Mulai dari faktor yang ringan hingga indikasi adanya gangguan kesehatan pada organ reproduksi, di antaranya adalah:
1. Jarang ejakulasi
Cairan sperma bisa bertekstur seperti jelly ketika kamu jarang ejakulasi. Hal ini sangatlah wajar, karena air mani yang tersimpan cukup lama di dalam tubuh akan mengalami perubahan tekstur menjadi lebih tebal dan peningkatan volume.
Seperti yang telah disebutkan, air mani yang terlalu kental bisa mengganggu pergerakan sperma. Jadi, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan ejakulasi setiap beberapa hari. Sebaliknya, ketika kamu terlalu sering ejakulasi, air mani mungkin akan menjadi sangat encer.
2. Dehidrasi
Air mani adalah zat cair. Saat kadar cairan di dalam tubuh berkurang, otomatis itu akan berdampak pada kekentalan cairan sperma. Akibatnya, air mani akan menjadi lebih kental dari biasanya.
Air yang kamu minum sangat berpengaruh pada tingkat pH tubuh, menjaga keseimbangan zat asam dan basa. Pada kondisi normal, tubuh manusia mempertahankan tingkat pH di titik 7,4. Tapi saat dehidrasi, tingkat pH menjadi tidak teratur.
Dehidrasi ditandai oleh banyak hal, seperti kehausan, mudah lelah, pusing, kebingungan, jarang buang air kecil, hingga perubahan warna urine dan feses menjadi lebih gelap.
Untuk mengatasi masalah ini, hal yang perlu kamu lakukan adalah minum cukup air. Agar tidak dehidrasi, berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan, rajinlah minum air putih minimal dua liter dalam sehari.
3. Ketidakseimbangan hormon
Cairan sperma yang bertekstur seperti jelly bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, terutama testosteron dan steroid. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat membuat air mani menebal, bisa dipengaruhi oleh faktor usia, pola makan, dan aktivitas fisik.
Selain air mani yang mengental, ketidakseimbangan hormon biasanya ditandai dengan menurunnya libido, sulit mendapatkan atau mempertahankan ereksi, mudah lelah, penurunan massa otot, hingga peningkatan kadar lemak pada tubuh.
Untuk menjaga keseimbangan hormon, kamu bisa menerapkan pola hidup sehat, termasuk menjaga pola makan dan aktif berolahraga.
4. Infeksi
Infeksi pada sistem reproduksi bisa membuat cairan sperma bertekstur seperti jelly. Ini karena saat suatu bagian tubuh mengalami infeksi, sel darah putih akan lebih banyak di kirim ke area tersebut. Kondisi itu disebut dengan leukositospermia.
Menurut sebuah penelitian yang terbit di Journal of Behavioral Ecology, hal itu bisa berdampak pada tekstur atau kekentalan air mani. Studi lain memaparkan, leukositospermia merupakan kondisi yang dapat memicu terjadinya infertilitas atau gangguan kesuburan.
Ada banyak hal yang bisa membuat seorang pria mengalami leukositospermia, dua di antaranya adalah infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual. Faktor usia juga dapat menjadi faktor risiko aktivitas peradangan di organ reproduksi.
Dokter biasanya mengatasi leukositospermia dengan antibiotik dan antioksidan untuk membasmi bakteri pemicu infeksi dan mengurangi kerusakan oksidatif.
5. Gangguan pada prostat
Sperma berasal dari testis, sedangkan sebagian air mani terbentuk di prostat dan vesikula seminalis (organ yang berlokasi di atas prostat). Adanya masalah pada prostat dan vesikula seminalis bisa membuat cairan sperma menjadi sangat kental seperti jelly.
Masalah pada prostat biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri saat ejakulasi, sakit ketika kencing, atau terlalu sering buang air kecil.
Penanganannya sendiri tergantung dari masalah yang terjadi di prostat. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kamu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika telah mengalami beberapa gejala tersebut.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa membuat cairan sperma mengental seperti jelly. Untuk mendeteksi apakah air mani yang kamu miliki sehat atau tidak, tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan medis di rumah sakit atau laboratorium.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!