Share This Article
Puasa biasanya dikaitkan dengan rasa haus dan lapar. Ini karena ibadah tersebut memang berupaya menahan makan dan minum sepanjang hari.
Kondisi tersebut tak jarang menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Salah satu yang paling sering dikeluhkan adalah munculnya sariawan.
Ini tentu cukup mengganggu kekhusukan puasa itu sendiri. Jika kamu termasuk yang sering mengalaminya, baca artikel berikut ini untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi sariawan di saat puasa.
Baca juga: Penting! Ini 7 Cara Menghilangkan Bau Mulut yang Mengganggu
1. Mengapa puasa bisa menyebabkan sariawan?
Dilansir dari Every Day Health, sariawan adalah bisul kecil dan dangkal yang terjadi di lapisan mulut. Awalnya luka ini muncul dari bisul berwarna putih hingga kekuningan yang dikelilingi ruam kemerahan.
Sariawan bisa terjadi di saat berpuasa, karena umumnya di momen tersebut daya tahan tubuh melemah dan membuat infeksi bakteri maupun virus menjadi lebih mudah terjadi.
Asupan vitamin dan nutrisi tertentu yang rendah, seperti asam folat, seng, dan zat besi, juga dapat menyebabkan sariawan ketika puasa.
Selain itu, kebiasaan makan terburu-buru ketika sahur atau berbuka, juga rentan membuat bibir atau lidah tergigit sehingga menyebabkan sariawan di dalam mulut.
2. Cara mencegah sariawan ketika puasa
Karena penyebab pasti sariawan tidak diketahui, maka tindakan pencegahan juga tidak selalu efektif untuk dilakukan.
Tapi kamu bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan ini.
- Menghindari makan sahur dan berbuka dengan makanan yang dapat mengiritasi mulut, termasuk makanan asam, panas, atau pedas.
- Menyikat gigi dengan sikat berbulu lembut setelah makan dan membersihkan gigi dengan benang setiap hari.
- Menghindari produk kebersihan mulut yang mengandung sodium lauryl sulfate.
3. Jika sudah terlanjur terjadi, apa yang perlu dilakukan untuk mengobatinya?
Dilansir dari Cleveland Clinic, nyeri akibat sariawan biasanya berkurang dan sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu sekitar satu atau dua minggu.
Penggunaan obat kumur antibakteri, salep kortikosteroid atau larutan resep maupun nonresep untuk mengurangi nyeri dan iritasi, juga dapat membantu proses penyembuhannya menjadi lebih cepat.
Namun ingat untuk mengaplikasikan obat-obatan tersebut di saat sahur atau berbuka agar tidak membatalkan puasa, ya.
4. Jenis makanan dan minuman yang harus dihindari saat sariawan
Jangan konsumsi beberapa jenis makanan dan minuman di bawah ini agar terhindar dari sariawan saat menjalani ibadah puasa:
- Minuman dan makanan berkafein, seperti kopi, soda, cola, dan cokelat
- Alkohol, termasuk bir, anggur, minuman keras, dan sejenisnya
- Daging yang keras, sayuran mentah, roti, keripik, dan kue kering
- Obat kumur komersial, banyak di antaranya mengandung alkohol
- Tembakau, termasuk rokok dan tembakau kunyah
- Makanan asam seperti tomat, buah jeruk dan jus (jeruk, jeruk bali, lemon, jeruk nipis)
- Makanan pedas atau asin
5. Makanan dan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi
Dilansir dari Healthline, mengonsumsi beberapa makanan dan minuman berikut bisa bertindak sebagai pengobatan alami untuk mengatasi sariawan ketika puasa:
Yogurt
Salah satu penyebab sariawan adalah bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) yang mengakibatkan penyakit radang usus.
Studi dari tahun 2007 telah menunjukkan bahwa kultur probiotik hidup seperti lactobacillus dapat membantu memberantas H. pylori dan mengobati beberapa jenis penyakit radang usus.
Secara teori, jika salah satu dari kondisi tersebut menyebabkan sariawan, maka mengonsumsi yogurt yang mengandung kultur probiotik hidup dapat membantu mengobati gangguan ini.
Untuk membantu mencegah atau mengobati sariawan, makan setidaknya 1 cangkir yogurt setiap hari.
Madu
Madu dikenal akan kemampuan antibakteri dan antiradangnya. Menurut studi tahun 2014, madu efektif dalam mengurangi nyeri sariawan, mengurangi ukurannya, dan menghilangkan kemerahan. Ini juga dapat membantu mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah.
Untuk pemakaiannya, oleskan madu ke bagian yang sakit empat kali sehari. Perlu diingat bahwa tidak semua madu bisa berkhasiat untuk mengobati sariawan.
Sebagian besar madu di toko telah dipasteurisasi dengan suhu tinggi, yang menghancurkan sebagian besar nutrisi di dalamnya. Oleh karena itu, pilihlah madu yang tidak dipasteurisasi, seperti madu Manuka, agar efektif dalam menyembuhkan sariawan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!