Share This Article
Tekanan darah rendah atau tekanan darah menurun bisa menyebabkan beberapa gejala, salah satunya adalah kliyengan. Tekanan darah menurun bisa dialami kapan saja, tak terkecuali ketika kita berpuasa.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan tekanan darah menurun pada saat berpuasa. Lalu, bagaimana tips mengatasi kliyengan saat puasa akibat tekanan darah menurun? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di sini.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mulut saat Puasa, Yuk Catat!
Mengenal tekanan darah rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60mmHg. Perlu kamu ketahui bahwa tekanan darah ditulis sebagai dua angka, yakni tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik (angka teratas dalam pembacaan tekanan darah) adalah jumlah tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh.
Sedangkan tekanan diastolik (angka terbawah dalam pembacaan tekanan darah), ini mengacu pada jumlah tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung.
Pada kasus tekanan darah rendah, tekanan sistolik lebih rendah dari 90mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah daripada 60 mmHg.
Gejala tekanan darah rendah
Tekanan darah yang menurun dapat menimbulkan beberapa gejala, di antaranya adalah:
- Kelelahan
- Kliyengan atau lightheadedness (kepala terasa ringan seolah-olah ingin pingsan)
- Pusing
- Mual
- Pandangan buram.
Mengapa puasa bisa menyebabkan tekanan darah menurun?
Perlu kamu tahu bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan tekanan darah menurun atau darah rendah, salah satunya adalah dehidrasi. Dehidrasi ini terjadi ketika tubuh kehilangan cairan atau air lebih banyak dibandingkan dengan yang diperoleh.
Dehidrasi bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti merasa lemah, pusing, hingga kelelahan. Tak hanya itu, kurangnya asupan nutrisi penting juga bisa memengaruhi tekanan darah.
Misalnya saja kekurangan vitamin B-12, folat, dan zat besi dapat membuat tubuh tidak cukup memproduksi sel darah merah (anemia), sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi rendah.
Dikutip dari Cleveland Clinic, puasa juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Ini dapat memengaruhi irama jantung.
Baca juga: Hipotensi Ortostatik
Tips mengatasi kliyengan saat puasa akibat tekanan darah menurun
Agar puasa dapat tetap berjalan dengan lancar, berikut ini adalah beberapa cara mengatasi kliyengan saat puasa yang disebabkan oleh tekanan darah menurun.
1. Pastikan asupan cairan terpenuhi dengan baik
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa dehidrasi juga bisa memengaruhi tekanan darah. Kamu juga bisa mengalami dehidrasi karena kehilangan air terlalu cepat, misalnya saja olahraga berat, keringat berlebih, demam, atau muntah.
Nah, untuk mencegah dehidrasi saat puasa sebaiknya selalu pastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Kamu bisa memenuhi asupan cairan dalam tubuh pada saat sahur dan berbuka. Perlu kamu tahu bahwa cairan dapat meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi.
Selain air putih, cairan bisa diperoleh dari buah-buahan tinggi kadar air, sayur berkuah, juga susu.
2. Mengadopsi pola makan sehat
Untuk mengontrol tekanan darah rendah, kamu juga dapat mengonsumsi biji-bijian atau grain product seperti roti gandum, nasi, sereal, atau pasta. Jangan lupa juga untuk memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran ya pada saat sahur atau berbuka.
Sebaiknya batasilah konsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi, makanan berlemak, serta makan secara berlebihan terutama saat sahur.
3. Beristirahat dengan cukup
Dikutip dari laman Onlymyhealth, sebuah penelitian menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan hipotensi. Tak hanya itu, seseorang yang tidur selama 5 jam atau kurang per malam juga berisiko tinggi mengembangkan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Untuk mencegah keduanya, sebaiknya pastikan kamu beristirahat dengan cukup, ya.
4. Mengenakan stoking kompresi
Stoking atau kaos kaki yang elastis dapat membantu mencegah darah berkumpul di kaki.
Tak hanya itu, stoking kompresi juga dapat membantu meredakan gejala hipotensi ortostatik atau postural, yakni tekanan darah rendah yang terjadi ketika beranjak dari duduk atau berbaring secara tiba-tiba.
5. Hindari perubahan posisi tubuh secara mendadak
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa duduk atau berdiri secara tiba-tiba dapat menyebabkan kliyengan atau pusing ketika tekanan darah menurun.
Berdasarkan Medical News Today, dalam kasus ini jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh dengan cepat untuk beradaptasi dengan perubahan posisi secara tiba-tiba.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai tips mengatasi kliyengan akibat tekanan darah menurun saat puasa. Apabila kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!