Share This Article
Kebanyakan orang pasti sering mengalami pusing saat puasa. Namun, apakah hal ini wajar atau justru merupakan tanda seseorang sedang menderita suatu penyakit tertentu?
Pusing merupakan kondisi yang sering dialami seseorang. Pada kasus yang ekstrem, pusing bahkan bisa membuat pingsan. Tak hanya itu, aktivitas kita pun dapat terganggu karena kita dalam kondisi yang tidak prima.
Apa penyebab pusing saat puasa?
Pusing merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai sensasi seperti perasaan pingsan, lemah, dan tidak stabil. Pusing bukan penyakit, tetapi merupakan gejala dari berbagai gangguan.
Jika kamu pernah merasakan pusing seperti berputar tak terkendali maka kemungkinan kondisi tersebut merupakan penyakit vertigo.
Pusing dapat disebabkan oleh migrain, mabuk perjalanan, konsumsi alkohol, pengobatan tertentu, serta gangguan pada telinga bagian dalam di mana keseimbangan diatur.
Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan pusing antara lain:
- Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
- Penyakit otot jantung
- Gangguan kecemasan (anxiety disorders)
- Anemia atau kurang darah
- Gula darah rendah (hipoglikemia)
- Dehidrasi
- Kelelahan
Dalam kasus yang jarang terjadi, pusing dapat disebabkan oleh stroke, tumor ganas atau gangguan otak lainnya.
Ketika sedang berpuasa kita diharuskan menahan rasa haus sampai saat berbuka. Hal inilah yang menyebabkan pusing saat puasa, yakni karena kurangnya asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memenuhi cairan tubuh dengan cara meminum air sebanyak 8 gelas atau lebih pada waktu sahur, berbuka, maupun pada malam hari.
Penyebab utama pusing saat puasa biasanya tidak serius. Pada saat puasa pusing merupakan hal yang wajar. Namun, jika kamu merasakan pusing saat puasa yang tidak tertahankan hingga merasa ingin pingsan, sebaiknya segeralah hubungi dokter.
Bagaimana cara mengatasi pusing saat puasa?
Ada berbagai macam cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi pusing saat puasa. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar dapat terhindar dari pusing saat puasa.
1. Penuhi asupan gizi dan minum cukup air saat sahur
Menurut University of Maryland Medical Centre (UMMC), makanan tertentu dapat membantu mencegah atau mengurangi rasa pusing yang biasanya terkait dengan kurangnya gula darah.
Makanan seperti ikan yang kaya omega-3, roti gandum, kentang rebus, sangat baik untuk mengatasi rasa pusing. Tak hanya itu saja, buah-buahan sepeti semangka, nanas, kurma, sayuran seperti bayam, dan mentimun juga dapat dikonsumsi ketika pusing saat berpuasa.
Tidak hanya asupan makanan saja yang harus kamu perhatikan, asupan air yang masuk ke dalam tubuh juga harus diperhatikan ya, agar kamu dapat terhindar dari dehidrasi yang menyebabkan pusing saat puasa.
Ketika berpuasa sebaiknya konsumsi air 8,5-13 gelas (2-3 liter air) untuk memenuhi asupan cairan dalam tubuh.
2. Konsumsi multivitamin agar tetap sehat
Ketika berpuasa, kalori yang masuk ke dalam tubuh dibatasi karena kita tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan hingga saat berbuka, tak hanya itu saja, nutrisi penting dalam tubuh pun dapat berkurang.
Maka dari itu, sebaiknya kamu mengonsumsi multivitamin untuk menambah nutrisi dalam tubuh. Saat berpuasa biasanya tubuh memerlukan nutrisi yang terkandung dalam vitamin B12, D, serta magnesium.
Menurut National Institute of Health (NIH), rendahnya kadar nutrisi di dalam darah dapat menyebabkan pusing saat puasa, kelelahan, kurangnya keseimbangan, dan anemia. Untuk itu, konsumsi vitamin dapat mengatasi hal tersebut.
3. Lakukan meditasi untuk mengurangi stres
Pusing saat puasa juga dapat disebabkan karena stres yang berlebih. Meditasi merupakan cara yang dapat dilakukan ketika berpuasa untuk mengurangi stres.
Lakukanlah setidaknya meditasi selama 15-20 menit setiap hari dengan cara duduk tenang sambal mengatur nafas secara perlahan-lahan.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan aktivitas seperti membaca dan mendengarkan musik untuk menjaga fikiran tetap tenang.
4. Pusing saat puasa? Istirahat yang cukup!
Kurangnya tidur dan beristirahat juga merupakan penyebab tubuh mengalami reaksi pusing saat puasa.
Usahakan untuk tidur lebih awal ketika malam hari atau kamu juga dapat menyempatkan waktu tidur siang selama 20-30 menit untuk beristirahat. Tapi jangan terlalu lama tidur ya, karena hal tersebut justru dapat menyebabkan pusing.
Cara-cara di atas dapat kamu lakukan untuk mengatasi pusing. Namun, jika kamu sudah melakukan semua cara tersebut dan tetap merasakan pusing, sebaiknya segeralah periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Apakah ada manfaat puasa bagi kesehatan tubuh?
Melansir penjelasan laman Healthline, sebenarnya puasa adalah praktik yang sudah ada sejak berabad-abad dan memainkan peran sentral dalam banyak budaya dan agama.
Didefinisikan sebagai pantang dari semua atau beberapa makanan dan minuman untuk jangka waktu tertentu. Secara umum, sebagian besar jenis puasa dilakukan selama 24–72 jam.
Perlu kamu ketahui jika dilakukan dengan cara yang benar, puasa telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari penurunan berat badan hingga fungsi otak yang lebih baik.
Berikut 6 manfaat puasa bagi kesehatan:
1. Mengontrol gula darah
Puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes. Faktanya, pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah.
Puasa juga membatasi asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin. Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, memungkinkannya untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel dengan lebih efisien.
Ditambah dengan potensi efek penurunan gula darah dari puasa, ini dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil, mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah peradangan
Meskipun peradangan akut adalah proses kekebalan normal yang digunakan untuk membantu melawan infeksi, tetapi peradangan kronis dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan.
Penelitian menunjukkan bahwa peradangan mungkin terlibat dalam perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.
Puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan. Efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, diperkirakan mencapai 31,5 persen kematian secara global. Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa memasukkan puasa ke dalam rutinitas mungkin sangat bermanfaat dalam hal kesehatan jantung.
Diketahui bahwa 8 pekan puasa mengurangi kadar kolesterol LDL “jahat” dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.
Studi lain yang dilansir dari Healthline, pada 110 orang dewasa gemuk menunjukkan bahwa puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis secara signifikan menurunkan tekanan darah, serta kadar trigliserida darah, kolesterol total dan kolesterol LDL “jahat”.
Selain itu, penelitian pada 4.629 orang mengaitkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes jauh lebih rendah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
4. Meningkatkan fungsi otak dan mencegah gangguan neurodegeneratif
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa puasa dapat membantu meredakan peradangan, puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif.
Kmeudian secara khusus, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi dan meningkatkan hasil untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.
5. Membantu turunkan berat badan
Banyak orang yang melakukan diet dengan berpuasa agar cepat turunkan menurunkan berat badan.
Secara teoritis, berpantang dari semua atau makanan dan minuman tertentu akan menurunkan asupan kalori secara keseluruhan. Cara tersebut memang dapat menyebabkan peningkatan penurunan berat badan seiring waktu.
Selain itu puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Faktanya, puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 pekan. Puasa ternyata lebih efektif daripada pembatasan kalori untuk meningkatkan kehilangan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.
6. Meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah sejenis hormon protein yang penting bagi banyak aspek kesehatan. Faktanya, hormon ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa secara alami dapat meningkatkan kadar HGH. Selain itu, puasa dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari, yang selanjutnya dapat mengoptimalkan kadar HGH.
Tips agar tubuh tetap sehat selama puasa
Bulan suci Ramadan adalah bulan spesial dalam setahun bagi umat Islam di seluruh dunia.
Ada berbagai jenis Muslim dan tradisi berbeda di dalam agama. Ketika datang Ramadhan, puasa adalah ritual yang dimiliki oleh hampir semua orang.
Puasa selama Ramadhan melibatkan tidak makan atau minum air antara matahari terbit dan terbenam selama sebulan penuh. Namun agar tubuh tetap sehat selama menjalani puasa seharian, ikuti beberapa tips berikut ini yuk:
Jangan melewatkan sahur
Hanya ada dua kesempatan untuk makan selama Ramadan yaitu saat di pagi hari sebelum matahari terbit (sahur) dan setelah matahari terbenam di malam hari (buka puasa).
Namun banyak orang justru melewati waktu sahur karena sulit untuk memiliki nafsu makan di pagi hari. Padahal ada berbagai dampak buruk bagi kesehatan apabila kamu terlalu sering melewatkan sahur.
Pilihan makanan yang kamu konsumsi saat sahur akan memengaruhi energi sepanjang hari.
Sering kali orang beralih ke karbohidrat untuk menahan rasa lapar selama puasa. Namun ada alternatif menu makanan lain yaitu biji-bijian yang dipadukan dengan lemak dan protein sehat serta buah-buahan dan sayuran.
Tetap terhidrasi
Air minum sangat penting dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tidak minum cukup air dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan meningkatkan kelelahan serta dehidrasi saat puasa.
Menjaga asupan air juga dapat membantu mengelola kondisi kesehatan kronis dan berperan dalam mencegah dan mengobati sakit kepala, migrain, batu ginjal, dan sembelit, serta menjaga tekanan darah.
Pahami kondisi kesehatan dengan baik
Memiliki kondisi medis yang kronis bukan berarti kamu tidak bisa berpuasa. Ini berarti bahwa penting untuk membuat rencana dan membuat penyesuaian selama menjalani puasa.
Melansir Healthline, orang dengan kondisi medis umum seperti diabetes dan hipertensi tetap bisa berpuasa selama kondisinya stabil dan terkontrol.
Namun, mereka perlu memantau gula darah dan tekanan darah dengan cermat, memastikan hidrasi yang memadai, dan menyesuaikan waktu pengobatan mereka.
Jika puasa tidak sejalan dengan kesehatan selama Ramadan, tidak perlu khawatir. Ramadhan tetap bisa dihormati dengan berbuka puasa nanti atau lewat sedekah.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!