Share This Article
Ada banyak alasan orang melakukan puasa. Ada yang karena tujuan diet atau karena perintah agama. Puasa juga ada yang dilakukan beberapa hari berturut-turut, bahkan bagi umat Islam, puasa dilakukan selama satu bulan sepanjang Ramadan.
Selama berpuasa, kamu akan mengalami perubahan pola makan. Karenanya, kamu juga mungkin mengalami diare saat puasa. Mengapa seseorang bisa mengalami diare saat puasa dan bagaimana mengatasinya?
Diare saat puasa
Diare saat puasa terjadi karena pengeluaran air dan garam yang berlebihan di saluran pencernaan. Sejumlah pemicu bisa menyebabkan kondisi ini, seperti minum minuman berkafein tinggi seperti teh atau kopi.
Menurut Healthline, diare cenderung terjadi di waktu berbuka puasa, bukan di saat kamu membatasi makan dan minum. Itu karena kemampuan usus yang terganggu karena sempat tidak digunakan.
Selain itu, diare saat puasa juga mungkin terjadi karena dipicu beberapa penyebab lain seperti:
- Diet yang buruk
- Intoleransi laktosa
- Kekurangan mineral
- Radang usus besar
- Penyakit Crohn
- Adanya infeksi
- Mengalami alergi makanan atau obat
Diare saat puasa dan efek samping lainnya
Selain bisa terkena diare saat puasa, orang yang berpuasa juga akan mengalami sejumlah efek samping, di antaranya:
- Dehidrasi
- Malnutrisi
- Malabsorpsi
- Kram
- Mual
- Pusing
Jika kamu terserang diare dan mengalami efek samping seperti pusing saat berpuasa, bisa menyebabkan stres dan itu dapat membahayakan.
Beberapa orang yang mengalami diare dan dikombinasikan dengan efek samping puasa lainnya bahkan bisa sampai pingsan.
Karena itu, jika kamu mengalami diare disertai efek samping puasa lainnya, sebaiknya membatalkan puasa sampai kondisi membaik. Jangan berpuasa sementara waktu sampai diare sembuh.
Apa yang harus dilakukan setelah membatalkan puasa karena diare?
Setelah membatalkan puasa, coba untuk mulai mengonsumsi BRAT. BRAT adalah banana (pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel) dan toast (roti panggang).
Makanan tersebut adalah makanan yang hambar, rendah serat dan bertepung. Di mana makanan tersebut dapat membantu memadatkan tinja dan mengganti nutrisi yang hilang.
Selain itu, kamu juga bisa mencoba untuk melakukan:
- Makan dalam porsi kecil
- Hindari gorengan
- Hindari makanan yang menyebabkan gas di perut, seperti brokoli dan kacang-kacangan
Makanan yang membantu menenangkan perut saat diare
Selain BRAT, kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa membantu menenangkan perut seperti:
- Sereal yang dimasak seperti krim gandum
- Jus apel
- Kaldu ayam atau sapi
- Air kelapa dengan vitamin atau elektrolit
- Jika kondisi mulai membaik kamu bisa menambahkan telur orak-arik ke dalam menu harianmu.
Makanan yang harus dihindari selama diare
Berikut adalah makanan yang sebaiknya dihindari. Selain gorengan dan makanan yang dapat menyebabkan gas seperti kacang-kacangan atau brokoli, kamu juga sebaiknya menghindari makanan berikut ini karena dapat memperburuk diare. Makanan tersebut antara lain:
- Susu dan produk susu
- Makanan berlemak dan berminyak
- Makanan pedas
- Daging babi dan sapi muda
- Sarden
- Sayur mentah
- Bawang
- Jagung
- Jeruk
- Buah-buahan seperti nanas, ceri, beri, kismis, anggur
- Alkohol dan minuman berkarbonasi lainnya
- Kopi atau minuman berkafein lainnya
- Makanan atau minuman dengan pemanis buatan
Bagaimana mengatasi diare saat puasa?
Untuk mengatasi diare, tergantung dari penyebabnya. Namun, secara umum, kamu bisa mengobati diare dengan pengobatan rumahan atau obat-obatan yang bisa dibeli bebas.
Pengobatan diare saat puasa rumahan
Jika ingin mengobati diare di rumah, cobalah ubah pola makan, seperti:
- Minum banyak air
- Hindari minuman manis dan berkafein
- Minum jus encer, teh encer atau pengganti elektrolit seperti gatorade atau pedialyte
- Perbanyak makanan tinggi serat laut
- Perbanyak makanan dengan kandungan kalium dan garam yang tinggi
Mengatasi diare dengan obat yang dijual bebas
Jika pengobatan rumahan tidak membantu mengatasi diare, cobalah mengonsumsi obat diare yang dijual di apotek. Seperti:
- Loperamide (Imodium)
- Bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol)
Apakah perlu ke dokter?
Untuk memastikan kondisi kesehatanmu tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter saat mengalami diare saat puasa. Karena diare tetap menimbulkan rasa tidak nyaman, walau umumnya tidak mengancam jiwa.
Namun, jika kamu mengalami diare disertai gejala lain seperti adanya darah di tinja saat diare, nyeri saat buang air besar, bengkak di sekitar usus, segeralah hubungi dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!