Share This Article
Tidak hanya makan dan minum, hubungan seksual juga termasuk hal yang tidak boleh dilakukan saat puasa. Seperti beragam pantangan lainnya, aktivitas biologis ini pun harus disesuaikan waktunya di bulan Ramadan.
Agar tetap bisa dilakukan tanpa mengganggu puasa, yuk cari tahu kapan pemilihan waktu tepatnya!
Baca juga: Hubungan Seksual di Pagi Hari Sama dengan Olahraga? Ini Penjelasannya
Memilih waktu terbaik untuk berhubungan seks di bulan puasa
Agar tak bertentangan dengan ajaran agama, di bulan Ramadan hubungan seks sebaiknya dilakukan di malam hari. Tepatnya setelah kamu berbuka puasa atau sebelum sahur.
Pastikan waktunya tidak mengganggu aktivitas berbuka dan sahur yang sangat penting sebagai ‘modal’ energi di hari berikutnya.
Seperti apa dampak puasa pada dorongan seksual?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Doha, Qatar, pada tahun 2015 justru menemukan fakta sebaliknya. Ada kecenderungan dorongan seksual menurun ketika kamu sedang berpuasa.
Peneliti menyebut dorongan dan frekuensi hubungan seksual di bulan Ramadan cenderung menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Penurunannya hampir mencapai 20 persen di akhir bulan Ramadan atau setelah 4 pekan berpuasa.
Peneliti juga merujuk penelitian sebelumnya yang menemukan bagaimana pasangan yang melakukan hubungan seksual 2-3 kali sepekan sebelum bulan puasa, mengalami penurunan aktivitas seksual mencapai 29 persen pada bulan Ramadan.
Bahkan, 16 persen pasangan dalam penelitian tersebut mengaku tidak melakukan hubungan seks sama sekali di bulan Ramadan.
Kenapa bisa terjadi penurunan?
Salah satu hal yang paling memengaruhi penurunan dorongan seksual di masa puasa adalah perubahan level testosteron pada para partisipan.
Testosteron sendiri merupakan hormon yang bertanggung jawab terhadap dorongan seksual dan libido pada pria. Salah satu dampak dari menurunnya level hormon ini adalah penurunan libido.
Selain itu, dengan level testosteron yang menurun, dorongan performa seksual pria pun bisa terpengaruh.
Dipengaruhi pola tidur
Salah satu hal yang mendasari penurunan testosteron yang berpengaruh pada penurunan dorongan seksual di masa puasa adalah pola tidur. Beberapa orang mengalami perubahan pola tidur saat puasa, terutama untuk santap sahur kala subuh.
Dalam kajiannya, para peneliti di Doha, Qatar, menyebut ada penurunan durasi tidur hingga 1 jam yang terjadi saat puasa.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Asian Journal of Andrology pun menyatakan hal yang sama. Ada kaitan antara penurunan durasi dan kualitas tidur dengan penurunan testosteron pada pria.
Bagaimana jika tetap ada dorongan seksual?
Jika kamu dan pasangan tetap hendak melakukan hubungan seksl saat puasa, jangan lupa untuk berdiskusi dan pastikan dilakukan dengan kesepakatan bersama. Jangan lakukan hubungan seksual jika pasangan menolak.
Menurut pakar seks dari UGM, Dra. Ira Pramastri, M.Si, kesepakatan ini penting supaya tidak terjadi masalah psikologis yang kamu atau pasangan alami. Masalah psikologis karena hubungan seksual ini bisa merusak performa seksual suami-istri.
“Karena hampir 90 persen masalah disfungsi seksual pada pasangan suami istri disebabkan oleh masalah psikologis,” kata dia.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang hubungan seksual yang dilakukan saat bulan puasa. Selalu cari waktu terbaik dan jaga kondisi kesehatan selama bulan puasa, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.