Share This Article
Tensi rendah saat puasa perlu mendapat perhatian lebih. Pasalnya, kamu yang mengalami tensi rendah atau hipotensi harus benar-benar memperhatikan kondisi tekanan darahnya saat ingin menunaikan ibadah puasa.
Saat menjalani puasa, khususnya di bulan Ramadhan, rata-rata wilayah Indonesia melakukannya selama 11 atau 12 jam. Sedangkan durasi waktu makanan yang mampu tercerna, paling lambat bertahan hingga 8 jam, seperti makanan yang mengandung serat.
Sementara makanan yang cepat dicerna hanya berlangsung selama 3 hingga 4 jam. Belum lagi resiko dehidrasi juga harus benar-benar diperhatikan oleh kamu yang memiliki tensi rendah.
Mengenal kondisi tensi rendah
Tekanan darah normal biasanya berkisar antara 90/60 mmHg sampai dengan 120/80 mmHg. Jika kamu memiliki tekanan darah sistolik < 90 atau diastolik < 60, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi kepada dokter sebelum menjalankan puasa.
Mengutip dari mayoclinic.org, beberapa ahli mendefinisikan bahwa penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa sangat berbahaya bagi tubuh.
Hanya turun 20 mmHg, dari 110 mmHg menjadi 90 mmHg saja, misalnya, sudah bisa membuat kepala kamu pusing bahkan hingga pingsan. Kondisi tersebut bisa terjadi karena otak kurang mendapat asupan darah yang cukup.
Saran paling utama yang harus kamu perhatikan adalah melakukan konsultasi kepada dokter. Konsultasi ini sangat diperlukan untuk bisa melakukan kontrol terhadap tekanan darah.
Apalagi, kalau kamu memiliki riwayat tekanan darah rendah yang cukup berat. Lakukan konsultasi dan kontrol tekanan darah secara berkala agar tidak berakibat fatal pada diri kamu sendiri.
Apa penyebab tensi rendah?
Perlu kamu ketahui bahwa tekanan darah adalah pengukuran tekanan di arteri selama fase aktif dan istirahat setiap detak jantung. Mengetahui Tekanan darah diukur oleh dua macam tekanan, yakni sistolik dan diastolik, berikut penjelasannya.
- Tekanan sistolik: Tekanan sistolik merupakan angka teratas dalam pembacaan tekanan darah, ini merupakan jumlah tekanan yang dihasilkan oleh jantung saat memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh
- Tekanan diastolik: Angka terbawah dalam pembacaan tekanan darah, mengacu pada jumlah tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung
Faktor penyebab tensi atau tekanan darah rendah saat puasa
Perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan tensi rendah saat puasa, salah satunya adalah dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan dibandingkan dengan yang dibutuhkannya.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan beberapa gejala, seperti tubuh merasa lemah, pusing, serta kelelahan.
Tak hanya itu, tekanan darah rendah juga dapat terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya saja kekurangan vitamin B-12, folat, dan zat besi, yag mana hal tersebut dapat menyebabkan tubuh tidak cukup memproduksi sel darah merah.
Sementara itu, dikutip dari laman Cleveland Clinic, puasa juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, yang mana dapat memengaruhi jantung.
Jenis-jenis tekanan darah rendah
Mengutip dari laman Healthline, terdapat beberapa tipe dari tensi atau tekanan darah rendah (hipotensi), di antaranya adalah:
1. Hipotensi ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang terjadi ketika kamu beralih dari posisi duduk atau berbaring, kemudian berdiri. Kondisi ini dapat memengaruhi segala usia.
Ketika tubuh menyesuaikan dengan perubahan posisi, seseorang dapat merasakan pusing dalam waktu yang singkat.
Perlu kamu ketahui bahwa gravitasi dapat menyebabkan darah terkumpul di kaki ketika kamu berdiri. Biasanya, tubuh akan mengimbanginya dengan meningkatkan detak jantung, sehingga tubuh dapat memastikan bahwa terdapat cukup darah yang kembali ke otak.
Namun, pada kondisi ini mekanisme tersebut gagal untuk dilakukan sehingga menyebabkan tekanan darah turun, yang mana dapat menimbulkan gejala tertentu, seperti pusing.
2. Hipotensi postprandial
Hipotensi postprandial adalah penurunan tekanan darah yang terjadi tepat setelah makan, lebih tepatnya terjadi satu hingga dua jam setelah makan. Tipe ini merupakan jenis dari hipotensi ortostatik. Kondisi ini seringkali memengaruhi lansia.
Darah akan mengalir ke saluran pencernaan setelah makan. Biasanya, tubuh akan meningkatkan detak jantung untuk membantu menjaga tekanan darah normal. Namun pada kondisi ini, mekanisme tersebut tidak dapat dilakukan, sehingga menyebabkan gejala pusing.
3. Neurally mediated hypotension
Kondisi ini terjadi setelah kamu berdiri dalam jangka waktu yang lama. Neurally mediated hypotension lebih sering memengaruhi orang muda jika dibandingkan dengan orang dewasa.
4. Hipotensi yang berlangsung berat
Hipotensi berat terkait dengan syok. Syok dapat terjadi ketika organ tidak memperoleh darah dan oksigen yang dibutuhkan agar dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan dengan segera. Sebab, jika tidak ditangani dapat menimbulkan bahaya.
Ciri-ciri tensi rendah saat puasa
Setelah melakukan konsultasi kepada dokter, selanjutnya, kamu juga harus mengenal ciri-ciri tensi rendah saat puasa. Kenapa? karena ciri-ciri tersebut bisa jadi berbeda untuk beberapa orang. Namun ciri-ciri umum dapat diketahui seperti:
- Kepala pusing
- Penglihatan buram atau kabur.
- Mual
- Kelelahan atau cepat lelah
- Kehilangan konsentrasi
- Syok
- Pingsan
Bagi beberapa kasus ekstrim ciri-cirinya bisa bertambah, seperti:
- Penurunan kesadaran
- Napas cepat dan pendek
- Nadi berdenyut cepat
- Tubuh merasa dingin
Beberapa ciri tensi rendah saat puasa tersebut harus benar-benar diperhatikan oleh kamu yang memiliki tensi rendah namun ingin tetap berpuasa.
Lalu, bagaimana agar tensi rendah saat puasa tidak menjadi berbahaya?
Untuk menangani tensi rendah saat puasa, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Nah, berikut ini adalah beberapa cara menangani tensi rendah yang perlu kamu ketahui.
1. Cukupi asupan air minum
Selama puasa, mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan air minum pada tubuh. Terlebih kamu hanya bisa minum saat sahur, buka puasa dan malam hari hingga sahur lagi. Namun kebutuhan ini tetap harus kamu prioritaskan.
Dehidrasi akan menurunkan volume darah yang membuat kamu pusing dan sakit kepala. Usahakan untuk tetap minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas per hari.
2. Cermat memilih jenis makanan
Memilah jenis makanan yang sesuai tentu sangat berpengaruh terhadap tekanan darah. Tensi darah saat puasa akan terjaga jika kamu tepat memilah konsumsi makanan sesuai kebutuhanmu. Apa saja itu?
3. Konsumsi makanan kaya vitamin B-12
Terlalu sedikit vitamin B-12 dapat menyebabkan anemia yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Untuk mencegah tensi rendah saat puasa, konsumsilah makanan yang tinggi B-12 seperti:
- Telur
- Sereal
- Daging sapi.
4. Konsumsi makanan tinggi folat
Terlalu sedikit folat dapat memiliki efek yang sama dengan terlalu sedikit vitamin B-12. Beberapa contoh makanan kaya folat yang bisa kamu konsumsi seperti:
- Asparagus
- Kacang garbanzo
- Hati
Konsumsi garam secukupnya
Makanan asin dapat meningkatkan tekanan darah. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kamu bisa mengkonsumsi jenis makanan seperti:
- Ikan asap
- keju cottage
- zaitun
5. Catat gejala tensi rendah saat puasa yang kamu alami
Jika rasa pusing terjadi sesekali atau sakit kepala namun masih bisa kamu tahan, itu tandanya kamu mengalami dehidrasi ringan akibat terlalu banyak berada di bawah sinar matahari.
Penting untuk kamu mencatat gejala atau ciri-ciri tensi rendah saat puasa yang kamu alami seperti itu.
Catatan tentang kapan gejala itu muncul dan apa yang kamu lakukan saat itu, akan sangat membantu dokter mendiagnosa gejala kamu saat nantinya kamu mengunjungi dokter.
Terlebih saat kamu mengalami syok. Kamu harus segera membatalkan puasa dengan meminum air mineral dan lekas mencari bantuan medis.
Tips sehat berpuasa di bulan Ramadan
Agar berpuasa dapat berjalan dengan lancar, berikut ini adalah beberapa tips sehat berpuasa yang juga perlu kamu ketahui.
1. Jangan lewatkan sahur
Penting bagi kamu untuk tidak melewatkan sahur. Sebab, apa yang kamu konsumsi pada waktu sahur akan memengaruhi energimu sepanjang hari. Pada saat sahur, seringkali banyak orang yang beralih untuk mengonsumsi karbohidrat sederhana.
Namun, karbohidrat sederhana tidak akan memberikan energi dalam jangka panjang. Sebagai gantinya, kamu dapat mengonsumsi biji-bijian, lemak atau protein sehat, buah-buahan, serta sayuran.
2. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa mencukupi asupan cairan juga penting untuk mencegah tensi rendah saat puasa. Di sisi lain, mencukupi kebutuhan cairan juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan lainnya.
Perlu kamu ketahui bahwa tidak minum cukup air dapat memengaruhi suasana hati dan menyebabkan kelelahan. Ini dapat memengaruhi tingkat energi dan memori.
Menjaga asupan air juga dapat membantu mencegah sakit kepala, migrain, sembelit, hingga menjaga tekanan darah agar tetap normal. Gunakanlah waktu sahur dan berbuka sebagai kesempatan untuk menghidrasi kembali dan memenuhi asupan cairan yang disarankan.
Selain itu, untuk memenuhi asupan cairan, kamu juga dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan air, seperti stroberi, semangka, blewah, mentimun, hingga tomat.
3. Hindari makan secara berlebihan ketika berbuka
Makan secara berlebihan ketika berbuka puasa tidak baik untuk kesehatan tubuh. Saat berbuka puasa, kamu harus mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, bukan makan secara berlebihan.
Makan secara berlebihan atau mengonsumsi makanan berlemak tinggi terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Maka dari itu, hindarilah makan secara berlebihan dan makanlah secara perlahan, ya.
4. Hindari atau batasi makanan yang digoreng dan kandungan gula yang tinggi
Makanan yang digoreng, berminyak, atau memiliki kandungan gula tinggi memang dapat membuatmu merasa baik dalam waktu singkat. Namun, makanan tersebut dapat menyebabkan puasamu lebih sulit untuk dijalani keesokan harinya.
Makanan digoreng atau yang memiliki kandungan gula tinggi dapat memengaruhi berat badan. Namun di samping itu, makanan berlemak dan dengan kandungan gula yang tinggi juga dapat menyebabkanmu merasa lesu dan lelah.
Sebaiknya, cobalah untuk mengonsumsi makanan dari semua kelompok makanan utama, ini termasuk buah dan sayur, nasi dan alternatifnya serta daging dan alternatifnya. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan serat.
Sebab, serat dicerna lebih lambat jika dibandingkan dengan makanan olahan, sehingga ini dapat membuatmu merasa kenyang lebih lama.
Setelah mengenal ciri-ciri tensi rendah saat puasa pada tubuh kamu, kini kamu bisa menerapkan poin-poin yang telah dibahas agar tensi rendah saat puasa tidak kamu alami. Selalu atur pola makan dan rajin kontrol tekanan darah, ya!
Apabila kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!