Share This Article
Rasa lemas saat puasa terjadi karena perubahan pola makan dan jam tidur.
Mengutip dari Detik.com, menurut Ketua Persatuan Dokter Gizi Medik IndonesiaProf Endang L Achadi, lemas saat puasa biasanya terjadi pada fase-fase awal, yaitu pada hari ketiga hingga hari keempat.
Setelah itu, tubuh akan mulai beradaptasi sehingga kamu tidak akan merasa lemas dan lesu lagi.
Karena merasa lemas, aktivitas yang kamu lakukan pun akan menjadi tidak optimal sepanjang hari. Selain itu, rasa lemas juga bisa menjadi gejala kalau kamu mengalami malnutrisi.
Untuk menghindari ancaman kesehatan tersebut, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dan bisa kamu lakukan selama menjalankan ibadah puasa.
Menjaga asupan nustiri saat sahur dan berbuka
Dr Zeeshan Khan, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Medeor 24×7 di Uni Emirat Arab mengatakan bahwa memenuhi kebutuhan nutrisi saat menjalankan ibadah puasa sangat penting untuk diperhatikan.
Agar nutrisi tetap terjaga, secara spesifik, ia menyarankan agar kamu tidak mengonsumsi makanan yang digoreng karena dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.
Namun, sebagai pengganti, kamu bisa memilih makanan yang cara masaknya direbus atau dipanggang.
Konsumsi makanan karbohidrat kompleks sangat disarankan karena karbohidrat kompleks memerlukan waktu lebih banyak untuk dicerna sehingga pelepasan energi menjadi lebih lambat.
Contoh beberapa makanan yang mengandung karbohidrat kompleks adalah kentang, beras merah, roti gandum, dan oatmeal.
Selain karbohidrat, kamu juga perlu memperhatikan asupan protein yang bisa kamu penuhi melalui telur atau yogurt.
Pastikan kamu tidak dehidrasi
Dehidrasi, menjadi salah satu sumber yang mem buat tubuh kamu terasa lemas saat puasa. Agar kamu tidak dehidrasi, setidaknya minumlah 2 liter air atau kamu boleh konsumsi lebih dari itu dan tidak kurang.
Menurut Dr. Khan, orang yang terhidrasi dengan baik dapat mentolerir puasa yang jauh lebih baik daripada yang dehidrasi.
“Selain air putih, kamu bisa konsumsi buah-buahan yang memiliki kandungan air tinggi seperti melon atau stroberi saat sahur dan berbuka,” ungkapnya.
Kamu bisa menerapkan pola minum seperti dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas sepanjang malam, dan dua gelas saat sahur.
Olahraga
Menyempatkan diri untuk olahraga akan membuat tubuh kamu sehat, lebih bugar dan fit. Kamu bisa mulai dari jalan kaki sampai lari-lari kecil di sekitar rumah.
Tapi ingat, saat berolahraga, tubuh mengalami dehidrasi karena tubuh akan kehilangan banyak cairan melalui keringat. Jadi, perhatikan batasan porsi olahragamu.
Sangat disarankan untuk melakukan olahraga di sore hari menjelang buka puasa, agar elektrolit-elektrolit yang hilang bisa segera tergantikan saat berbuka nanti
Beberapa pilihan olahraga ringan yang bisa kamu lakukan seperti yoga, jalan kaki, lari-lari kecil atau bersepeda di sekitar rumah.
Atur jam tidur
Saat berpuasa, jam tidur kamu pasti akan berubah. Kamu akan bangun lebih awal untuk sahur yang kebanyakan akan menyebabkan kantuk di siang hari.
Agar tubuh tidak lemas saat puasa, kamu harus mulai bisa mengatur jam tidur agar tubuh mampu beradaptasi dengan keadaan saat menjalankan puasa.
Kamu bisa mencoba untuk memajukan jam tidur kamu, bisa satu atau dua jam lebih awal. Selain itu, kamu bisa melakukan tidur siang singkat yang dalam istilah medis biasa disebut “power nap”.
Power nap adalah tidur selama 20 menit di sela-sela aktivitas untuk mengembalikon stamina tubuh. Kamu juga harus tau kalau Power nap sebaiknya tidak lebih dari 20 menit karena justru akan menimbulkan rasa lelah saat kamu bangun nanti.
Meditasi
Di antara waktu pagi hingga siang hari, kamu bisa melakukan meditasi singkat paling tidak lima menit. Bermeditasi akan mengembalikan energi yang hilang dengan cara merelaksasikan tubuh dan pikiran.
Selain itu, meditasi juga mampu meredam stres yang kamu alami. Terapis tubuh dan pikiran, Toronto Louise Gabrielle, memberi saran teknik meditasi yang ringan.
“Berbaringlah di atas matras dengan betis dan kaki di kursi, lengan di samping, dan kepala di bantal. Fokuskan perhatian pikiran pada setiap bagian tubuh hingga merasa lebih rileks. Ketika kaki kamu diangkat, itu sangat baik untuk meregenerasi tubuh,” saran Gabrielle.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!