Share This Article
Diet OCD merupakan diet yang melibatkan seseorang untuk berpuasa. Sebaiknya, bagaimanakah menjalani diet OCD saat puasa agar tidak salah? Simak ulasannya dibawah ini.
Salah satu diet yang paling populer dan banyak digunakan orang saat ini adalah diet OCD.
Diet OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet) merupakan diet yang diciptakan oleh mentalis ternama Indonesia, yakni Deddy Corbuzier. Di luar negeri, diet OCD lebih dikenal dengan nama Intermittent Fasting (IF).
Istilah dalam diet OCD yang paling terkenal adalah jendela makan. Sistem ini merupakan metode yang dilakukan untuk mengistirahatkan perut dengan puasa.
Waktu jendela makannya pun bermacam-macam, kamu dapat memilih waktu 8 jam, 6 jam, atau 4 jam saja yang dilakukan dalam sehari.
Apa manfaat yang dapat dihasilkan dari diet OCD?
Sama seperti diet pada umumnya, diet OCD atau IF merupakan diet yang memiliki tujuan utama untuk menurunkan berat badan. Namun, jika kamu menjalani diet OCD, kamu juga akan mendapatkan manfaat lainnya seperti:
Dapat mengubah fungsi hormon, gen, dan, sel menjadi lebih baik
Ketika kamu berpuasa atau tidak makan dalam beberapa waktu, beberapa hal terjadi di tubuh.
Misalnya saja, tubuh mulai memproses perbaikan sel yang penting serta mengubah kadar hormon agar lemak tubuh yang tersimpan lebih mudah diakses.
Berikut merupakan beberapa hal yang terjadi ketika berpuasa:
- Kadar insulin turun secara signifikan, yang memfasilitasi terjadinya pembakaran lemak
- Kadar hormon pertumbuhan dalam darah dapat meningkat
- Proses perbaikan sel-sel yang penting
- Perubahan gen dan molekul yang terkait dengan perlindungan terhadap penyakit
Oleh karena itu, melakukan diet OCD sangat berkaitan dengan perubahan hormon, gen, dan sel.
Mengurangi stres oksidatif dan perdangan pada tubuh
Stres oksidatif sangat berbahaya karena dapat menimbulkan penuaan serta terjadinya penyakit kronis. Ini melibatkan molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet OCD dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari stres oksidatif dan radikal bebas.
Menurunkan resiko diabetes tipe 2
Diet OCD memiliki manfaat besar untuk mengurangi resistensi insulin yang menyebabkan penurunan kadar gula.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa, gula darah dapat turun sebanyak 3-6%, sedangkan untuk kadar insulin dapat berkurang sebanyak 20-31%.
Tak hanya itu saja, diet OCD juga dapat bermanfaat dapat meningkatkan kesehatan tubuh terutama pada sistem pencernaan.
Panduan melakukan diet OCD saat Puasa
Diet OCD pada umumnya, sama seperti menjalankan puasa. Seseorang yang melakukan diet ini hanya diperbolehkan makan dalam durasi waktu 8 jam, 6 jam, serta 4 jam.
Diet OCD pun sangat melarang untuk memakan dan meminum makanan dan minuman yang mengandung kolestrol.
Agar tidak salah, berikut adalah panduan diet OCD yang telah dirangkum dari berbagai macam sumber.
1. Metode 16:8
Cara melakukan metode ini melibatkan puasa harian selama 16 jam. Terkadang metode ini juga disebut sebagai jendela makan 8 jam.
Kamu dapat melakukan metode ini dengan cara makan dalam periode waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam.
Misalnya kamu dapat makan dalam jangka waktu 11 pagi dan 7 malam. Pada umumnya metode ini melewatkan sarapan, akan tetapi sebagian orang memilih untuk tidak makan malam.
2. Metode 20:4
Metode ini melibatkan waktu makan 4 jam dan berpuasa selama 20 jam. Misalnya saja kamu memilih untuk makan diantara jam 2 siang dan jam 6 sore setiap harinya.
Pada umumnya, ini melibatkan makan dalam jumlah satu atau dua porsi kecil.
3. Metode 5:2
Metode ini merupakan metode yang didukung secara ilmiah. Sebagian besar peneliatian memiliki saran yang sama pada metode ini.
Bahkan Dr. Michael Mosley mempopulerkan metode ini dalam bukunya yang berjudul “The Fast Diet” .
Metode ini melibatkan 5 hari makan secara reguler dan 2 hari berpuasa. Kamu diperbolehkan untuk mengonsumsi sebanyak 500 kalori pada dua hari puasa. Kalori ini dapat dikonsumsi kapan saja.
4. Metode puasa setiap hari
Metode ini melibatkan puasa setiap harinya, ada beberapa versi berbeda dalam menjalankan metode ini.
Ada sebagian yang memperbolehkan mengonsumsi 500 kalori pada hari-hari puasa, sebagian lagi mendorong untuk makan lebih sedikit dan mengkonsumsi nol kalori.
Jika kamu ingin melakukan diet OCD saat puasa, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
Ini karena saat menjalani puasa Ramadhan, kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Oleh karenanya metode dan waktu makan yang biasanya dilakukan untuk menjalani diet OCD mungkin dapat berbeda saat kita menjalani puasa Ramadhan.
Baca juga: Tetap Fokus saat Puasa, Coba Konsumsi 8 Makanan untuk Otak Ini!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!