Share This Article
Mengalami masalah di rongga mulut, baik itu napas bau hingga sakit gigi merupakan hal yang bisa kamu alami ketika berpuasa. Oleh karena itu, perlu pencegahan dan penanganan yang tepat supaya masalah ini tidak mengganggu aktivitas kamu.
Sakit gigi sendiri merupakan rasa nyeri yang kamu alami di sekitar gigi. Kondisi ini menunjukkan ada masalah kesehatan pada gigi atau gusi kamu.
Apa penyebab sakit gigi saat puasa?
Kerusakan gigi merupakan masalah utama penyebab sakit gigi. Jika kerusakan ini tidak diatasi, maka akan timbul abses yang merupakan infeksi di sekitar atau di dalam gigi.
Pada saat berpuasa, memanjakan diri dengan makanan manis saat sahur dan berbuka bisa memicu bau napas dan kerusakan gigi, lho! Hal ini diperparah dengan tingkat hidrasi yang menurun karena tidak ada cairan yang masuk ke tubuh sepanjang hari.
Dr Nasser Fouda, spesialis gusi dari Sno Dental Clinic di Abu Dhabi menyebut banyak orang yang lalai merawat kesehatan gigi sepanjang Ramadan. Akibatnya, kerusakan gigi yang ada semakin parah.
Bagaimana cara mencegah sakit gigi saat puasa?
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah sakit gigi ketika berpuasa:
Perhatikan apa yang kamu makan
Pastikan kamu terhidrasi dengan baik ketika berpuasa. Karena dehidrasi bisa menyebabkan mulut kering dan bakteri jadi berkembang dengan lebih mudah, akibatnya kamu akan menderita sakit gigi.
Oleh karena itu, di waktu berbuka hingga sahur, pastikan kamu minum cukup air untuk menjaga tingkat hidrasi tubuh. Hindari juga makanan asin dan minuman berkafein karena keduanya dapat menyebabkan kamu dehidrasi.
Jangan lupa juga makan makanan dengan gizi seimbang ketika berbuka dan sahur. Pastikan makanan kamu mengandung protein, buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum dan hindari produk yang tinggi lemak dan pemanis tambahan.
Jaga kebersihan gigi dan mulut
Tidak hanya saat puasa, menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan suatu keharusan setiap hari. Oleh karena itu, jangan lupa meluangkan waktu untuk sikat gigi, ya!
Bagaimana mengatasi sakit gigi saat puasa?
Salah satu cara terbaik mengatasi sakit gigi saat puasa adalah pergi ke dokter gigi. Dokter akan melakukan diagnosis dan pemeriksaan secara menyeluruh tentang penyebab sakit gigi yang kamu alami.
Dr Nasser Fouda menyarankan agar puasa tidak membuat kamu menjadi kendor terhadap perawatan gigi dan pergi ke dokter gigi.
“Jangan takut puasa batal kalau kamu pergi ke dokter gigi, banyak dokter gigi yang buka hingga malam hari sehingga kamu bisa datang setelah berbuka puasa,” kata dia.
Dengan demikian, setiap perawatan yang kamu dapatkan di dokter, baik itu untuk penyakit gusi atau kerusakan yang menyebabkan sakit gigi tidak akan memengaruhi puasa yang kamu jalani.
Berkumur
Berkumur menggunakan mouthwash bisa jadi satu cara untuk mengatasi sakit gigi tanpa membatalkan puasa. Asalkan, kamu segera membuangnya dan tidak ada yang tertelan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of General Dentistry menyebut Chlorhexidine sebagai obat kumur antiseptik yang umum diresepkan.
Peneliti menyebut obat kumur ini bisa digunakan ketika berpuasa asalkan kamu merasa aman dan tidak takut batal.
Selain dengan obat, kamu pun bisa berkumur dengan air garam.
Bagaimana dengan sakit gigi yang berat?
Sakit gigi yang berat, terutama jika membutuhkan pencabutan masih bisa dilakukan saat puasa. Karena kamu tidak bisa mengonsumsi penghilang rasa sakit saat puasa, maka kamu memerlukan suntikan anestesi supaya proses penanganan oleh dokter tidak terasa sakit.
Segera cari pertolongan medis jika gejala berikut ini kamu alami karena sakit gigi:
- Bengkak di wajah atau rahang. Hal ini bisa jadi indikasi kalau infeksi di gigi menyebar
- Nyeri di dada, sesak napas hingga terasa pusing
- Mengi
- Susah bernapas dan menelan
Demikianlah berbagai penjelasan tentang sakit gigi yang bisa terjadi saat puasa. Selalu praktikkan kesehatan gigi dan mulut yang baik, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.