Share This Article
Di balik banyaknya manfaat berpuasa, kamu juga perlu tahu jika ada efek efek samping yang kurang menyenangkan. Salah satu yang perlu kamu tahu adalah konstipasi atau sembelit saat puasa.
Konstipasi atau sembelit merupakan salah satu masalah pencernaan yang paling umum. Masalah pencernaan ini didefinisikan sebagai pergerakan usus yang keras.
Masalah ini membuat kamu lebih jarang buang air besar. Jika kamu mengalami sembelit maka frekuensi buang air besar terjadi kurang dari tiga kali dalam seminggu. Kamu juga merasakan proses buang air yang keras, tidak seperti biasanya.
Baca Juga: Tetap Fokus saat Puasa, Coba Konsumsi 8 Makanan untuk Otak Ini
Apa yang menyebabkan konstipasi atau sembelit?
Berbagai macam hal bisa menjadi penyebab terjadinya konstipasi atau sembelit. Seperti stres, kurang aktivitas fisik atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Seperti antasida tinggi kalsium atau obat pereda nyeri.
Penyebab umum lain terjadinya sembelit yaitu adanya penyumbatan di usus besar atau di usus. Kondisi yang dipengaruhi hormon seperti kehamilan juga bisa menjadi penyebab sembelit.
Sementara itu, penyebab terjadinya sembelit saat puasa, seperti:
1. Perubahan pola makan
Saat berpuasa terjadi adanya perubahan pola makan. Ternyata, bagi beberapa orang kondisi ini memperlambat proses kerja otot usus besar.
Ini membuat kamu kebiasaan kamu untuk buang air besar ikut berganti. Perubahan ini kemudian bisa berakibat pada terjadinya sembelit selama menjalani ibadah puasa.
Jika ada perubahan pola buang besar, sebaiknya kamu tidak menunda-nunda waktu buang air.
2. Kurang makanan berserat
Saat berpuasa biasanya orang akan lebih suka mencari makanan atau minuman pelepas dahaga yang menyegarkan dan manis.
Namun terkadang lupa untuk cukup mengonsumsi makanan berserat. Dalam kondisi sembelit, tubuh membutuhkan asupan makanan berserat larut.
Makanan jenis ini adalah makanan yang menyerap air dan akan membawa air melewati usus. Dengan begitu akan membantu memperlancar proses pencernaan di dalam usus. Sekaligus dapat membentuk feses agar tidak keras.
3. Dehidrasi
Dehidrasi saat berpuasa memang seringkali terjadi. Apalagi jika orang tersebut tidak menerapkan minum minimal 8 gelas per hari.
Jika kamu cukup mengonsumsi air, maka itu akan membantu sistem pencernaan. Itu akan membuat feses tetap lunak. Kamu juga akan terhindar dari rasa tidak nyaman.
Bagaimana cara mengatasi sembelit saat puasa?
1. Makan buah dan sayur berserat
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa salah satu penyebab sembelit adalah kurangnya makanan berserat larut.
Makanan tersebut bisa didapat dari buah dan sayuran. Beberapa yang bisa kamu konsumsi untuk mengatasi sembelit. Makanan tersebut antara lain: alpukat, apel, pir, ubi, brokoli, wortel, kacang merah, dan lain-lain.
Kamu bisa menciptakan kreasi menu dari bahan-bahan makanan ini. Agar kamu tetap berselera saat menyantapnya. Misalkan saja dibuat smoothies dan dihidangkan bersama dengan oat dan kacang-kacangan.
Sementara untuk sayuran, kamu bisa membuat menu salad yang dikombinasikan dengan dressing salad menggunakan olive oil.
Karena olive oil memiliki efek pencahar ringan. Ini dapat membantu kerja usus dan meringankan sembelit.
2. Jaga tubuh tetap terhidrasi atau cukup cairan
Kebutuhan cairan tubuh bisa dipenuhi dengan minimal 8 gelas air per hari. Namun ketika kamu mengalami sembelit saat puasa, coba konsumsi air lebih banyak.
Selama menjalani ibadah puasa, hindari dulu minuman berkafein. Karena minuman tersebut dapat menyebabkan dehidrasi.Â
Baca Juga: Mengenal Diet Mediterania untuk Diabetes, Stop Konsumsi Daging Merah!
3. Kurangi makanan rendah serat
Jika mengalami sembelit, kamu perlu mengurangi makanan rendah serat seperti susu atau makanan olahan lainnya.
Ganti dengan makanan berserat larut seperti sereal gandum atau kacang-kacangan. Selain membantu mengatasi konstipasi, makanan jenis ini juga membuat kamu merasa kenyang lebih lama. Makanan jenis ini akan membuat puasamu juga terasa lebih nyaman.
Selain ketiga tips mengatasi sembelit di atas, kamu juga bisa mencoba beberapa cara lainnya. Seperti mengonsumsi buah plum atau prem.
Buah ini dikenal sebagai pencahar alami karena mengandung sorbitol, magnesium, dan kalium, yang semuanya meningkatkan fungsi usus.
Jika tips di atas tak juga membantu atau kondisi sembelit tidak membaik, sebaiknya kamu melakukan konsultasi dengan dokter terpercaya.
Karena sembelit kronis yang terjadi selama berbulan-bulan umumnya terkait dengan kondisi gastrointestinal, metabolisme, atau neurologis.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.