Share This Article
Sifilis adalah penyakit seksual menular yang mematikan. Menurut data World Health Organization, angka rata-rata kasus sifilis di dunia per tahun mencapai 6 juta orang. Sangat penting untuk mengetahui apa saja ciri-ciri sifilis agar bisa segera ditangani.
Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan tentang ciri-ciri sifilis dengan ulasan berikut ini!
Apa itu sifilis?
Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Seseorang bisa tertular penyakit ini dari kontak fisik dengan orang yang memiliki infeksi bakteri tersebut.
Dilansir dari Medical News Today, luka akibat infeksi sifilis lebih sering terjadi di kulit sekitar selaput lendir vagina, anus, rektum, bibir, dan mulut.
Sebagian besar penularan sifilis melalui aktivitas seks, baik oral, anal, maupun vaginal. Tanda yang pertama kali muncul adalah rasa tak nyaman pada area terinfeksi, lalu berubah menjadi luka terbuka.
Sifilis bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, hal ini bisa memperburuk keadaan. Bakteri pemicu sifilis bisa berpindah ke bagian tubuh lain, misalnya otak.
Baca juga: Hati-hati! Kenali Penyakit Sifilis yang Dapat Mengancam Jiwa
Ciri-ciri sifilis berdasarkan tahapannya
Ciri-ciri sifilis dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya. Mengutip Healthline, ada empat tahapan di mana gejala dari sifilis akan muncul, mulai dari ringan hingga berat. Infeksi sifilis paling menular pada dua tahap pertama, yaitu stadium primer dan sekunder.
Berikut ciri-ciri sifilis pada masing-masing tahapan:
1. Tahapan primer
Tahap primer terjadi sekitar tiga hingga empat minggu setelah infeksi awal bakteri. Stadium ini dimulai dengan munculnya luka atau lesi kecil berbentuk bulat yang disebut chancre. Lesi tidak menimbulkan rasa nyeri, tapi sangat menular.
Chancre bisa muncul di mana saja, tergantung dari lokasi bakteri berada. Biasanya, lesi ini muncul di rektum, alat kelamin, atau mulut. Luka tersebut bisa sembuh dengan sendirinya pada minggu ke-6, jika ditangani dengan tepat.
Jika kamu adalah orang yang aktif secara seksual, selalu tanyakan dan periksa kondisi pasangan, apakah terdapat luka atau lesi kecil di area genital, mulut, atau bibirnya.
2. Tahapan sekunder
Fase berikutnya adalah tahapan sekunder. Pada tahap ini, ruam atau bercak mulai bermunculan. Tak hanya di organ genital, bercak atau ruam tersebut bisa muncul di telapak tangan, kaki, dan area tubuh lainnya.
Masih pada fase yang sama, seseorang yang terinfeksi dapat merasakan beberapa ciri-ciri sifilis lainnya, seperti:
- Sakit kepala tanpa sebab
- Muncul luka menyerupai kutil di bagian mulut, alat kelamin, dan anus
- Mudah lelah
- Demam tinggi
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Penurunan berat badan
- Rambut rontok
- Nyeri sendi
Sayangnya, gejala-gejala di atas kerap dipahami sebagai kondisi lain, sehingga membuat penanganannya menjadi tidak tepat. Hal ini bisa memperburuk keadaan.
3. Tahapan laten (tersembunyi)
Tahap selanjutnya dari infeksi sifilis adalah laten. Pada fase ini, berbagai gejala primer maupun sekunder telah menghilang. Artinya, tidak ada tanda-tanda yang dirasakan oleh pengidap, meski sebenarnya bakteri pemicu masih hidup di dalam tubuh.
Kondisi ini bisa terjadi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Bahkan, menurut Planned Parenthood, fase ini bisa berlangsung hingga 10 tahun sejak infeksi awal bakteri.
4. Tahapan tersier
Tahapan terakhir dari sifilis adalah fase tersier. Sekitar 15 hingga 30 persen orang yang tidak mendapat penanganan tepat akan memasuki tahap ini. Fase tersier bisa terjadi selama bertahun-tahun, bahkan rentang dekade.
Sifilis tersier adalah kondisi yang sangat membahayakan, karena bisa mengancam keselamatan. Bakteri pemicu kemungkinan telah menyebar ke organ dan bagian tubuh lainnya. Ciri-ciri sifilis tersier meliputi:
- Gangguan penglihatan hingga menyebabkan buta
- Gangguan pendengaran hingga menyebabkan tuli
- Hilang ingatan
- Gangguan kejiwaan
- Kerusakan jaringan lunak pada tubuh
- Kerusakan tulang
- Gangguan neurologis, seperti meningitis dan stroke
- Penyakit jantung
- Infeksi pada otak dan sumsum tulang belakang
Baca juga: Jenis-jenis Penyakit Kelamin dan Gejala yang Menyertainya
Mencegah penularan sifilis
Bicara soal pencegahan, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menerapkan seks aman. Gunakan kondom selama melakukan kontak fisik dengan pasangan, baik secara genital maupun oral. Beberapa langkah pencegahan lainnya meliputi:
- Hindari menggunakan sex toys bergantian.
- Lakukan screening secara rutin untuk deteksi dini.
- Hindari narkoba. Beberapa jenis narkoba digunakan dengan cara injeksi. Suntikan bekas bisa menjadi medium penularan bakteri.
Nah, itulah ciri-ciri sifilis berdasarkan tahapannya beserta langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan. Yuk, hindari perilaku seks berisiko (risky sexual behavior) untuk meminimalkan potensi penularan penyakit ini!
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!