Share This Article
Mendengar nama viagra, sebagian orang mungkin akan langsung mengaitkannya dengan seks. Memang, salah satu fungsi dari obat tersebut adalah untuk urusan seks. Tapi, sebelum mengonsumsinya, kamu perlu tahu apa saja efek samping viagra untuk tubuh.
Lantas, apa sih kegunaan utama dari viagra? Apa saja efek samping dan dampak buruk yang bisa ditimbulkan? Yuk, cari tahu jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Apa itu viagra?
Viagra adalah obat dari golongan penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5) yang memiliki fungsi utama untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi. Disfungsi ereksi merupakan kondisi di mana penis tidak dapat mengeras dan membesar saat pria sedang bergairah secara seksual.
Viagra mengandung bahan utama bernama sildenafil, bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis hingga membuatnya ereksi. Selain itu, obat tersebut juga berfungsi untuk mempertahankan ketegangan penis.
Meski begitu, obat ini baru akan bekerja jika seseorang telah terangsang secara seksual.
Dosis untuk disfungsi ereksi
Mengetahui dosis yang tepat dari viagra adalah hal penting sebelum kamu meminumnya. Sebab, hal ini dapat meminimalkan terjadinya efek samping. Mengutip Mayo Clinic, dosis yang disarankan untuk pria dewasa hingga 65 tahun adalah tidak lebih dari 50 mg.
Sebagai obat oral, viagra diminum sekitar satu jam sebelum aktivitas seks itu sendiri. Namun, dapat juga dikonsumsi 30 menit hingga 4 jam sebelumnya. Pada beberapa kondisi, viagra digunakan sebagai dosis tunggal. Artinya, hanya boleh diminum satu kali dalam sehari.
Baca juga: Benarkah Golongan Darah Tertentu Menjadi Faktor Risiko Terjadi Disfungsi Ereksi?
Beragam efek samping viagra
Meski telah terbukti bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi, viagra dapat menimbulkan dampak lain pada tubuh, lho. Mulai dari yang ringan seperti pusing hingga yang parah seperti gangguan jantung. Berikut sejumlah efek samping viagra yang perlu kamu tahu:
1. Sakit kepala
Efek samping viagra paling umum adalah sakit kepala atau pusing. Ini karena viagra bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah di sebagian area tubuh, bukan hanya di sekitar penis.
Menurut sebuah studi klinis, viagra dilaporkan menyebabkan 28 persen penggunanya merasakan sakit di bagian kepala. Semakin besar dosisnya, maka risiko tersebut akan meningkat.
Biasanya, pusing akan menghilang dengan cepat. Namun jika tak kunjung mereda, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen bisa diminum untuk mengatasinya.
2. Reaksi alergi
Viagra ternyata bisa menimbulkan reaksi alergi, lho. Efek samping viagra ini dapat terjadi pada orang dengan sensitivitas tinggi, termasuk jika kamu pertama kali meminumnya.
Gejala yang muncul bisa berupa ruam, rasa gatal, dan kemerahan pada kulit. Pada kasus yang parah, reaksi alergi bisa menimbulkan benjolan di bawah kulit, biasanya di sekitar mata, bibir, tangan, atau kaki. Pembengkakan juga dapat terjadi di lidah, mulut, dan tenggorokan.
3. Menurunkan tekanan darah
Viagra bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah agar darah bisa mencapai penis. Sayangnya, hal tersebut justru dapat menurunkan tekanannya. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba bisa berbahaya bagi orang-orang tertentu, terutama yang punya riwayat gangguan jantung.
Jika tekanan darahmu sudah rendah sebelum minum viagra, ada baiknya hindari konsumsi viagra. Sebab, hal tersebut bisa menimbulkan beberapa keadaan serius, seperti sakit kepala akut hingga pingsan.
4. Memperburuk kinerja jantung
Efek samping viagra yang cukup serius adalah dapat mengganggu kinerja jantung. Bahkan, hal itu dapat terjadi pada orang yang tidak punya riwayat penyakit jantung sekalipun. Detak bisa tidak teratur, berdebar-debar, hingga paling parah adalah serangan jantung dan stroke.
Jika kamu merasakan nyeri di sekitar dada setelah mengonsumsi viagra, segera hentikan aktivitas seksual dan cari pertolongan medis. Keadaan tersebut mungkin dapat mengancam keselamatan.
5. Priapisme
Meski jarang terjadi, viagra dapat menyebabkan priapisme, yaitu kondisi ketika penis mengalami ereksi dalam waktu lebih lama. Priapisme adalah keadaan yang menyakitkan. Jika tak ditangani sesegera mungkin, jaringan di sekitar penis bisa rusak hingga memicu impotensi permanen.
6. Masalah pencernaan
Obat disfungsi ereksi seperti viagra dapat mengganggu saluran pencernaan. Mengutip Healthline, gangguan pencernaan paling umum sebagai efek samping viagra adalah diare dan sakit perut. Biasanya, minum air putih sudah cukup untuk meredakannya.
Nah, itulah ulasan lengkap tentang efek samping viagra dan dosis yang disarankan untuk mengatasi disfungsi ereksi. Selalu perhatikan takarannya sebelum minum untuk meminimalkan efek samping yang bisa ditimbulkan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!