Share This Article
Mencukur bulu kemaluan atau tidak adalah pilihan setiap orang. Yang jelas, sebelum melakukannya, kamu perlu mengetahui berbagai manfaat dan risiko mencukur bulu kemaluan untuk kesehatan.
Menghilangkan rambut kemaluan dapat membawa dampak positif, tapi bisa juga sebaliknya. Lalu, apa saja manfaat dan risiko mencukur bulu kemaluan? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Manfaat mencukur bulu kemaluan
Bagi sebagian orang, mencukur bulu kemaluan bisa memberi kesan bersih terhadap organ genital. Dengan begitu, perkembangan bakteri bisa dicegah. Berikut empat manfaat mencukur bulu kemaluan yang perlu kamu tahu:
1. Mencegah kutu kelamin
Salah satu manfaat dari mencukur bulu kemaluan adalah untuk mencegah perkembangan kutu kelamin. Mengutip NHS UK, ukuran normal dari kutu kelamin adalah 2 milimeter. Tapi, tak jarang yang berukuran di bawah itu, sehingga sulit untuk dilihat.
Bulu kemaluan yang lebat adalah tempat ideal bagi kutu untuk meletakkan telur-telurnya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), satu kutu betina bisa menghasilkan 30 telur dalam sebulan.
Kutu kelamin bisa muncul dari kontak fisik dengan orang lain yang memilikinya, misalnya ketika berhubungan seks. Kutu menyedot darah manusia yang menyebabkan gatal di area terdampak, ruam kemerahan, iritasi, hingga demam.
Baca juga: Serba-serbi Kutu Kelamin, Benarkah Bisa Menyebabkan Penyakit?
2. Mengurangi bau tak sedap
Percaya atau tidak, bau tak sedap pada organ genital sangat dipengaruhi oleh bulu kemaluan. Mengutip Healthline, bulu kemaluan bisa menjebak bakteri dan kuman. Kondisi ini diperparah dengan keringat yang menumpuk.
Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin aroma tak sedap akan muncul. Belum lagi, rasa gatal bisa saja terasa di area genital.
3. Tingkatkan sensitivitas
Bagi seseorang yang aktif secara seksual, mencukur bulu kemaluan bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan. Sebab, tidak adanya rambut pada alat kelamin dapat meningkatkan sensitivitas organ genital, terutama pada wanita.
Bukan hanya itu, mencukur bulu kemaluan juga bisa membuat penis terlihat lebih besar. Ini karena rambut yang menutup bagian pangkal penis bisa membuat batang kemaluan terlihat lebih kecil.
4. Lebih mudah deteksi penyakit
Salah satu manfaat dari mencukur bulu kemaluan adalah mempermudah deteksi penyakit pada organ genital. Mengutip Man Scaped, tidak adanya rambut akan membuatmu lebih gampang melihat permukaan kulit.
Perlu diketahui, beberapa penyakit seksual menular dan kanker ditandai dengan benjolan, ruam, luka, dan gejala lainnya pada kulit. Saat tanda-tanda itu terdeteksi di awal, kamu bisa mengetahui apa yang harus dilakukan agar kondisinya tak semakin parah.
Risiko mencukur bulu kemaluan
Tak hanya manfaat, mencukur bulu kemaluan ternyata juga bisa memberikan efek buruk, lho. Mulai dari rentan mengalami iritasi hingga tertular infeksi menular seksual. Berikut empat risiko yang bisa muncul dari mencukur bulu kemaluan:
1. Kulit mudah iritasi
Risiko pertama yang bisa kamu alami setelah mencukur bulu kemaluan adalah kulit di sekitar organ genital menjadi mudah teriritasi. Mengutip Medical News Today, salah satu fungsi dari bulu kemaluan adalah untuk melindungi kulit dari berbagai gangguan, termasuk iritasi.
Iritasi pada kulit di area organ genital disebabkan oleh banyak hal, yang paling sering adalah gesekan saat melakukan sesuatu. Kulit akan menjadi merah dan biasanya disertai rasa perih.
2. Muncul bisul
Siapa sangka, gemar mencukur bulu kemaluan ternyata bisa menimbulkan bisul, lho. Dilansir dari Healthline, bisul mudah muncul saat kulit mengalami iritasi. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan atau infeksi di bawah permukaan kulit, yaitu folikel.
Bisul berisi nanah dan cairan bisa membesar seiring berjalannya waktu. Jika tak kunjung meletus atau pecah, bisul bisa menimbulkan rasa sakit tak tertahankan.
Baca juga: Sering Mencukur Rambut Kemaluan, Hati-hati Bisa Kena Bisul
3. Berisiko tertular kutil kelamin
Kutil kelamin adalah salah satu penyakit yang sangat menular. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menjelaskan, tak butuh waktu lama bagi seseorang untuk tertular Human papillomavirus atau HPV, virus pemicu kutil.
Penyebaran juga sangat mudah, yaitu melalui kontak fisik dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kutil kelamin ditandai dengan benjolan di sekitar organ genital, disertai rasa perih, gatal, dan terkadang perdarahan saat berhubungan seks.
Bulu kemaluan bisa berfungsi sebagai ‘tameng’ agar HPV tidak langsung menempel ke kulit. Dengan mencukurnya, virus tersebut lebih mudah menginfeksi kulit yang terlibat kontak fisik.
4. Infeksi menular seksual
Tidak hanya kutil kelamin, mencukur bulu kemaluan juga dapat meningkatkan risiko tertular infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, sifilis, herpes, dan HIV.
Sebuah penelitian pada 2017 memaparkan, sebagian besar kasus infeksi menular seksual ditemukan pada orang-orang yang gemar mencukur bulu kemaluannya. Penyebarannya sama seperti kutil kelamin yaitu melalui kontak fisik, misalnya berhubungan seks.
Nah, itulah manfaat dan risiko mencukur bulu kemaluan yang perlu kamu tahu. Sebelum melakukannya, pertimbangkan efek baik dan buruknya yang bisa muncul. Yang terpenting, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan organ genital, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!