Share This Article
Kamu dan pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan berbagai cara. Terkadang, seks hanya melibatkan gesekan antara kulit dengan kulit. Namun, tak jarang juga yang melakukan kontak genital dengan genital atau orang dengan genital.
Di lain waktu, banyak juga yang menggunakan jari atau tangan untuk merangsang pasangannya di mana dikenal juga sebagai fingering. Nah, untuk mengetahui fingering lebih lanjut, yuk, simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Selaput Dara Buatan, Yuk Ketahui Lebih Jelas Pengertian serta Efek Sampingnya!
Adakah risiko akibat melakukan fingering?
Fingering atau meraba berarti melakukan rangsangan alat kelamin dengan menggunakan jari. Klitoris merupakan area paling sensitif karena memiliki banyak ujung saraf, yakni dua hingga tiga kali lebih banyak daripada penis.
Dilansir dari Very Well Health, penggunaan jari dikenal juga dengan penetrasi vagina digital, penetrasi manual, belaian berat, dan sejumlah istilah lainnya.
Hal ini bisa menjadi aktivitas seksual yang menyenangkan dan merupakan bagian dari foreplay saat berhubungan seks. Banyak orang beranggapan bahwa meraba dan membelai adalah seks yang sangat aman.
Penggunaan jari memang jauh lebih kecil risikonya dibandingkan dengan bentuk penetrasi lainnya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penyakit menular seksual atau PMS dapat tertular akibat fingering.
Penularan PMS dari penggunaan jari saat seks
Masih sedikit penelitian yang ada untuk menjawab pertanyaan apakah penggunaan jari merupakan faktor penularan PMS. Kemungkinan penularan PMS melalui jari seseorang memang bisa terjadi. Namun, risiko seharusnya lebih rendah daripada aktivitas lain seperti seks oral.
Dalam hal ini fingering tentu tidak bebas dari risiko tersebut. Sulit untuk melakukan penelitian tentang risiko penggunaan jari karena sangat sedikit yang menggunakan jari sebagai metode seks. Namun, ada beberapa penelitian tentang risiko penularan PMS di tangan dan di bawah kuku.Â
Data terbaik tentang apakah fingering dapat menyebabkan PMS mungkin akibat human papillomavirus atau HPV. Beberapa penelitian menemukan jika di bawah kuku orang dengan infeksi HPV bisa membuat pasangan juga terkena penyakit.Â
Risiko fingering dan HPV telah dilihat secara langsung dan dibuktikan melalui beberapa penelitian. Karena itu, terlalu dini untuk mengasumsikan bahwa penggunaan jari sepenuhnya aman.
Tips aman dalam melakukan fingering
Jika kamu berniat untuk mempraktikkan vaginal fingering, maka harus mengetahui tips aman dalam melakukannya. Dengan mengetahui tipsnya, kamu dapat mengurangi risiko penularan PMS dan inokulasi atau perpindahan bakteri dari media satu ke media lainnya.
Meski fingering termasuk aktivitas seksual yang aman, tetapi penting untuk diingat bahwa penyakit menular seksual dan infeksi lain mungkin dapat terjadi melalui penggunaan jari. Beberapa tips aman yang bisa kamu terapkan jika ingin melakukan fingering, yakni berupa:
Cuci tangan sebelum fingering
Mulai dari bakteri hingga virus, banyak sekali yang dapat menempel pada tangan kotor. Jika langsung digunakan untuk masturbasi, maka bisa mengakibatkan infeksi yang parah di area organ kelamin.
Untuk itu, kamu harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan fingering. Risiko penularan PMS maupun infeksi lainnya akan berkurang jika mencuci tangan dengan bersih sebelum melakukan kegiatan seks.
Pastikan kuku bersih dan rapi
Selain mencuci tangan, ketika ingin melakukan fingering pastikan juga jika kuku bersih dan tidak panjang. Kuku yang panjang dapat menyimpan kotoran dan memudahkan perpindahan bakteri ke organ genital.
Kuku panjang juga bisa menyebabkan lecet kecil pada jaringan halus di organ genital.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of International AIDS Society, lecet fisik dapat memicu peradangan pada tubuh dan membuat kamu lebih rentan terkena penyakit menular seksual atau PMS, seperti AIDS.
Perhatikan pelumas yang digunakan
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2012 menunjukkan bahwa penggunaan banyak pelumas dapat merusak lapisan sel vagina serta rektum yang membuat banyak orang lebih rentan terhadap infeksi menular seksual.
Selain itu, banyak wanita yang mengalami reaksi alergi terhadap pelumas tertentu karena bagian intim cukup sensitif. Karena itu, kamu harus sangat berhati-hati saat memilih pelumas yang cocok sebelum melakukan hubungan seksual termasuk aktivitas fingering.
Baca juga: Sperma Bertahan di Luar Tubuh, Apakah Bisa Bikin Hamil?
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!