Share This Article
Seks merupakan komponen penting dalam kehidupan rumah tangga. Selain bisa membakar kalori, seks juga dapat mempererat hubungan emosional. Namun, ada saatnya wanita mengalami penurunan gairah seksual berkepanjangan atau hypoactive sexual desire.
Lantas, apa sebenarnya hypoactive sexual desire itu? Apa saja penyebabnya? Serta, bagaimana mengatasinya? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Apa itu hypoactive sexual desire?
Hypoactive sexual desire disorder (HSSD) adalah gangguan yang menyebabkan penurunan minat atau gairah seks pada wanita. Kondisi tersebut juga bisa diidentifikasi sebagai disfungsi seksual.
Banyak wanita menganggap hypoactive sexual desire sebagai gejala menopause atau penuaan. Padahal, keadaan itu juga bisa terjadi pada usia produktif. Pada beberapa kasus, penurunan libido mungkin hanya berlangsung sementara.
Namun jika sudah benar-benar memengaruhi kehidupan rumah tangga, sebaiknya kamu segera mencari bantuan medis.
Penyebab hypoactive sexual desire
Gairah seksual atau libido adalah hal yang sangat kompleks dan bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti komunikasi dengan pasangan, faktor emosional, dan gaya hidup. Berikut beberapa hal yang bisa memicu terjadinya hypoactive sexual desire:
Masalah pada fisik
Perubahan pada fisik (baik karena gaya hidup, penyakit, maupun efek obat-obatan) bisa memicu penurunan gairah seks. Misalnya, jika kamu mengalami nyeri saat berhubungan intim atau tidak bisa orgasme, hal itu bisa menurunkan hasrat seks.
Penyakit medis juga bisa memengaruhi sex drive pada wanita, seperti kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, radang sendi, hingga gangguan neurologis. Begitu pula dengan obat-obatan. Antidepresan misalnya, dapat menurunkan gairah seks pada wanita.
Perubahan hormon
Hal selanjutnya yang dapat menyebabkan hypoactive sexual desire pada wanita adalah faktor hormonal. Seperti diketahui, wanita rentan mengalami ketidakstabilan hormon pada waktu-waktu tertentu, misalnya ketika sedang haid, hamil, dan menyusui.
Kadar estrogen bisa meningkat atau menurun di waktu-waktu tersebut. Rendahnya estrogen dikaitkan dengan vagina yang kering hingga mengakibatkan hubungan seks yang menyakitkan.
Faktor psikologis
Hypoactive sexual desire bisa muncul karena tekanan pikiran dan stres. Faktor psikologis dapat memengaruhi mood dan menurunkan gairah seks. Beberapa di antaranya adalah:
- Kecemasan
- Depresi
- Percaya diri yang rendah
- Riwayat pelecehan
- Pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan dalam berhubungan seks.
Masalah dengan pasangan
Bagi banyak wanita, kedekatan emosional merupakan awal yang penting untuk menjalin keintiman dengan pasangan. Adanya masalah dalam sebuah hubungan bisa menurunkan bahkan menghilangkan gairah seks.
Minat seks yang menurun sering kali dipicu oleh masalah berkelanjutan, seperti:
- Kurangnya koneksi dengan pasangan
- Konflik yang tidak terselesaikan
- Komunikasi yang buruk, termasuk soal preferensi seksual
- Krisis kepercayaan.
Baca juga: Stres dan Pengaruh Obat: 7 Penyebab Libido Turun pada Pria dan Wanita
Gejala hypoactive sexual desire
Fluktuasi hasrat seksual adalah sesuatu yang normal. Hanya saja, biasanya, hypoactive sexual desire bisa terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama hingga enam bulan atau lebih. Bagi pasangan yang telah menjalin ikatan pernikahan, tentu hal itu bukanlah sesuatu yang baik.
Gejala yang sering dikaitkan dengan hypoactive sexual desire adalah:
- Sedikit atau tidak ada sama sekali minat dalam berhubungan seks
- Tidak punya pikiran atau fantasi seksual
- Tidak tertarik untuk memulai seks
- Sulit mendapat kepuasan dari seks
- Tidak ada respons ketika alat kelamin mendapat rangsangan.
Bagaimana cara mengatasinya?
Ada banyak metode yang bisa dipakai untuk mengatasi hypoactive sexual desire. Untuk penanganan yang tepat, kuncinya adalah memahami pemicunya. Jika penurunan libido disebabkan oleh efek samping antidepresan, dokter mungkin akan meresepkan obat lain.
Namun jika pemicunya adalah masalah emosional, konseling dengan psikolog bisa menjadi solusi. Ahli seksologi biasanya dapat memberi tips agar hubungan seks bisa lebih menyenangkan.
Jika hypoactive sexual desire disebabkan oleh faktor hormonal, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi tertentu. Pil flibanserin telah disetujui oleh Food and Drug Administation (FDA) untuk meningkatkan gairah seks, terutama pada wanita premenopause.
Selain beberapa cara di atas, perubahan gaya hidup juga dapat berperan meningkatkan libido wanita, terutama jika hypoactive sexual desire dipicu oleh faktor psikologis seperti stres. Berikut kebiasaan yang mungkin dapat membantu:
- Olahraga secara teratur
- Meluangkan waktu bersama pasangan untuk menjalin dan menjaga keintiman
- Mencoba hal-hal baru dalam berhubungan seks, misalnya menerapkan posisi atau gaya yang berbeda dari sebelumnya
- Menghindari zat yang dapat memengaruhi gairah seks, seperti alkohol dan tembakau (rokok).
Nah, itulah ulasan tentang hypoactive sexual desire berserta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Jika kondisi itu sudah berdampak serius pada kehidupan rumah tangga, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapat solusi terbaik, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!