Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan kulit dan kelamin dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Impotensi atau disfungsi ereksi merupakan kondisi yang membuat pria kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Gangguan seksual ini sering kali disebabkan oleh kondisi fisik, seperti diabetes, gangguan tidur, atau penyakit jantung.
Tapi tahukah kamu beberapa jenis vitamin dianggap dapat membantu mengatasi gangguan seksual yang satu ini lho. Simak informasi selengkapnya lewat ulasan di bawah ini.
Peran vitamin untuk mengatasi impotensi
Selain untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum, asupan vitamin dan mineral ternyata memiliki peran untuk menjaga sistem reproduksi. Orang yang kekurangan beberapa jenis vitamin dalam asupan hariannya, ditemukan memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih tinggi.
Di sisi lain, belum ada cukup penelitian yang dapat membuktikan konsumsi vitamin berperan sebagai obat yang mampu mengatasi impotensi. Meski begitu tetap ada hubungan antara asupan vitamin dengan kesehatan seksual.
Baca juga: Benarkah Golongan Darah Tertentu Menjadi Faktor Risiko Terjadi Disfungsi Ereksi
Jenis vitamin untuk mengatasi impotensi
Vitamin D
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang populer digunakan untuk mengatasi kondisi impotensi.
Hal tersebut didukung oleh riset terbaru di tahun ini yang menemukan bahwa kekurangan vitamin D ternyata memberikan pengaruh pada kondisi impotensi. Penelitian lain juga menemukan bahwa pria muda yang kekurangan vitamin D memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk.
Vitamin D dianggap dapat mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, atau merangsang produksi oksida nitrat, yang merupakan bagian penting dari respons ereksi.
Untuk mendapatkan asupan vitamin D, berjemur di bawah sinar matahari adalah cara terbaik. Namun jangan lupa untuk mengoleskan krim pelindung yang mengandung SPF agar kulit tidak rusak akibat sinar UV.
Asupan vitamin D juga bisa dipenuhi lewat beberapa makanan yang memiliki kandungan vitamin D seperti:
- Ikan berlemak, seperti salmon atau sarden
- Jamur portobello
- Susu yang diperkaya (fortified)
- Sereal yang diperkaya (fortified)
- Kuning telur
- Hati.
Vitamin B9
Vitamin B9 atau asam folat juga disebut sebagai vitamin yang dapat mengatasi gangguan impotensi. Dalam penelitian terbaru tahun ini. penambahan asupan asam folat diketahui dapat memperbaiki gejala impotensi.
Untuk mendapatkan tambahan asupan asam folat, kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan asam folat seperti di bawah ini:
- Sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, kubis brussel, dan brokoli
- Alpukat
- Brokoli dan asparagus
- Telur
- Buah jeruk dan pisang
- Buncis, kacang polong, dan lentil.
Vitamin B3
Vitamin B3, atau niasin, juga dapat meningkatkan fungsi ereksi. Kandungan niacin ditemukan dapat memperbaiki gejala disfungsi ereksi sedang hingga berat.
Berikut adalah sumber makanan yang kaya akan vitamin B3:
- Daging, seperti kalkun, ayam, babi, dan sapi
- Alpukat
- Kacang kacangan
- Jamur
- Beras merah
- Alpukat.
Vitamin C
Sejauh ini, tidak ada bukti kuat bahwa vitamin C dapat berperan mengatasi impotensi.
Namun melalui sebuah penelitian, vitamin C diketahui dapat membantu meningkatkan aliran darah dan meningkatkan testosteron. Sehingga konsumsi vitamin C tetap direkomendasikan untuk memelihara fungsi seksual.
Berikut adalah sumber makanan yang kaya akan vitamin C:
- Sayuran hijau, seperti brokoli, kubis brussel, bayam, kubis, dan kembang kol
- Ubi jalar
- Jambu biji dan buah jeruk
- Paprika merah dan hijau
- Tomat
- Daun peterseli.
Baca Juga: Waspada, Pria yang Kecanduan Pornografi Lebih Rentan Impotensi!
Perubahan gaya hidup juga penting
Selain dengan meningkatkan asupan-asupan vitamin, gangguan impotensi juga harus diatasi dengan perubahan gaya hidup. Bukan hanya untuk mengatasi gangguan seksual, perubahan gaya hidup juga akan meningkatkan kualitas hubungan seksual. Perubahan tersebut meliputi:
Rutin berolahraga dan diet
Berdasarkan riset yang telah dilakukan, berat badan atau obesitas ternyata diketahui memiliki kaitan dengan peningkatan risiko disfungsi ereksi sebesar 40 persen. Untuk itu, pastikan kamu rajin berolahraga dan menjalani diet agar berat badan selalu terjaga.
Berhenti merokok
Studi terbaru di tahun ini menemukan bahwa banyaknya paparan asap rokok berbanding lurus dengan risiko impotensi. Rokok diketahui dapat merusak pembuluh darah sekaligus menurunkan aliran darah. Untuk itu, berhenti merokok sangat disarankan bila kamu ingin mengatasi impotensi.
Mengelola stres
Impotensi bukan hanya dikaitkan dengan kesehatan pria secara fisik, tapi juga mental. Sehingga mengelola stres adalah langkah yang tidak boleh dilewati.
Melalui sebuah studi, stres kronis diketahui dapat menyebabkan impotensi. Ketika stres, aliran darah serta kekencangan penis akan berkurang. Di samping itu durasi ereksi penis juga akan berkurang.
Impotensi seringkali menjadi masalah yang sulit dibicarakan. Namun membiarkan kondisi impotensi juga bisa berdampak buruk pada kondisi mental. Orang dengan impotensi seringkali mengalami rasa cemas dan khawatir yang berlarut-larut.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter soal permasalahan impotensi maupun gangguan seksual lainnya. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan perawatan yang tepat sehingga gangguannya segera teratasi.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!