Share This Article
Berhubungan seks adalah salah satu kebutuhan biologis manusia, terutama bagi yang telah menikah. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang mengharuskanmu ekstra waspada dalam melakukannya, misalnya jika mengalami infeksi saluran kemih.
Apakah hubungan seks tetap boleh dilakukan ketika kamu atau pasangan mengalami infeksi saluran kemih? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa itu infeksi saluran kemih?
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada saluran urine, yang biasanya disebabkan oleh bakteri dari anus. Jika tidak segera diobati, infeksi bisa terus menyebar hingga mencapai saluran kemih bagian atas seperti ginjal.
Menurut American Academy of Family Physicians, 80 persen kasus infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri E. coli yang berada di usus manusia. Meski lebih sering menyerang wanita, pria juga dapat mengalami kondisi yang sama. Infeksi saluran kemih biasanya terjadi pada area:
- Uretra: Saluran berbentuk tabung untuk mengalirkan urine dari kandung kemih ke penis.
- Kandung kemih: Bagian tubuh berbentuk seperti kantong yang berfungsi mengumpulkan dan menyimpan urine.
- Ureter: Saluran yang bertugas membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
- Ginjal: Organ yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah atau zat yang tidak dibutuhkan tubuh melalui urine.
Baca juga: Yuk, Kenali 6 Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Pria Sebelum Terlambat
Bolehkah melakukan hubungan seks saat ISK?
Dilansir dari Healthline, infeksi saluran kemih (ISK) tidak menjadi penghalang untuk melakukan hubungan seks. namun dapat menggaggu saat bersenggama dan meningkatkan risiko komplikasi.
Infeksi ini mengiritasi jaringan sensitif di saluran kemih. Tentu saja, rasa tak nyaman dan nyeri sangat berpotensi untuk muncul ketika berhubungan seks, terutama jika melakukan penetrasi.
Kondisi tersebut juga dapat meningkatkan risiko komplikasi serius dan berpotensi membahayakan kesehatan. Infeksi bisa menjalar ke area lain yang merupakan organ penting, misalnya ginjal.
Risiko dan dampak yang bisa ditimbulkan
Selama ini, penetrasi lebih dikenal dengan masuknya penis ke vagina wanita. Padahal, istilah itu tak terbatas pada penis, tapi termasuk jari dan sex toys.
Penetrasi dapat memberi tekanan pada organ kemih selama berhubungan seks. Pembukaan uretra pada penis juga dapat menimbulkan iritasi akibat infeksi tersebut.
Saat mengalami infeksi saluran kemih, kamu dan pasangan tidak boleh melakukan seks oral, kecuali menggunakan dental dam. Sebab, hal tersebut dapat menjadi medium penyebaran bakteri dari penis atau vagina ke mulut pasangan. Ini bisa menyebabkan infeksi sekunder.
Berikut risiko dan dampak yang dapat ditimbulkan akibat berhubungan seks ketika memiliki infeksi saluran kemih:
1. Penyebaran bakteri baru
Aktivitas seksual adalah salah satu cara paling umum masuknya bakteri ke saluran kemih. Sekitar 90 persen kasus infeksi saluran kemih adalah hasil dari masuknya E. coli ke dalam uretra dan organ di sekitarnya.
Bakteri tersebut paling sering ditemukan di organ gastrointestinal dan feses, dapat berpindah dari saluran pencernaan melalui anus (anal) ke alat kelamin (vaginal), mulut (oral), atau jika menggunakan sex toys.
Tak hanya itu, seks atau penetrasi dapat mendorong bakteri lebih jauh masuk ke dalam tubuh. Sehingga, bukannya sembuh, infeksi bisa bertambah parah dan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama.
2. Menularkan infeksi ke pasangan
Sebenarnya, infeksi saluran kemih tidak dianggap sebagai kondisi yang menular seperti penyakit menular seksual (PMS). Namun, bakteri pemicunya bisa bertransmisi dengan cepat, termasuk ke orang lain.
Misalnya, E. coli berpindah dari anus ke vagina saat melakukan seks anal kemudian dilanjutkan dengan penetrasi. Pada beberapa kasus, infeksi menular seksual sebenarnya efek samping dari PMS, seperti klamidia dan trikomoniasis.
Baca juga: Bolehkah Berhubungan Seks saat Haid? Simak Manfaat dan Risikonya!
Bagaimana jika ingin berhubungan seks?
Seperti yang telah disebutkan, adanya infeksi saluran kemih bukan serta-merta menjadi penghalang untuk berhubungan seks. Kamu tetap bisa melakukannya, namun dengan pertimbangan matang dan memerhatikan beberapa hal berikut:
- Perhatikan gejala: Jika kamu tiba-tiba ingin buang air kecil saat berhubungan intim, jangan pernah menundanya. Menahan urine bisa meningkatkan risiko infeksi lain yang dapat memperparah situasi.
- Kencing sebelum dan sesudah seks: Meski terkesan membosankan, kamu harus segera pergi ke toilet setelah seks selesai. Dengan cara ini, kamu bisa membuang atau mengeluarkan bakteri yang mungkin masuk ke dalam uretra.
- Bersihkan diri: Membersihkan tubuh sesaat setelah berhubungan seks adalah hal yang perlu dilakukan. Tak jarang bakteri dari sekitar anus mendekati lubang uretra selama aktivitas seks, terutama jika melakukan seks anal. Membersihkan badan bisa membantu hilangkan bakteri itu.
- Pilih anal atau vaginal: Kamu disarankan untuk tidak melakukan seks vaginal dan anal secara berkelanjutan. Pilih salah satu agar bakteri tidak berpindah dari anus ke vagina atau sebaliknya.
Nah, itulah ulasan tentang berhubungan seks saat mengalami infeksi saluran kemih. Meski tidak dilarang, menunda atau menghindari seks sebaiknya dipertimbangkan, karena bisa membantu menurunkan risiko penyebaran bakteri dan bertambah parahnya keadaan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!