Share This Article
Ada beberapa kasus yang mengalami sakit atau kram pada perut bagian bawah setelah berhubungan seksual. Terkait hal itu apa penyebab timbulnya rasa sakit atau kram tersebut?
Apa itu disorgasmia?
Dilansir dari Healthline, ejakulasi yang menyakitkan, juga dikenal sebagai disorgasmia atau orgasmalgia. Hal ini dapat akan membuat kamu merasakan ketidaknyamanan pada tingkat yang ringan hingga nyeri hebat selama atau setelah ejakulasi.
Rasa sakit bisa mengenai penis, skrotum, dan area perineum atau perianal. Ejakulasi yang menyakitkan dapat berdampak serius pada kehidupan seks lho. Lalu apa penyebab terjadinya sakit selama atau setelah ejakulasi?
Penyebab disorgasmia
Melansir penjelasan dari Healthline, berikut adalah sembilan penyebab umum ejakulasi yang menyakitkan:
Prostatitis
Prostatitis adalah istilah untuk peradangan atau infeksi pada kelenjar prostat. Ini adalah masalah urologi paling umum yang terjadi pada pria di bawah usia 50 tahun.
Hal ini dapat menyebabkan nyeri atau sering buang air kecil, sehingga mudah disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih. Gejala lain termasuk sakit perut bagian bawah dan kesulitan ereksi.
Faktor risiko prostatitis yaitu diabetes, sistem kekebalan yang melemah, pembesaran prostat jinak, hubungan rektal dan penggunaan kateter kemih.
Operasi
Beberapa jenis operasi dapat menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk ejakulasi yang menyakitkan.
Salah satunya adalah prostatektomi radikal, prosedur untuk mengangkat semua atau sebagian prostat dan beberapa jaringan di sekitarnya. Operasi itu digunakan untuk mengobati kanker prostat.
Risiko dari prosedur ini termasuk disfungsi ereksi, dan nyeri penis dan testis. Pembedahan untuk memperbaiki hernia (herniorrhaphy inguinalis) juga dapat menyebabkan ejakulasi yang menyakitkan.
Kista atau batu
Ada kemungkinan untuk mengembangkan kista atau batu di saluran ejakulasi. Timbulnya kista atau batu ini dapat menahan ejakulasi, menyebabkan kemandulan dan ejakulasi yang menyakitkan.
Obat antidepresan
Obat antidepresan dapat menyebabkan disfungsi seksual, termasuk ejakulasi yang menyakitkan.
Jenis yang paling mungkin menyebabkan efek samping seksual adalah penghambat reuptake serotonin selektif, serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor, trisiklik dan tetrasiklik, penghambat oksidase monoamine.
Neuropati pudendal
Neuropati pudendal adalah suatu kondisi di mana terjadi kerusakan saraf di panggul. Itu bisa menyebabkan nyeri genital dan dubur. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi saraf pudendal adalah cedera, diabetes, dan multiple sclerosis.
Kanker prostat
Meski seringkali tanpa gejala, kanker prostat dapat menyebabkan ejakulasi yang menyakitkan. Gejala lain mungkin termasuk masalah buang air kecil, disfungsi ereksi, atau darah dalam urine atau air mani.
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang juga dapat menyebabkan rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
Baca juga: 7 Tips agar Kehidupan Seksual Pasangan yang Menikah Jarak Jauh Tetap Mesra
Terapi radiasi
Terapi radiasi ke panggul bisa mengakibatkan disfungsi ereksi, termasuk nyeri saat ejakulasi. Efek samping ini biasanya bersifat sementara.
Masalah psikologis
Dalam beberapa kasus, penyebabnya tidak dapat ditentukan. Jika kamu tidak merasa sakit saat bermasturbasi, itu bisa jadi berdasarkan emosi. Pertimbangkan untuk menemui terapis untuk mempelajari hal ini lebih jauh.
Cara mengatasi disorgasmia
Ketika mengalami kram perut saat atau setelah ejakulasi sebaiknya tidak kamu sepelekan begitu saja ya. Pastikan kamu melakukan konsultasi ke dokter.
Jika kamu mengalami disorgasmia bersamaan dengan periode nyeri panggul di waktu lain selama siklus, sensasi terbakar atau gatal di alat kelamin atau juga perubahan abnormal pada cairan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dilansir dari laman MSN Lifestyle obat bebas yang dijual dapat diminum untuk membantu meringankan rasa sakit dalam jangka pendek.
Disorgasmia umumnya dapat diredakan dengan cara yang sama seperti kram menstruasi, dengan air panas di botol atau obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas dan antiinflamasi non-steroid, seperti parasetamol atau ibuprofen.
Namun, satu hal yang pasti, jika kamu mengalami orgasme yang menyakitkan, penting untuk mencari bantuan. Tidak normal merasakan sakit selama atau setelah berhubungan seks.
Seks dan orgasme harus menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi pria dan wanita. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
Orgasme yang menyakitkan mungkin merupakan bagian dari gambaran rasa sakit yang lebih besar selama dan setelah berhubungan seks dan tidak boleh diabaikan.
Ada pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan seksual? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!