Share This Article
Sunat adalah hal yang umum dilakukan di Indonesia. Biasanya dilakukan oleh laki-laki sejak masih kanak-kanak. Tapi, ada juga laki-laki yang tidak melakukan sunat.
Apa sih perbedaannya sunat dan tidak? Seperti apa sunat dilihat dari sisi medis dan bagaimana kaitannya dengan seksualitas laki-laki?
Sunat pada laki-laki
Sunat atau dalam istilah medis dikenal dengan sirkumsisi adalah prosedur operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis yang disebut kulup.
Selain di Indonesia, ini banyak dilakukan di negara lain, bahkan di Amerika Serikat dan sebagian di kawasan Afrika. Tetapi tidak umum di Eropa dan beberapa negara lain.
Sunat dilakukan karena berbagai alasan. Sebagian orang melakukannya atas dasar ajaran agama yang dilakukan sejak kecil. Sementara ada juga orang dewasa yang baru disunat karena mengalami kondisi tertentu seperti:
- Pembengkakan kulup atau balanitis
- Radang pada ujung kulup penis atau balanoposthitis
- Kulup tidak bisa ditarik ke posisi semula atau parafimosis
- Kulup tidak bisa ditarik atau fimosis
Adakah perbedaan antara laki-laki yang disunat dan tidak?
Beberapa orang memilih tidak disunat karena menganggap manfaat sunat tidak terlalu signifikan. Bahkan ada pula yang menilai sunat sebagai sebuah perubahan ke arah yang negatif karena terjadi perubahan bentuk.
Selain itu, sunat bisa menyebabkan sakit sehingga sebagian orang enggan melakukannya.
Keputusan untuk tidak sunat memang tidak membawa perubahan apa-apa. Tetapi melakukan sunat akan mendapatkan sejumlah manfaat seperti:
- Menurunkan risiko infeksi saluran kemih saat bayi
- Kemungkinan menurunkan risiko dari kanker penis, meskipun jarang terjadi
- Menurunkan risiko penyakit menular seksual, termasuk penularan HIV dari perempuan ke laki-laki
- Mencegah balanitis, balanoposthitis, parafimosis dan fimosis
- Membuat lebih mudah menjaga kebersihan alat kelamin
Apakah sunat memengaruhi kinerja seksual seseorang?
Dilansir Web MD, sunat yang dilakukan sejak kecil memiliki manfaat setelah dewasa. Ahli urologi di Turki, Temucin Senkul, mengatakan bahwa ada manfaat yang dirasakan mereka yang melakukan sunat.
Salah satunya yakni membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai ejakulasi saat berhubungan seksual.
Lalu bagaimana dengan laki-laki yang baru disunat setelah dewasa? Apakah sunat akan memengaruhi seksualitas mereka seperti orang yang sudah sirkumsisi sejak kecil?
Penelitian tentang sunat setelah dewasa
Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 42 pria dengan usia sekitar 22 tahun, yang semuanya belum disunat. Mereka semua ingin disunat, dalam kondisi aktif secara seksual dan semuanya heteroseksual. Mereka tidak ada yang menggunakan obat atau alat untuk meningkatkan ereksi.
Sebelum sunat, dokter mengevaluasi kinerja seksual dan menanyakan seputar dorongan seks, ereksi, ejakulasi, masalah seksual dan kepuasan secara umum.
Selain itu mereka juga diminta untuk mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ejakulasi, setidaknya selama tiga sesi hubungan seksual.
Sunat dan kaitannya dengan aktivitas seksual
Seluruh responden dalam penelitian tersebut kemudian disunat dan kembali diberikan pertanyaan setelah 12 pekan pascaoperasi sunat. Mereka mengevaluasi waktu yang diperlukan untuk mencapai ejakulasi.
Hasilnya, semua menunjukkan sunat memang memberikan pengaruh pada kinerja seksual. Setelah penyunatan, mereka membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk mendapatkan ejakulasi.
Spekulasi yang muncul yakni bahwa sunat menyebabkan sensitivitas penis berkurang, sehingga mengakibatkan keterlambatan mencapai ejakulasi.
Di satu sisi kondisi ini terdengar sebagai sebuah komplikasi. Tetapi di sisi lain, ini dianggap sebagai sebuah keuntungan bagi para laki-laki.
Sunat bukan sesuatu yang harus dipaksakan
Meski menunjukkan adanya manfaat untuk kesehatan, termasuk untuk kinerja seksual, namun alasan utama sunat adalah agama dan budaya. Maka dari itu, tidak ada keharusan untuk melakukannya.
Namun jika seseorang ingin melakukannya, tentu saja ia bisa merasakan perbedaan sebelum dan setelah sunat. Termasuk perbedaan saat melakukan hubungan seksual.
Demikian perbedaan sunat dan tidak sunat, serta pengaruhnya pada kehidupan seksual laki-laki. Semua kembali pada keputusanmu masing-masing, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!