Share This Article
Sebagian orang ada yang mengalami gatal pada bagian vagina setelah berhubungan seksual. Namun sebenarnya, kamu tak perlu khawatir ketika kondisi tersebut terjadi. Tetapi ada baiknya mengetahui apa saja penyebabnya, agar bisa cepat diatasi dengan benar.
Penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual
Dilansir dari Healthline, pelumas yang tidak cukup selama hubungan seksual atau terlalu banyak gesekan dapat menyebabkan vagina gatal. Jika ini masalahnya, gejala mungkin akan membaik hanya dengan menghindari seks selama beberapa hari.
Jika gejala terus berlanjut atau bahkan kamu mengalami gejala lain yang lebih parah, hal itu mungkin saja disebabkan adanya reaksi alergi, vagina kering, atau PMS.
Berikut ini penjelasan lengkap penyebab vagina gatal setelah berhubungan seks:
Baca juga: Ladies, Yuk Kenali Penyebab Queefing atau Buang Gas (Kentut) dari Vagina
Bisakah sperma menyebabkan vagina gatal?
Hipersensitivitas plasma mani, atau dikenal sebagai alergi air mani adalah reaksi alergi yang jarang terjadi terhadap protein dalam air mani. Kamu mungkin mengalami gejala saat pertama kali berhubungan seks.
Mungkin juga terjadi reaksi alergi dengan satu pasangan dan bukan yang lain, atau reaksi muncul tiba-tiba setelah berhubungan seks dengan pasangan lama.
Gejala alergi air mani dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun yang bersentuhan dengan air mani, termasuk vagina, mulut, dan kulit.
Gejala biasanya mulai dalam 10 hingga 30 menit setelah kontak dengan air mani. Mereka mirip dengan vaginitis dan beberapa PMS. Gejala lainnya yang mungkin timbul yaitu:
- Gatal
- Kemerahan
- Pembengkakan
- Rasa sakit
- Sensasi terbakar
Penggunaan kondom dapat memberi kamu petunjuk tentang apakah alergi sperma adalah penyebabnya.
Alergi lateks
Melansir penjelasan dari Healthline, alergi lateks adalah reaksi terhadap protein yang ditemukan dalam lateks. Jika kamu alergi terhadap lateks, biasanya akan langsung alami reaksi setelah bersentuhan dengan produk yang mengandung lateks, termasuk kondom.
Jika kamu alergi terhadap kondom, gejala yang muncul pun bisa dari yang ringan hingga parah tergantung pada seberapa sensitif dan jumlah kontak dengan lateks. Gejala ringan meliputi:
- Gatal
- Kemerahan
- Ruam atau gatal-gatal.
Gejala yang lebih parah bisa meliputi:
- Pilek
- Bersin
- Tenggorokan gatal
- Mata berair
- Batuk
- Kesulitan bernapas.
Reaksi alergi akut yang parah atau disebut anafilaksis ini mungkin terjadi pada orang yang sangat sensitif terhadap lateks.
Vagina yang kering
Keringnya pada bagian vagina dan menimbulkan rasa gatal adalah penyebab umum gatal setelah berhubungan seks. Ini mungkin karena kulit kering di vulva atau vagina kering. Itu terjadi ketika sekresi vagina tidak cukup diproduksi untuk melumasi dinding vagina dengan benar.
Beberapa orang secara alami rentan terhadap kulit kering atau memiliki kondisi kulit, seperti eksim. Terlalu banyak mencuci atau menggunakan produk yang mengandung pewangi, seperti sabun, juga bisa membuat kulit kering.
Kulit kering bisa mengelupas dan gatal. Ini juga meningkatkan risiko iritasi dan lecet saat berhubungan seks. Penyebab paling umum dari kekeringan vagina adalah perubahan hormonal, seperti yang dialami saat menopause dan persalinan.
Penyebab lain dari kekeringan pada bagian vagina meliputi:
- Tidak terangsang saat berhubungan seks
- Obat-obatan tertentu, seperti pil KB dan antidepresan
- Iritan, seperti parfum dan sabun
- Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes dan sindrom Sjögren
- Ooforektomi (operasi pengangkatan ovarium).
Gejala kekeringan vagina meliputi:
- Nyeri atau gatal pada vagina, terutama setelah berhubungan seks
- Nyeri saat berhubungan
- Peningkatan kebutuhan buang air kecil
- Infeksi saluran kemih yang sering (ISK)
Infeksi
Gatal adalah gejala umum dari berbagai jenis infeksi vagina, termasuk infeksi jamur dan vaginosis bakterial (BV). Infeksi vagina dapat berkembang dari bakteri, jamur seperti ragi, dan parasit.
Meskipun beberapa infeksi vagina dapat ditularkan secara seksual, tidak semua infeksi vagina adalah PMS.
Gejala infeksi vagina bisa berbeda-beda tergantung pada jenis infeksinya. Beberapa gejala umum terjadi pada sebagian besar infeksi vagina. Berikut beberapa gejala yang mungkin terjadi seperti dilansir dari Healthine:
- Vagina gatal
- Perubahan warna atau jumlah keputihan
- Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan
- Perdarahan vagina atau bercak di antara periode demam
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!