Share This Article
Memang membutuhkan ekstra kesabaran ketika kamu menghadapi lansia yang memiliki penyakit demensia. Tak hanya sabar, kamu juga tidak boleh menyepelekannya begitu saja.
Supaya lebih efektif, yuk ketahui juga lebih lengkap tentang demensia dan gejalanya juga. Simak ulasannya berikut ini!
Apa itu demensia?
Dilansir Mayo Clinic, demensia menggambarkan sekelompok gejala yang memengaruhi daya ingat, berpikir dan kemampuan sosial yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari. Ini bukan penyakit spesifik, tetapi beberapa penyakit berbeda dapat menyebabkan demensia.
Meskipun demensia umumnya melibatkan kehilangan memori, namun penyakit ini adalah kehilangan memori yang memiliki penyebab berbeda. Kehilangan ingatan saja tidak berarti kamu menderita demensia.
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia progresif pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi ada beberapa penyebab demensia. Bergantung pada penyebabnya, beberapa gejala demensia mungkin dapat disembuhkan.
Gejala-gejala demensia
Mayo Clinic menjelaskan bahwa gejala demensia bervariasi tergantung penyebabnya, tetapi tanda dan gejala yang umum meliputi:
1. Perubahan kognitif
- Kehilangan memori, yang biasanya diketahui oleh pasangan atau orang lain
- Kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata
- Kesulitan dengan kemampuan visual dan spasial, seperti tersesat saat mengemudi
- Kesulitan bernalar atau pemecahan masalah
- Kesulitan menangani tugas-tugas kompleks
- Kesulitan dalam perencanaan dan pengorganisasian
- Kesulitan dengan koordinasi dan fungsi motorik
- Kebingungan dan disorientasi
2. Perubahan psikologis
- Kepribadian berubah
- Depresi
- Kegelisahan
- Perilaku tidak pantas
- Paranoid
- Agitasi
- Halusinasi
Penyebab terjadinya demensia
Demensia disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel saraf beserta hubungannya di dalam otak. Bergantung pada area otak yang terkena kerusakan tersebut, demensia dapat mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda dan menyebabkan gejala yang berbeda pula.
Baca juga: Manfaat Vitamin E: Mengatasi Alzheimer hingga Merawat Kecantikan Kulit
Tips merawat pasien demensia
Ketika kamu sedang merawat orang tua atau orang terdekat yang mengalami penyakit demensia, sebelum merawatnya sangat disarankan untuk pahami betul seperti apa penyakit ini.
Mendidik diri sendiri tentang demensia dan mempertahankan sikap positif namun realistis dapat membuat kamu lebih mudah untuk mendekatkan diri pada pasien demensia.
Berikut adalah beberapa fakta penting untuk dipertimbangkan saat mendekati peran kamu dalam merawat seseorang dengan demensia seperti dilansir dari Alzheimers.net:Â
1. Berempati secara aktif
Perawatan dimulai dengan kasih sayang dan empati. Hal ini berlaku dalam semua hubungan manusia tetapi mungkin sangat penting bagi pengasuh demensia. Misalnya, penderita demensia cenderung menjadi bingung tentang keberadaan mereka dan bahkan periode waktu mereka tinggal.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah membayangkan bagaimana perasaan kamu dan ingin diperlakukan seperti apa jika kamu sendiri yang mengalami hal seperti itu.
2. Jadilah pengasuh yang realistis
Bersikaplah realistis tentang apa yang membuat penderita demensia merasa nyaman, bahagia, dan aman. Sebagian besar pengasuh demensia yang berpengalaman akan memberi tahu bahwa orang yang mereka rawat mengalami hari-hari baik dan hari-hari buruk.
Berusahalah sebaik mungkin untuk mengembangkan hari-hari indah dan bahkan momen-momen indah bagi penderita demensia, jangan mencoba untuk memaksanya. Selain itu juga bersikaplah realistis tentang perjalanan penyakit.
Ingatlah bahwa kebanyakan jenis demensia, termasuk Alzheimer, bersifat ireversibel dan progresif. Demensia akan cenderung memburuk dari waktu ke waktu, dan hingga kini belum ada obatnya.
3. Demensia lebih dari sekadar kehilangan ingatan
Kehilangan memori adalah gejala demensia klasik. Tetapi beberapa jenis demensia, terutama demensia frontotemporal dan penyakit yang memanifestasikan dirinya sebagai perubahan kepribadian daripada kehilangan ingatan.
Gejalanya tergantung pada area otak yang terkena penyakit. Bahkan ketika kehilangan ingatan adalah gejala yang paling nyata, penderita demensia mengalami penurunan neurologis yang dapat menyebabkan sejumlah masalah lain.
Pada tahap terbaru dari sebagian besar jenis demensia, pasien menjadi tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari (seperti berpakaian dan buang air) secara mandiri. Mereka mungkin menjadi tidak komunikatif, tidak dapat mengenali orang yang dicintai dan bahkan tidak dapat bergerak.
Demikian informasi tentang demensia dan bagaimana tips merawat pasien demensia dengan tepat. Jangan ragu berkonsultasi dengan ahlinya guna mendapatkan informasi yang lebih lengkap, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!