Share This Article
World Health Organization (WHO) dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, pada 31 Mei 2021, mengampanyekan slogan “Commit to Quit” atau berkomitmen untuk berhenti merokok. Ini juga terkait dengan kondisi pandemi saat ini.
Di mana perokok menghadapi 40 hingga 50 persen risiko yang lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian akibat COVID-19. Tapi selain itu, tahukah kamu jika merokok juga memberi dampak negatif untuk wanita?
Baca Juga: Setelah Tahu Bahayanya, Kamu Yakin Masih Mau Merokok?
Merokok dan pengaruhnya pada kesuburan wanita
Pada masa pandemi ini memang penting untuk berhenti merokok demi menurunkan risiko penyakit yang parah. Tetapi untuk perokok wanita, kamu juga perlu berhenti merokok, karena ada banyak dampak buruknya loh, termasuk untuk kesuburan.
Pada wanita, merokok berkaitan langsung dengan kondisi kesuburan. Berikut adalah alasan mengapa wanita perokok sebaiknya memutuskan untuk segera berhenti merokok.
Merokok membuat sulit hamil
Dilansir dari Women.smokefree.gov, wanita yang merokok mungkin lebih sulit hamil. Alasannya, merokok telah dikaitkan dengan berbagai masalah di sistem reproduksi seperti:
- Masalah dengan saluran tuba, termasuk penyumbatan. Ini menghalangi pertemuan telur dengan sperma.
- Merokok juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kehamilan ektopik.
- Wanita yang merokok juga mungkin mengalami kerusakan sel telur saat berkembang di ovarium.
- Perokok juga mungkin mengalami perubahan serviks, yang menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker serviks.
- Wanita yang aktif merokok juga meningkatkan risiko keguguran, bisa karena rusaknya telur, rusaknya janin yang sedang berkembang atau masalah pada lapisan rahim, yang mengurangi kesempatan implantasi embrio.
- Merokok juga dikaitkan dengan penurunan hormon, yang membuat seorang wanita sulit hamil.
Rokok dan bayi tabung
Wanita merokok memiliki risiko sulit untuk hamil. Kamu pastinya berpikir kondisi tersebut bisa diatasi dengan bayi tabung. Tapi sayangnya, bayi tabung juga tak banyak membantu.
“Perokok yang menerima pembuahan in vitro cenderung tidak berhasil,” kata VickiSeltzer, MD, wakil presiden pelayanan kesehatan wanita di North Shore-LongIsland Jewish Health System, New York.
Rokok dan risiko kanker
Sudah disebutkan sebelumnya, jika wanita yang merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Tak hanya itu, tapi juga meningkatkan risiko terkena kanker rektal dan jenis kanker lainnya.
Sebuah penelitian di Denmark yang diterbitkan oleh Journal of National Cancer, menyebutkan bahwa wanita premenopause yang merokok, enam kali lebih mungkin terkena kanker rektal daripada mereka yang tidak merokok.
Merokok dapat mengganggu menstruasi
Wanita merokok dapat mengalami gejala pramenstruasi yang lebih parah. Misalnya peningkatan kram hingga 50 persen yang berlangsung selama dua hati atau lebih.
Efek rokok yang mempercepat menopause
Dilansir dari Fertility and Sterility, pada wanita yang merokok, menopause dapat terjadi satu hingga empat tahun lebih awal, dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena bahan kimia yang terkandung di dalam asap rokok mempercepat penipisan folikel ovarium dan membuat hilangnya fungsi reproduksi.
Berpengaruh pada kesuburan keturunan mereka
Merokok bukan hanya berpengaruh pada kesuburan wanita secara langsung. Tapi juga bisa berpengaruh kepada kesuburan anak mereka
Karena sebuah studi menemukan bawah pria dengan ibu yang merokok lebih dari 10 batang per hari memiliki kepadatan sperma yang lebih rendah, dibanding pria yang ibunya bukan perokok.
Risiko wanita merokok saat hamil
Wanita perokok, sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut saat hamil. Karena, merokok berdampak negatif, bukan hanya untuk ibunya tetapi juga untuk janinnya.
Berikut daftar bahayanya merokok pada wanita yang sedang hamil menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
Komplikasi kehamilan
Sudah disebutkan sebelumnya, bahwa wanita yang merokok berisiko mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik hampir selalu menyebabkan janin meninggal dan berpotensi fatal bagi ibunya.
Bayi yang bermasalah saat dilahirkan
Ibu yang merokok selama kehamilan mungkin melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Ibu yang merokok selama kehamilan juga lebih mungkin melahirkan bayi prematur. Berat badan lahir rendah dan bayi prematur adalah penyebab cacat bayi dan kematian.
Perkembangan janin terganggu
Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan jaringan di dalam janin, terutama di paru-paru dan otak. Karbon monoksida dalam tembakau asap merupakan racun berbahaya yang dapat merusak sistem saraf pusat dan mengganggu pertumbuhan janin.
Cacat lahir
Wanita yang merokok selama kehamilan lebih mungkin melahirkan bayi dengan bibir sumbing dan atau celah langit-langit. Untuk memperbaiki cacat sumbing membutuhkan pembedahan.
Sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi
Bayi yang ibunya merokok selama kehamilan atau yang sedang merokok terpapar asap rokok setelah lahir lebih mungkin meninggal karena SIDS dibandingkan bayi yang tidak terpapar.
Demikian beberapa informasi tentang bahayanya merokok untuk wanita. Dengan berkomitmen berhenti merokok, kamu dapat membuat tubuh lebih sehat, menjaga kesuburan dan tentunya menurunkan risiko terkena penyakit parah dan kematian akibat COVID-19.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!