Share This Article
Hampir semua wanita pernah mengalami perubahan warna darah saat haid. Ternyata warna darah ini bisa memberitahu kondisi kesehatanmu, lho. Sehingga, penting untuk memahami arti dari setiap warnanya.
Perubahan warna darah saat haid adalah hal yang normal, tapi bisa juga menandakan ada sesuatu yang tidak beres pada kesehatanmu. Yuk, cari tahu makna dari setiap warna darah saat haid dengan ulasan berikut ini.
Serba-serbi warna darah saat haid
Banyak orang beranggapan bahwa darah menstruasi yang normal adalah merah. Pendapat tersebut tak sepenuhnya benar, karena darah haid bisa saja berwarna lebih gelap atau terang. Tapi, tentu ada alasan dari setiap warna pada darah haid tersebut.
1. Merah terang
Darah haid berwarna merah terang biasanya terjadi saat periode menstruasi dimulai. Kondisi ini normal, karena warna tersebut menunjukkan bahwa darah mengalir dengan lancar. Tapi seiring waktu berjalan, darah mungkin akan berubah menjadi lebih gelap, terutama menjelang akhir menstruasi.
Meski begitu, warna merah terang pada darah haid juga bisa menandakan beberapa kondisi tertentu, seperti:
- Penyakit menular seksual, ditandai dengan munculnya bercak atau perdarahan yang lebih banyak.
- Kanker serviks, ditandai dengan siklus haid yang berlangsung lebih lama dari biasanya.
- Penyakit miom, ditandai dengan perdarahan yang lebih banyak disertai tekanan yang sakit dari dalam.
- Keguguran. Warna merah terang pada darah bisa jadi adalah perdarahan akibat keguguran. Seperti diketahui, wanita hamil tidak akan mengalami haid. Oleh karena itu, segera periksa ke dokter jika mengalami perdarahan di vagina saat hamil.
Baca juga: Penyakit Dismenore Penyebab Nyeri Haid Luar Biasa, Bagaimana Cara Mengatasinya?
2. Merah gelap
Darah berwarna merap gelap biasanya menandakan bahwa menstruasi segera berakhir. Ya, darah ini akan keluar dari vagina menjelang akhir masa haid. Warna yang gelap menandakan bahwa darah tersebut telah lama berada di dalam uterus yang membuatnya tidak teroksidasi.
Darah merah gelap atau merah tua juga bisa mengindikasikan kondisi lain, misalnya kehamilan ektopik (pembuahan sel telur oleh sperma di luar kandungan).
Selain itu, darah berwarna merah gelap juga bisa keluar dari vagina dalam waktu yang cukup lama setelah proses persalinan, atau yang lebih umum disebut nifas. Seiring berjalannya waktu, darah akan berubah menjadi lebih terang dan debitnya akan menurun.
3. Merah muda
Darah haid berwarna merah muda bisa terjadi di awal atau akhir siklus haid. Hal ini disebabkan oleh campuran cairan yang ada di mulut rahim atau serviks. Meski, bisa saja darah ini keluar pada puncak proses ovulasi yaitu pertengahan siklus menstruasi.
Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi warna merah muda pada darah haid ini, di antaranya:
- Kadar estrogen rendah, kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada masa transisi menuju menopause.
- Nifas, darah merah muda bisa keluar dari vagina pada hari ke-empat setelah melahirkan, yang perlahan akan berubah menjadi lebih gelap.
- Keguguran, darah berwarna merah muda dapat menandakan keguguran saat hamil, biasanya disertai dengan kram.
4. Warna oranye
Selain merah muda, darah berwarna oranye juga dapat mengindikasikan bahwa ada campuran cairan dari serviks. Namun, jika disertai rasa sakit, nyeri, gatal, dan bau busuk, kamu perlu mencurigainya sebagai infeksi menular seksual.
Mengutip dari Medical News Today, darah berwarna oranye lebih sering menandakan adanya infeksi di sekitar organ kewanitaan. Ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami hal ini.
Baca juga: Cara Tepat Menghitung Siklus Menstruasi untuk Kehamilan
5. Abu-abu
Jika darah menstruasi berwarna abu-abu, tak perlu ragu untuk segera hubungi dokter. Sebab, warna ini mengindikasikan adanya infeksi dan kondisi serius di sekitar vagina.
Salah satu faktor penyebabnya adalah vaginosis, yaitu ketidakseimbangan antara jumlah antara bakteri jahat dan bakteri baik di organ kewanitaan.
Darah berwarna abu-abu biasanya disertai dengan:
- Gatal di dalam dan sekitar vagina
- Aroma menyengat di vagina
- Sakit saat buang air kecil
6. Warna hitam
Sama seperti merah tua, darah berwarna hitam dapat menandakan tidak adanya proses oksidasi akibat terlalu lama berada di dalam uterus. Darah hitam juga bisa mengindikasikan adanya penyumbatan di dalam vagina, yang disertai dengan:
- Sulit buang air kecil
- Bau busuk
- Pembengkakan di dalam atau sekitar vagina
- Rasa gatal di dalam atau sekitar vagina
Perubahan warna darah saat haid
Perubahan warna darah saat haid adalah hal yang normal. Kondisi ini dapat terjadi pada awal, pertengahan, dan akhir siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormon saat masa ovulasi adalah alasan utamanya.
Meski begitu, seperti yang telah dijelaskan di atas, warna darah juga dapat mengindikasikan kondisi serius, terutama jika disertai rasa gatal, nyeri, bau tak sedap, hingga pembengkakan.
Nah, itulah enam warna darah saat haid yang perlu kamu tahu. Jika siklus menstruasi disertai dengan beberapa gejala mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!