Share This Article
Wanita memiliki kelenjar apokrin di area vagina. Dengan adanya kelenjar tersebut, sebagian besar wanita dapat mengalami keringat pada vagina. Keringat berlebih dan rasa lembap bisa saja mengganggu kegiatan sehari-hari.
Apalagi jika keringat tersebut memicu adanya infeksi jamur pada vagina dan menyebabkan gatal, ruam dan gangguan kulit lainnya. Sebelum itu terjadi, yuk simak tips untuk merawat agar vagina terbebas dari lembap dan keringat berlebih!
Cara merawat vagina agar terhindar dari keringat berlebih
Kamu pastinya tidak mau kan, kalau harus mengalami gatal, ruam atau iritasi di sekitar area kewanitaan? Yuk lakukan perawatan berikut ini, demi area genital yang bersih, bebas lembap dan keringat:
1. Perhatikan pemilihan pakaian dalam
Teknologi antilembap yang tadinya hanya digunakan untuk pakaian atlet kini sudah bisa kamu gunakan juga. Bahkan teknologi ini sudah banyak dipakai sebagai bahan pakaian dalam.
Teknologi tersebut bekerja dengan menarik keringat dari kulit dan membuat area di sekitar vagina tetap kering .
2. Pilih bahan katun sebagai bahan pakaian dalam
Bahan sintetis seperti poliester tidak memiliki sirkulasi udara yang bagus. Jika menggunakan bahan tersebut sebagai pakaian dalam, saat area genital berkeringat maka bahan tersebut akan menahan dan menjebaknya berada di tempatnya.
Sementara itu, bahan yang lebih alami seperti katun dan linen dapat memberikan sirkulasi udara yang lebih baik. Saat kulit berkeringat, kedua bahan ini akan membantu menguapkan keringat tersebut.
3. Gunakan celana yang longgar
Kamu mungkin penyuka skinny jeans yang terlihat bagus saat dikenakan. Tapi sayangnya, pakaian ketat seperti itu tidak baik bagi kelembapan area genital.
Alasannya, pakaian ketat dapat menaikkan suhu di sekitar area genital. Saat suhu lebih panas dan kulit bergesekan dengan kain, maka akan menyebabkan timbulnya keringat di sekitar vagina.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan celana yang lebih longgar untuk mencegah gesekan dan suhu yang meningkat. Celana yang lebar memungkinkan juga untuk udara mengalir lebih baik.
4. Ganti pakaian dan celana setiap kali berkeringat
Salah satu tips untuk merawat vagina tidak mudah lembap adalah rutin mengganti pakaian. Bukan cuma mengganti pakaian setiap hari, tapi juga setelah melakukan kegiatan yang membuatmu berkeringat.
Misalkan saja setelah berolahraga. Segera ganti pakaian dan jangan biarkan pakaian dalam basah dalam waktu lama. Lembapnya daerah genital dapat menimbulkan risiko infeksi jamur pada vagina.
5. Merapikan rambut kemaluan
Sebenarnya rambut membantu mengurangi gesekan kulit dengan pakaian yang terlalu ketat, tapi sebaiknya kamu merapikan rambut kemaluan agar area vagina tetap bersih dan tidak mudah berkeringat.
Ini bukan berarti kamu harus mencukurnya keseluruhan. Tapi sebaiknya dijaga pertumbuhannya agar area genital juga tetap sehat.
Rambut kemaluan dapat membuat bakteri bersarang. Bakteri pun sangat mudah bercampur dengan keringat dan minyak, sehingga dapat menyebabkan bau dan rasa lembap yang tidak nyaman.
6. Perhatikan penggunaan pantyliner
Peenggunaan pantyliner bisa diandalkan ketika kamu mengalami spotting atau bercak darah. Tetap berhati-hati saat menggunakannya, ya.
Penggunaan pantyliner yang tidak tepat bisa membuat kulit di sekitar vagina lebih banyak berkeringat. Keringat ini pun terperangkap dan menyebabkan vagina lembap.
7. Bersihkan dan keringkan vagina dengan tisu khusus
Kamu perlu mempertimbangkan penggunaan tisu khusus area kewanitaan, terutama untuk membersihkan atau mengelap kulit vagina. Jangan sembarangan memilih tisu, apalagi tisu yang mengklaim antibakteri.
Alasannya, tisu antibakteri justru dapat membunuh bakteri baik yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di vaginamu.
8. Bersihkan kulit di sekitar vagina dengan benar
Untuk menghilangkan keringat, minyak dan bau, umumnya cukup dengan mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun dan air. Jika kamu tetap mudah berkeringat, jangan gunakan deodoran di sekitar area genital.
Di luar negeri banyak wanita yang menggunakan deodoran vagina untuk mengusir lembap dan juga bau. Padahal, pewangi yang terkandung dalam deodoran tersebut justru bisa menyebabkan iritasi pada kulit vaginamu.
Jika area vagina tetap berkeringat, meski sudah melakukan tips-tips di atas, kamu mungkin memiliki masalah dengan kelenjar keringat atau memiliki kondisi medis khusus lainnya.
Untuk memastikan kondisi kesehatanmu, sebaiknya konsultasikan gejala keringat berlebihan kepada dokter kepercayaanmu. Demikian ulasan tentang cara merawat vagina agar bebas dari lembap dan keringat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!