Share This Article
Beberapa area tubuh adalah bagian yang sensitif, begitu pula vagina. Seperti bagian tubuh lainnya, jerawat juga dapat muncul di area vagina. Jerawat di sekitar area vagina adalah kondisi umum yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Jerawat mungkin bisa membuat kita sangat tidak nyaman. Namun, apakah hal ini berbahaya? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa hal mengenai jerawat di dalam atau di area vagina serta cara mengatasinya.
Penyebab jerawat muncul di dalam vagina
Penyebabnya tidak selalu jelas, tetapi ada beberapa alasan ketika kamu memiliki jerawat di sekitar alat kelamin, misalnya:
1. Dermatitis kontak
Jerawat vagina kemungkinan besar disebabkan oleh dermatitis kontak. Ini adalah jenis eksim yang merupakan reaksi terhadap sesuatu yang menyentuh kulit. Dermatitis kontak pada alat kelamin dapat disebabkan oleh kepekaan terhadap:
- Busa dan sabun mandi, terutama jika mengandung wewangian
- Tisu basah, deodoran, losion, bedak, atau parfum wanita
- Tampon atau pembalut wanita
- Penggunaan berlebihan cairan khusus pembersih vagina
- Spermisida, kondom, pelumas, atau stimulan gairah seksual
- Obat topikal yang dijual bebas
- Deterjen
- Keringat
- Keputihan
- Air seni
- Air mani
2. Folikulitis
Jerawat dalam vagina bisa jadi akibat infeksi pada folikel rambut akibat bakteri. Folikulitis dapat terjadi akibat:
- Mencukur
- Rambut yang tumbuh ke dalam
- Memakai pakaian ketat atau pakaian yang mengelupas kulit
- Folikel yang tersumbat atau teriritasi oleh keringat atau produk pribadi
- Penggunaan air panas saat mandi atau kolam renang yang kotor
- Luka atau luka yang terinfeksi, mungkin akibat cukur
3. Hidradenitis suppurativa (HS)
Hidradenitis suppurativa (HS) juga disebut jerawat inversa, yakni penyakit kronis pada kelenjar keringat. Ini menyebabkan lesi seperti jerawat di sekitar tubuh, termasuk area vulva.
Penyebab penyakit inflamasi ini masih belum jelas. Jerawat inversa tidak sembuh dengan mudah dan dapat meninggalkan bekas luka.
4. Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan jerawat di mana saja di tubuh, termasuk alat kelamin. Kondisi ini dapat diobati dengan obat topikal atau oral. Jika perlu, dokter juga bisa membantu menghilangkan jerawat.
Baca juga: 7 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya
Apakah jerawat pada vagina berbahaya?
Jerawat pada vagina biasanya bukan kondisi yang serius. Namun bisa membuatmu sangat tidak nyaman. Lalu, apakah aman untuk memecahkan jerawat pada vagina?
Sebaiknya jangan mencoba memecahkan jerawat pada vagina. Salah satunya karena dapat menyebarkan bakteri dan menyebabkan infeksi. Selain itu, area sensitif ini mudah teriritasi. Memecahkannya kemungkinan besar akan memperburuk keadaan.
Jerawat bisa matang jika berisi nanah dan terus membesar selama beberapa hari. Saat tumbuh, itu bisa sangat menyakitkan. Jangan memecahkan atau mengoreknya karena jerawat kemungkinan akan pecah dengan sendirinya.
Sebaliknya, temui dokter untuk memecahkannya dengan cara yang akan mencegah infeksi.
Bagaimana cara mengatasi jerawat di dalam vagina?
Jerawat yang disebabkan oleh iritasi ringan dapat hilang dengan sendirinya. Jika tidak, atau semakin parah, temui dokter. Obat topikal dapat mengobati jerawat pada vagina yang disebabkan oleh dermatitis kontak, sedangkan antihistamin bisa mengobati alergi yang parah.
Jika kamu menderita dermatitis kontak, kamu harus menentukan penyebabnya. Hentikan penggunaan semua produk yang menyentuh alat kelamin untuk sementara waktu. Kemudian, gunakan kembali satu per satu untuk mencari tahu mana yang menyebabkan masalah.
Jerawat yang disebabkan oleh rambut yang tumbuh ke dalam juga biasanya akan hilang dengan sendirinya. Sedangkan diagnosis dan pengobatan dini untuk HS dapat mencegahnya menjadi lebih buruk. Pengobatan tidak selalu diperlukan untuk moluskum kontagiosum.
Jika tidak sembuh dengan sendirinya, dokter dapat meresepkan obat topikal atau oral. Hubungi dokter juga jika kamu tidak yakin apa yang menyebabkan jerawat pada area alat kelaminmu.
Cara mencegah timbulnya jerawat dalam vagina
Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan area vagina. Kehangatan dan kelembapan di area tersebut menjadikannya lokasi yang ideal bagi bakteri dan mikroorganisme lain untuk berkembang.
Cuci area vagina setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi. Hindari penggunaan produk pembersih yang keras di dalam vagina, karena dapat memengaruhi keseimbangan pH yang dapat menyebabkan infeksi.
Pilih celana dalam katun dan hindari kain yang memerangkap panas dan kelembapan. Pilih pakaian yang longgar dan nyaman yang memungkinkan kulit untuk bernapas, dan selalu ganti pakaian setelah berolahraga. Ingatlah untuk selalu mengganti pembalut secara teratur selama menstruasi.
Bila kamu mengalami masalah jerawat pada vagina yang tak kunjung reda, segeralah hubungi dokter.
Ingin konsultasi seputar jerawat atau kesehatan vagina? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!