Share This Article
Brain fog bukanlah sebuah kondisi medis atau penyakit tentang otak, melainkan gejala dari kondisi medis lainnya. Kata “brain fog” adalah istilah yang digunakan untuk gejala tertentu yang dapat memengaruhi kemampuan berpikir.
Ini adalah jenis disfungsi kognitif yang melibatkan masalah memori, kurangnya kejernihan mental, konsentrasi yang buruk, dan ketidakmampuan untuk fokus.
Beberapa orang juga menggambarkannya sebagai kelelahan mental. Brain fog ini tentunya dapat mengganggu pekerjaan atau sekolah, namun tenang karena kondisi ini tidak menetap secara permanen di hidup kamu.
Gejala brain fog
Banyak orang yang mengalami brain fog menggambarkan pemikiran mereka seperti tengah terjadi “mendung”. Mereka mungkin kesulitan fokus saat membaca buku atau email.
Yang lain melaporkan masalah dengan ingatan mereka. Misalnya, mereka mungkin salah meletakkan ponsel, kunci, atau tas kerja mereka.
Brain fog juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menyerap dan menyimpan informasi baru. Kondisi ini juga sangat umum terjadi pada wanita.
Baca Juga : Benarkah Senam Otak Bisa Tingkatkan Fokus dan Kreativitas Anak?
Penyebab brain fog
Brain fog sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor, berikut beberapa yang harus kamu tahu:
1. Kekurangan vitamin
Pola makan yang sehat tidak hanya penting bagi kesehatan fisik, tapi juga memainkan peran penting dalam kinerja mental. Pola makan yang tidak sehat dapat memicu kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan kabut otak.
Vitamin B seperti B9 dan B12, misalnya, keduanya dapat membantu menjaga kesehatan otak. Jadi, jika kadar nutrisi penting terlalu rendah, kamu mungkin mengalami masalah kognitif seperti brain fog.
Baca Juga : Makanan yang Mengandung Omega 3 untuk Menunjang Kesehatan Tubuh dan Otak
2. Sensitif terhadap makanan tertentu
Sensitivitas terhadap makanan tertentu dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk brain fog yang dapat terjadi dalam beberapa jam atau hari setelah kamu makan makanan tersebut.
Orang-orang telah melaporkan bahwa brain fog hilang setelah menyingkirkan makanan tersebut dari menu diet mereka.
3. Gangguan tiroid
Jika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon, kondisi yang disebut hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif dapat berkembang.
Brain fog adalah salah satu gejala yang mungkin terjadi akibat gangguan tiroid ini. Kondisi ini 10 kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
Jadi kalau kamu wanita dan sering mengalami brain fog, segeralah hubungi dokter untuk memastikan apa penyebab dan mencari penanganan segera.
4. Perubahan tekanan darah
Tekanan darah yang tidak normal terkadang menyebabkan kabut otak. Itu karena darah bertugas memasok oksigen ke otak.
Jika aliran darah ke otak tidak memadai, maka dapat memengaruhi fungsi otak dan juga mental kamu.
5. Kondisi kesehatan mental
Kejernihan mental (mental clarity) atau pikiran juga bisa menjadi penyebab terjadinya brain fog. Jika belakangan kamu tengah merasa mental terganggu, mungkin ini adalah penyebab kabut otak padamu.
Selain mental clarity, gangguan attention-deficit / hyperactivity (ADHD) yang tidak diobati juga bisa menjadi penyebab brain fog.
6. Efek samping pengobatan
Beberapa obat resep memiliki efek samping yang dapat membuat pikiran menjadi keruh. Efek samping ini sering muncul dalam beberapa minggu pertama penggunaan obat baru.
Namun terkadang, efek samping muncul di kemudian hari. Kamu juga dapat mengalami brain fog setelah mengubah dosis obat atau menggabungkan obat.
Jika ini adalah sesuatu yang mungkin kamu alami, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan dan beritahu mereka obat apa yang kamu pakai. Dokter dapat membantu kamu menentukan apakah obat ini menyebabkan efek samping tersebut.
7. Paparan logam berat
Dalam beberapa kasus, kabut otak atau brain fog dapat menjadi tanda adanya paparan logam berat beracun seperti merkuri atau arsenik. Logam berat ini dapat memicu kebingungan, kelelahan, atau kehilangan memori.
Baca Juga : Bahaya Karbon Monoksida: Bisa Sebabkan Kerusakan Otak hingga Kematian
8. Kehamilan
Banyak wanita merasa lebih sulit mengingat sesuatu selama kehamilan. Mengandung bayi dapat mengubah tubuh kamu dengan banyak cara.
Dan bahan kimia yang dilepaskan untuk melindungi dan memberi makan bayi dapat menyebabkan masalah ingatan termasuk brain fog.
9. Menopause
Apakah masalah memori bagian dari menopause? Iya. Dan “brain fog” ini sangat umum terjadi. Dalam sebuah penelitian, para peneliti berbagi bahwa sekitar 60 persen wanita paruh baya melaporkan kesulitan berkonsentrasi dan masalah kognisi lainnya.
Masalah ini meningkat pada wanita yang mengalami perimenopause. Perimenopause adalah tahap tepat sebelum siklus menstruasi berhenti sepenuhnya.
Para peneliti menjelaskan bahwa wanita yang mengalami menopause umumnya mungkin merasakan suasana hati yang lebih negatif, dan suasana hati itu mungkin terkait dengan masalah ingatan.
Tidak hanya itu, “brain fog” juga dapat dikaitkan dengan masalah tidur dan gejala vaskular yang terkait dengan menopause, seperti hot flashes.
Baca Juga : Mengenal Bagian-Bagian Otak dan Fungsinya yang Penting Jadi Pusat Kontrol Tubuh
Kondisi medis yang dapat sebabkan brain fog
Selain beberapa faktor di atas, beberapa kondisi medis atau penyakit juga bisa menimbulkan gejala berupa brain fog. Berikut beberapa di antaranya!
1. Fibromyalgia
Fibromyalgia dikaitkan dengan nyeri kronis, masalah tidur, dan masalah mood serta memori. Peneliti tidak yakin apa yang menyebabkan fibromyalgia.
Tetapi gejala sering muncul setelah terjadi trauma fisik, penyakit, infeksi, atau peristiwa yang membuat stres. Meskipun tidak ada obat untuk fibromyalgia, pengobatan dapat membantu kamu merasa lebih baik.
2. Chronic fatigue syndrome (CFS)
CFS adalah kelainan kompleks yang menyebabkan kelelahan parah dan berkelanjutan. Ini mungkin terkait dengan infeksi, masalah sistem kekebalan, atau ketidakseimbangan hormon. Kelelahan yang disebabkan oleh CFS juga dapat mengganggu memori dan konsentrasi.
3. Anemia
Jika kamu anemia atau tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat, maka kamu mungkin akan merasa lelah atau depresi. Anemia seringkali dipicu oleh kekurangan vitamin B9 atau B12.
4. Demensia
Sebagian besar kasus brain fog tidak terkait dengan demensia. Tetapi jika kamu berusia di atas 65 tahun, segera laporkan gejala kebingungan atau disorientasi ke penyedia layanan kesehatan.
Jika dokter mencurigai demensia, mereka dapat melakukan tes khusus untuk membuat diagnosis. Tidak ada tes darah untuk demensia. Tetapi pengujian kognitif dapat menentukan apakah kamu menunjukkan tanda-tanda demensia.
5. Gangguan tidur
Meskipun kamu tidur selama delapan jam setiap malam, kualitas tidur yang buruk masih dapat membuat kamu kelelahan dan tidak dapat fokus. Gangguan seperti sleep apnea seringkali menjadi penyebab kualitas tidur yang buruk.
Cara mengatasi brain fog
Jika kamu bertanya-tanya bagaimana cara menghilangkan brain fog setelah kondisi ini mulai memengaruhi kualitas hidup, ada baiknya untuk menemui penyedia layanan kesehatan.
Segera cari perawatan medis jika kamu mengalami gejala seperti amnesia atau bicara cadel tiba-tiba. Ini bisa menjadi tanda darurat medis.
Gaya hidup sehat dapat membantu melindungi fungsi kognitif. Kamu dapat membantu mendukung ingatan dan fokus serta mengurangi brain fog dengan beberapa tips di antaranya:
- Makan makanan yang seimbang dan bernutrisi cukup
- Berolahraga secara teratur
- Cukup tidur setiap malam
- Bermeditasi
- Melakukan hobi yang melepaskan stres
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!