Share This Article
Bagi beberapa perempuan, menstruasi bisa sangat menyiksa karena kram yang terjadi. Apakah kamu juga termasuks ering mengalaminya? Jika jawabannya iya, maka kamu harus tahu cara meredakan nyeri haid yang efektif.
Nyeri haid memang kondisi yang cukup umum terjadi pada setiap perempuan. Ini bisa terjadi sebelum menstruasi, saat menstruasi, bahkan hingga menstruasi selesai.
Jika selama ini kamu kerap terganggu dengan permasalahan kram perut selama menstruasi, simak ulasan tentang cara meredakan nyeri haid berikut ini!
Apa itu nyeri perut saat haid?
Nyeri haid atau dalam dunia medis disebut dismenore merupakan keluhan umum yang kerap dialami wanita saat haid. Nyeri biasanya dirasakan pada perut bagian bawah.
Rasa sakit ini cukup parah sehingga membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit untuk dilalui. Ada 2 jenis dismenore:
- Primer: disebabkan oleh kontraksi otot rahim
- Sekunder: disebabkan oleh kondisi yang mendasari, seperti endometriosis
Baca Juga : Gejala Nyeri Haid Tidak Normal, Penyebab Penyakit Apa Saja?
Gejala nyeri perut saat haid
Gejala dismenore yang sering dirasakan di antaranya berupa kram atau nyeri perut bagian bawah dan nyeri di punggung bagian bawah. Nyeri mungkin tajam dan berdenyut-denyut, atau tumpul dan nyeri.
Paling sering dimulai di perut bagian bawah dan dapat menyebar ke punggung bawah atau paha. Gejala kram perut saat menstruasi meliputi:
- Nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang bisa menjadi intens
- Nyeri yang dimulai 1 hingga 3 hari sebelum menstruasi, memuncak 24 jam setelah awal menstruasi dan mereda dalam 2 hingga 3 hari
- Sakit yang tumpul dan terus menerus
- Nyeri yang menjalar ke punggung bawah dan paha
Setiap wanita dapat merasakan efek yang berbeda-beda, ada yang merasa biasa-biasa saja tetapi tidak sedikit yang mengalami keluhan nyeri yang hebat hingga mengganggu aktivitas.
Beberapa wanita juga mengalami gejala lain saat nyeri perut selama menstruasi:
- Mual
- Feses encer
- Sakit kepala
- Pusing
Baca Juga : Pilihan Posisi Tidur Nyaman untuk Bantu Redakan Nyeri Haid
Penyebab nyeri perut saat haid
Nyeri menstruasi dapat terjadi karena saat haid, rahim akan berkontraksi lebih keras daripada biasanya. Kondisi ini membuat lapisan dinding rahim bagian luar akan luruh dan mengalir ke vagina.
Selain itu, saat menstruasi, wanita juga mengeluarkan zat kimia yang disebut prostaglandin. Zat inilah yang dapat memicu timbulnya rasa nyeri saat haid. Tingkat prostaglandin yang lebih tinggi dikaitkan dengan kram menstruasi yang lebih parah.
Selain itu, nyeri perut saat haid juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi. Di antaranya:
- Endometriosis: Ini terjadi saat jaringan yang melapisi rahim tertanam di luar rahim, paling sering di saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul
- Fibroid rahim: Pertumbuhan non-kanker di dinding rahim ini bisa menyebabkan rasa sakit
- Adenomiosis: Jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh menjadi dinding otot rahim
- Penyakit radang panggul: Infeksi pada organ reproduksi wanita ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual.
- Stenosis serviks: Pada beberapa wanita, pembukaan serviks cukup kecil untuk menghalangi aliran menstruasi, menyebabkan peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim
- Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
- Bekas luka dari operasi sebelumnya
- Tumor
- Penyakit radang usus
Baca Juga : 10 Penyebab Kamu Nyeri Haid tapi Tidak Haid
Faktor risiko nyeri perut saat haid
Nyeri perut saat haid lebih sering terjadi pada wanita di bawah usia 30 tahun. Selain itu, kram perut saat haid juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang:
- Mendapatkan menstruasi pertama pada usia 11 tahun atau lebih muda
- Mengalami perdarahan hebat selama menstruasi (menorrhagia)
- Punya riwayat keluarga yang juga mengalami kram menstruasi
- Perdarahan menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia)
- Berat badan rendah, terutama pada masa remaja
- Tidak ada riwayat melahirkan bayi
- Gangguan psikologis, seperti depresi atau kecemasan
- Gaya hidup kurang sehat seperti merokok dan pola makan kurang sehat
Baca Juga : Nyeri Haid Berlebihan, Apa Penyebab dan Bahayanya?
Cara meredakan nyeri perut saat haid
Nyeri haid memang dapat sangat menyakitkan dan menjengkelkan. Namun, kondisi ini merupakan hal yang wajar.
Pengobatan dan perawatan di rumah dapat membantu menangani dismenore primer. Pengobatan untuk dismenore sekunder akan berfokus pada masalah kesehatan yang menjadi penyebabnya.
Kamu dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk meredakan nyeri haid.
1. Konsumsi obat pereda nyeri
Saat kamu merasakan nyeri perut selama haid, kamu dapat memilih obat pereda nyeri yang dijual secara bebas untuk meredakan kondisimu.
Kamu dapat meminum obat anti nyeri seperti parasetamol atau antiinflamasi seperti ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit. Jika antiinflamasi tidak membantu, kamu dapat mencoba asetaminofen.
Obat-obatan tersebut aman untuk kamu konsumsi, asalkan kamu memerhatikan secara benar instruksi yang tersedia di kemasan obat. Kamu juga bisa mencoba beberapa produk herbal, seperti pycnogenol, adas atau produk kombinasi, dapat meredakan kram menstruasi.
Obat herbal Jepang toki-shakuyaku-san (TSS) telah terbukti di RCT lebih baik daripada plasebo dalam pengobatan wanita dengan dismenore. Karena produk ini tidak diatur, kandungan dan keefektifannya dapat bervariasi di antara formulasi.
Baca Juga : Terganggu dengan Nyeri Haid? Ini Obat Medis dan Alami yang Bisa Dipilih
2. Memberikan kompres hangat pada perut dan punggung
Kamu dapat mengompres perut dan punggung bagian bawah menggunakan handuk hangat atau botol berisi air hangat untuk membantumu meredakan nyeri saat haid. Selain itu, mengompres dengan air hangat dapat membuat kamu lebih rileks dan nyaman.
Menurut sebuah penelitian pada 2012 yang dimuat dalam BMC mengemukakan bahwa pemberian air panas bersuhu 40° C dapat menghilangkan rasa nyeri tersebut setara dengan mengonsumsi ibuprofen.
3. Cara meredakan nyeri perut saat haid dengan yoga
Cara meredakan nyeri haid yang ketiga adalah dengan melakukan beberapa gerakan yoga. Yoga diketahui baik untuk peregangan otot-otot atau efek relaksasi.
Cobalah beberapa pose yoga untuk meredakan nyeri haid. Latihan yoga secara teratur terbukti dapat membantu meredakan kram saat haid.
Kamu bisa pelajari gerakan yoga yang efektif untuk meredakan nyeri perut saat haid pada artikel di bawah ini ya!
Baca Juga : Bermanfaat Redakan Nyeri Haid, Lakukan 3 Gerakan Yoga Ini saat Datang Bulan!
4. Banyak minum air putih
Nyeri haid atau dismenore primer merupakan kondisi yang tidak nyaman bagi beberapa wanita setiap bulannya. Biasakan minum 6 hingga 8 gelas air per hari, terutama selama menstruasi.
Minum air putih memang tidak mengurangi rasa nyeri secara langsung, tetapi minum air dalam jumlah banyak saat sedang haid dapat mengatasi perut kembung yang dapat memperberat rasa nyeri yang kamu rasakan.
Beberapa wanita juga bahkan mengalami diare atau muntah bersamaan dengan nyeri haid. Sangat penting untuk mengganti cairan yang hilang dengan minum banyak air.
5. Cara meredakan nyeri perut saat haid dengan akupunktur
Akupuntur juga bisa menjadi salah satu opsi cara meredakan nyeri perut saat haid. Metode penyembuhan Asia kuno ini bisa merilekskan sistem saraf.
Sehingga memungkinkan lebih banyak darah mengalir ke organ internal, dan dapat meredakan peradangan.
6. Mengonsumsi teh chamomile
Minum dan menghirup aroma teh chamomile dapat membantu mengurangi nyeri saat haid. Teh chamomile mengandung zat antiinflamasi yang dapat menghambat prostaglandin. Zat ini memicu kontraksi otot rahim, menyebabkan nyeri, dan kram.
Prostaglandin dalam aliran darah bertanggung jawab atas mual, muntah, diare, dan sakit kepala selama periode haid. Menghirup teh chamomile dapat menghambat prostaglandin sehingga meredakan rasa sakit.
7. Pijat dengan minyak aromaterapi
Memijat kulit dengan minyak esensial aromatik tertentu dapat meredakan nyeri haid. Kamu dapat memijat perut bagian bawah dengan gerakan memutar untuk melemaskan otot-otot panggul sehingga lebih rileks.
Beberapa minyak yang dianggap membantu termasuk minyak esensial lavender, minyak esensial clary sage atau minyak atsiri langon kleri, dan minyak esensial marjoram.
8. Penggunaan pil KB
Pil KB mungkin juga direkomendasikan untuk beberapa orang. Ini dapat membantu menyeimbangkan hormon. Obat atau pil KB oral mengandung hormon yang mencegah ovulasi dan mengurangi keparahan kram menstruasi.
Hormon-hormon ini juga dapat diberikan dalam beberapa bentuk lain seperti suntikan, implan yang ditempatkan di bawah kulit lengan, cincin fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina, atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
9. Operasi untuk meredakan nyeri haid
Jika nyeri perut saat haid yang kamu alami disebabkan oleh kelainan seperti endometriosis atau fibroid, maka cara pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut dan membantu meredakan gejala.
Operasi pengangkatan rahim juga bisa menjadi pilihan jika pendekatan lain gagal meredakan gejala dan jika kamu tidak berencana untuk memiliki anak.
10. Stimulasi saraf listrik transkutan (TENS)
Cara meredakan nyeri haid berikutnya adalah penggunaan alat transcutaneous electrical nerve stimulation atau TENS. TENS adalah perangkat yang digunakan dengan cara dihubungkan ke kulit menggunakan tambalan berperekat dengan elektroda di dalamnya.
Elektroda mengirimkan berbagai tingkat arus listrik untuk menstimulasi saraf. TENS mungkin bekerja dengan meningkatkan ambang batas untuk sinyal rasa sakit dan merangsang pelepasan obat penghilang rasa sakit alami tubuh (endorfin).
Dalam penelitian, TENS lebih efektif daripada plasebo dalam meredakan nyeri kram menstruasi.
Itulah beberapa cara meredakan nyeri haid yang bisa kamu lakukan. Namun, jika gejala tersebut semakin memburuk, ada baiknya kamu segera memeriksakan keluhanmu ke dokter.
Cara mencegah nyeri perut saat haid
Beberapa langkah bisa kamu lakukan untuk meredakan dan mencegah nyeri perut saat haid terjadi lebih parah lagi. Berikut beberapa tips mencegah nyeri perut saat menstruasi:
- Berolahragalah secara teratur. Aktivitas fisik, termasuk seks, membantu meringankan kram menstruasi bagi sebagian wanita
- Cobalah konsumsi suplemen makanan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B-1 (thiamin), vitamin B-6 dan suplemen magnesium dapat mengurangi kram menstruasi.
- Mengurangi stres. Stres psikologis dapat meningkatkan risiko kram menstruasi dan tingkat keparahannya
- Perbaiki pola makan. Satu studi silang tentang diet vegetarian rendah lemak versus pil plasebo menunjukkan penurunan durasi dan intensitas dismenore pada wanita dalam kelompok intervensi
- Jangan merokok
- Batasi kafein dan alkohol
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!